Creep | Kang Daniel ✔

10

-Yang gak sider aku doain cepet ketemu oppa-

Doyeon terlonjak kaget saat Meiza yang baru datang tiba-tiba saja menggebrak meja dengan kesal.

"Kenapa lo Za? Dateng dateng kaya orang kesetanan." Ucap gadis itu sambil melepaskan headsetnya, dia menatap Meiza dengan tatapan polosnya berbeda dengan Meiza yang menatap gadis itu dengan tatapan kesal.

"Gara gara lo gue malu banget tau gak nyet." Meiza menghentakkan kakinya.

"Apanya sih Za?"

"Lo sengaja mau nyalahin atau gimana sih Doy? Sini lo gue pites."

"Sakit njir, lo kenapa sih bisul macan? Nyalahin apa? gue gak ngerti." Doyeon mengaduh saat Meiza mencubit pahanya, dia benar benar-benar bingung dengan temannya itu.

"Lo tau gak yang beberapa hari yang lalu duduk didepan Vernon itu kak Daniel bukan kak Bobby." Gadis itu terdiam sebentar mencerna perkataan Meiza, dan dia baru ingat kalau tidak hanya Bobby, tapi Daniel juga duduk di depan Vernon.

"Lah? Jadi yang lo maksud itu kak Daniel? Mana gue tau kan dua duanya matanya sipit."

"Tapi yang gue maksud itu kak Daniel." Meiza benar benar kesal bercampur malu karena banyak hal hal konyol yang dia lakukan, apalagi kemarin dia sudah melakukan hal yang sangat konyol dan memalukan.

"Lo sih main percaya aja sama Doyeon." entah darimana Yeri dan Shannon datang, mereka tiba tiba saja sudah duduk dikursi masing masing.

"Doyeon kan sesat." tambah Shannon, anehnya Doyeon tidak mengindahkan perkataan temannya itu, dia malah tertawa keras, perlahan dia menyadari hal hal konyol yang menimpa Meiza, Yeri dan Shannon juga ikut tertawa karena mereka juga memiliki pemikiran yang sama dengan Doyeon.

"Anjir kalian malah ketawa, ngeselin banget njir." Meiza jadi teringat kakaknya yang tadi malam menggoda dan menertawakannya habis habisan, wajahnya memerah karena menahan malu, gadis itu langsung menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Dia membayangkan bagaimana nanti bertemu Bobby, dan juga Daniel.

Anjir malunya

***

Ini adalah jam istirahat dan Meiza hanya duduk dikursinya tidak berniat sedikitpun pergi ke kantin untuk sarapan, dia belum siap untuk bertemu Bobby ataupun Daniel, walaupun mereka tidak tau yang sebenarnya tapi tetap saja Meiza merasa malu sendiri, sementara itu Doyeon dari tadi terus menerus membujuk Meiza untuk ke kantin bersama, karena Yeri mengantar Shannon yang tidak enak badan ke UKS.

"Biasanya lo yang paling gak tau malu, kok lo jadi malu malu anjing gini." ucap Doyeon sembari mencolek pelan bahu Meiza, takut takut kalau temannya itu akan mengaum.

"Berisik tau gak lo upil gajah."

"Gue lapee Za, ayodong gak usah malu, kekantin doang masa malu, lo kan pake baju, jadi ngapain malu?"

"Enak banget lo ngomong gitu nyet, urat malu gue itu masih ada gak kaya lo."

"Gue traktir deh, seriusan."

"Ogah."

"Soto sama jus alpukat deh."

"Ogah."

"Soto, jus alpukat, sama es doger."

"Ogah."

"Soto, jus alpukat, es doger, terus pulangnya gue traktir di mekdi."

"Terus mampir ke sbux gak?" Doyeon memutar matanya, Meiza memang sangat mahir dalam menguras dompetnya.

"Yaudah iya, sbux." Meiza berdiri secepat kilat saat Doyeon mengiyakan permintaannya.

"Giliran yang menguras dompet aja nomer 1 lo njir."

***

Selama perjalanan ke kantin Meiza mengendap dibelakang Doyeon, membuat gadis itu sedikit risih karena mereka menjadi perhatian hampir seluruh siswa yang ada dikantin.

"Lo malah kaya orang bego Za sumpah gue gak bohong." Ucap Doyeon sambil menarik lengan gadis itu untuk berjalan disampingnya.

"Gue takut ketemu kak Bobby." ucapnya pelan.

"Elah, kak Bobby doang ditakutin, kak Daniel tuh yang seharusnya lo takutin karena lo dari kemaren udah berbego ria dihadapan dia." Meiza terdiam sebentar, disisi lain dia membenarkan apa yang dikatakan temannya itu.

Setelah mencari tempat yang tepat, mereka duduk dengan soto dan jus alpukat masing masing, Doyeon meratapi uang sakunya yang terkuras karena Meiza.

"Gabung ya dek." seketika Meiza membeku setelah melihat siapa yang berbicara pada mereka.