Aku mengangguk beberapa kali saat Jisung oppa menjelaskan banyak hal padaku. Aku tidak banyak bicara, aku hanya bertanya secukupnya dan mencoba mencerna apa yang dikatakan sang leader itu dengan baik.Setelah menyelesaikan penjelasannya, Jisung pun membawaku untuk bertemu dengan member Wanna One lainnya.
Dan disinilah aku sekarang, berdiri seperti orang dungu dan menatap ke-sepuluh member termasuk Jisung Oppa dengan tatapan takjub, 'ternyata mereka lebih tampan dari ekspetasiku' batin ku sambil menatap member satu persatu.
"Semuanya, ini Ahn Nari, dia yang akan bersih-bersih di Dorm. Kuharap kalian semua bisa bersikap baik padanya!" Suruh sang leader.
Aku pun menundukkan kepalaku sejenak, "Nari inmida" ujarku memperkenalkan diri.
"Ng.. Nari-ssi?"
Tiba-tiba seorang anak ayam yang berdiri di barisan paling pojok (Guanlin) memanggil namaku. Anak ayam itu tersenyum kecil sambil bertanya,
"Kau kelahiran tahun berapa?" Tanya Guanlin si anak ayam, pria muda nan jangkung itu menatapku malu-malu.
Melihat ekspresi aneh maknae nya, para member Wanna One mulai panik dan rusuh,
"Eiy eiy! Apa-apaan kau hah?"
"Woah, apa dia bermaksud menggoda Nari?!"
"Yayaya! Kau ini terlalu muda untuknya Guanlin-ah!"
"Heish.. dasar maknae genit!"
Ucap Jinyoung, Sunghoon, Seung-woo, dan Daehwi bergantian. Aku tersenyum kecil melihat respon mereka. Ehm, apa aku secantik itu sampai pria setampan Guanlin tertarik padaku?
Oke, aku mulai menghayal. Dan untungnya, Jisung bisa menengahi keributan ini, ia memintaku untuk menjawab pertanyaan Guanlin barusan,
"Mm.. aku kelahiran tahun 2000 di bulan Desember" jawabku yang langsung membuat Guanlin kehilangan muka genit dan malu-malu nya. Ya, kurasa ia akan menyerah sebab aku adalah nuna untuknya.
Berbanding terbalik dengan raut muka Guanlin, Ong Seung-woo malah berteriak kegirangan melihat kesedihan maknae-nya. Pria humoris itu melompat sambil menepuk pundak Guanlin pelan, "aigoo.. dunia memang kejam, nak." Ujarnya sok mengasihani Guanlin.
Ucapan Seung-woo tadi sukses membuat seluruh member Wanna One tertawa.
"Ah iya! Nari-ah, kau bisa mulai bekerja sekarang." Ujar Jisung setelah keadaan mulai reda.
Aku pun mengangguk pelan dan menghadap ke semua member sambil menunduk, "Mohon bantuannya!"
"Santai saja. Kami pasti akan membantumu! Narin nuna, fighting!" Daehwi berujar sambil menyemangati ku. Aku menunduk dan mengucapkan terimakasih padanya. Sesaat kemudian semua member satu-persatu mulai menyalamiku sebagai tanda bahwa kerja sama kami sudah dimulai.
--
Pagi ini ku awali pekerjaanku dengan mencuci piring. Kenapa? Karena tumpukan piring kotor di wastafel sudah menggunung besar sekali. Ya, mungkin karena ini asrama pria. Bukankah pria condong lebih malas bersih-bersih? Pantas saja kalau cuciannya segini banyaknya,
"Huft.. apa aku bisa menyelesaikan semuanya?" Aku berujar pelan sambil melirik tumpukan piring kotor tersebut, belum lagi aku juga harus mencuci baju dan membersihkan ruang dorm ini.
Mataku melirik kearah member Wanna One yang sedang bercanda ria sambil bermain PS. Mereka happy sekali bermain dengan sampah-sampah bekas jajanan disekitarnya. Karpet coklat yang mereka duduki benar-benar berantakan, banyak sekali tumpahan-tumpahan minuman kaleng seperti soda dan sebagainya. Belum lagi remah-remah Snack yang mereka makan juga tercecer disana sini.
Disisi lain, kamar para member juga terlihat sangat berantakan. Memang sih, aku belum masuk kesana. Tapi aku bisa melihat sedikit keadaan kamar tersebut melalui pintu kamar yang terbuka lebar. Selimut yang berantakan, sprai yang kusut, baju-baju kotor terlampir disana-sini. Hah.. Astaga.
Setelah mencuci piring, aku pun beranjak dari dapur dan berjalan menuju salah satu kamar untuk membersihkan nya.
Kakiku melangkah pelan, kedua tanganku full membawa kemoceng dan kanebo sebagai alat untuk membantu membersihkan.
Krieet...
Pintu bersuara pelan sambil terbuka. Mataku melongok kedalam dan menemukan dua buah ranjang bertingkat dua. Disebelah ranjang tersebut terdapat meja nakas kecil yang dihias dengan foto dan aksesoris lainnya,
'Ah.. jadi ini kamarnya Daniel Oppa?' simpul ku setelah melihat foto trainee Kang Daniel terpampang di atas meja.
Selain foto Daniel, disana juga terdapat foto seorang anak laki-laki bersama keluarganya. Entah siapa dia, aku belum bisa mengenali sosok anak kecil itu. Apa dia Ong Seung-woo? Bisa jadi kan jika Seung-woo sekamar dengan Daniel? Karena kulihat mereka cukup dekat.
Setelah melihat-lihat, aku pun bergegas membersihkan debu-debu yang menempel di meja nakas sambil menata letak aksesoris dan letak foto agar terlihat lebih rapih,
"Finish!" Ujarku sambil tersenyum bangga.
Selanjutnya, aku akan merapihkan ranjang yang bertingkat dua tersebut. Aku memulainya dari ranjang atas. Ku bersihkan dari debu dan ku lipat selimutnya, lalu kutata rapih bantal dan guling serta beberapa boneka yang ada disana. Setelah dirasa cukup, aku mulai turun dan membersihkan kamar bagian bawah,
"Aneh.." gumamku sambil menatap selimut yang masih tergelar rapi.
Tak mau ambil pusing akhirnya ku sibak saja selimut tersebut dan...
Mataku langsung terbuka lebar, mulutku menganga selebar mungkin melihat apa yang ada dibalik selimut yang ku sibak barusan.
"Ahh dingin" lenguh pria albino itu sambil lebih erat memeluk guling nya.
Sedangkan aku? Aku mulai shock dengan apa yang kulihat ini, jadi, aku. . .
"AAAAAAA~ KANG DANIEL KENAPA KAU TIDUR TIDAK MEMAKAI BAJUUU?!!"
"Hah.. apa?. . . . . APA? YAK KAU SIAPA?!!"
to be continue
Sorry for bad fict. And thankyu very much 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#
Fanfictionbagaimana jadinya jika aku menjadi pembantu di dorm Wanna one? apakah kehidupanku akan baik-baik saja bersama sebelas pria super tampan tersebut atau malah sebaliknya? huft.. kurasa ini tidak akan mudah. Ahn Nari, fighting! ⚠SATU CHAPTER ISINYA PEND...