Setelah bertemu Lucas di minimarket tadi, Nari jadi berfikir, mungkin ini adalah jalan baru bagi nya. Bisa saja dengan pindah ke Hongkong, ia akan mendapatkan kehidupan baru yang lebih baik.
Memang benar apa yang dikatakan Lucas, bibi nya dan orang tua Nara akan slalu mengganggu kehidupan Nari. Buktinya, baru saja teman sekelas Nari memberi kabar jika ibu Nara kembali hendak mengadopsi Nari sebagai anaknya yang baru. Hal ini menjadi salah satu sebab kenapa Nari harus benar-benar pergi, selain itu, setelah Wanna One berakhir, Nari juga mau tidak mau harus meninggalkan satu-satunya pekerjaan dan rumah baginya.
Jadi, sebelum keadaan yang memaksanya untuk pergi, Nari memilih untuk mengundurkan diri. Ya, Nari akan bicara pada Jisung nanti, tapi untuk sekarang, Nari belum bisa pergi kemana-mana masih ada banyak ujian yang menanti nya. Paling tidak Nari harus fokus belajar dulu agar mendapatkan nilai yang tinggi, hal itu tentu akan membantunya jika ia sekolah di Hongkong kelak.
Tapi, disisi lain, masih ada satu hal yang mengganjal hatinya. Yakni Jihoon. Bagaimana jadinya ia pergi meninggalkan Jihoon?
'ya Tuhan, apa aku harus benar-benar pergi?'
--
Jam menunjukan pukul sembilan dan semua member baru saja memasuki dorm, beberapa diantara mereka mulai mandi dan bersiap untuk bekerja, sebagian yang lainnya masih asyik menonton TV.
"Yak maknae, ambilkan air dingin tolong!" Pinta sungwoon sambil menonton TV.
Guanlin yang berada di sampingnya membuang nafas secara kasar, "bisa ambil sendiri tidak, Hyung?"
"Hei, sebentar saja ambilkan!" Paksa sungwoon, dan hal itu sukses membuat Guanlin mengambilkan apa yang ia minta.
Guanlin pun berjalan malas menuju kulkas dan membuka pintu kulkas tersebut, "woah" ia ternganga ketika melihat kulkas sudah penuh dengan makanan, sayur, buah, bahkan snack kesukaan member.
Guanlin yakin, pasti Nari yang menyiapkan semuanya, "apa perasaannya sudah membaik?" Gumamnya kecil sambil meraih botol yang terisi air dingin yang diminta sungwoon.
Lantas Guanlin kembali menuju sofa dan memberikan botol tersebut kepada Hyung nya, "ini Hyung"
"Haha, gomapta!" Ujar Sungwoon sambil tertawa.
Tapi Guanlin tidak membalas ucapannya, kini kaki panjang Guanlin malah berjalan hendak menuju kamar Nari, sayangnya sebelum sampai ke kamar Nari, Guanlin terlebih dulu melihat Nari berbincang dengan Jisung ditaman belakang dorm. Hal ini lah yang mendorong nya untuk mendekat kearah mereka berdua.
Karena tidak mau mengganggu, akhirnya Guanlin jongkok di belakang pot bunga besar yang cukup menutupi tubuhnya,
"Apa?"
Dengan jelas Guanlin mendengar pekikan Jisung, pria itu terdengar kaget.
"Ya, Nari-ah, apa maksud mu?"
"Aku tidak bisa lebih lama lagi disini, aku harus pergi, seperti yang sudah ku cerita kan, semuanya berantakan dan aku benar-benar harus pergi"
"Yak! Apa kau percaya dengan pria bernama Lucas itu? Bagaimana kalau ia berbohong? Kau baru mengenal nya beberapa jam yang lalu"
"Aku percaya padanya karena aku tau Nara, Nara suka sekali bermain surat-menyurat diwaktu kami kecil. Dan mungkin saja kebiasaan nya terbawa sampai ia remaja"
KAMU SEDANG MEMBACA
AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#
Fiksi Penggemarbagaimana jadinya jika aku menjadi pembantu di dorm Wanna one? apakah kehidupanku akan baik-baik saja bersama sebelas pria super tampan tersebut atau malah sebaliknya? huft.. kurasa ini tidak akan mudah. Ahn Nari, fighting! ⚠SATU CHAPTER ISINYA PEND...