🎵Red velvet - last love🎵
Terimakasih, sampai jumpa, aku mencintaimu.
Seperti janjinya, Nari benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan terbaik nya untuk kencan pertama nya ini. Agak menyedihkan kalau dibilang begitu, tapi, memang beginilah cinta mereka.
Mau tidak mau, semua harus diterima dengan kelapangan dada. Baik Jihoon maupun Nari sama-sama telah melakukan yang terbaik. Kedua insan itu berusaha untuk mewujudkan hari ini menjadi hari yang intens hanya untuk mereka berdua. Jihoon mengorbankan rutinitasnya, biarlah ia berbohong pada manager Hyung. soalnya kalau tidak begini, Jihoon pasti tidak akan bisa dapat waktu. Iya, waktu untuk bersama gadisnya.
Begitu juga Nari, gadis itu bersusah payah menyingkat waktu dalam menyiapkan segala dokumen-dokumen bersama Lucas kemarin. Gadis itu rela sibuk pulang malam agar semua keperluan nya dapat terkumpul dengan cepat, sehingga ia bisa menyisakan satu hari untuk lelakinya, orang yang paling menyebalkan sekaligus yang paling ia cintai, Park Jihoon.
Nari menatap kaca dihadapannya dengan mata yang nanar, walau sudah memakai riasan, gadis itu tetap terlihat pucat. Mata bengkak nya juga tak dapat disembunyikan walau riasan sudah tebal. Bibir kering itu juga tetap terlihat walau cairan merah muda telah melapisinya.
Sekali lagi, air mata itu jatuh begitu saja mengalir turun ke pipi hingga jatuh saat melewati dagu. Nari mengusap nya pelan sambil menepuk pipinya menggunakan puff bedak untuk menghilangkan jejak air mata itu,
"Nari, jangan menangis" ujarnya pada diri sendiri sambil memaksakan senyum yang malah terlihat miris.
Setelah siap, Nari langsung beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu, lalu membukanya. Tepat setelah itu, matanya menangkap seorang yang juga menggunakan pakaian dengan warna yang senada dengannya. Pria itu sudah 30 menit berdiri disana tanpa Nari ketahui.
"Lama sekali" keluh Jihoon sambil tersenyum lembut lalu meraih tangan gadisnya, "ayo"
"Kita mau kemana?" Tanya Nari sambil melangkah mengikuti Jihoon.
"Kau mau kemana?" Jihoon tersenyum lagi sambil menunjuk mobil biru didepan sana, "kita naik itu"
Nari menautkan alisnya bingung, "itu mobil siapa?" Tanyanya saat merasa asing dengan mobil tersebut.
"Punya.. Ong. Seung. woo. Hyung."
"Oo.."
"Kau tau? Semalam dia benar-benar membuatku marah gara-gara meminta suatu hal yang tidak masuk akal! Aku marah, dan tiba-tiba pagi tadi dia meminjamiku ini"
Nari tertawa kecil kala mendengar itu, "memangnya dia menyuruhmu melakukan apa, huh?"
"Dia minta semangka jumbo di kulkas itu. Padahal waktu itu aku masih repot dengan member yang.. yah kau tau sendiri lah"
"Hahaha.. oke"
Cklek! Jihoon membukakan pintu untuk Nari, dan Nari masuk kedalam mobil, disusul Jihoon yang duduk di bangku kemudi.
"Ayo ke taman bermain" ajak Nari sambil menggenggam salah satu tangan Jihoon.
Pria itu menoleh, "kenapa mau kesana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#
Fanfictionbagaimana jadinya jika aku menjadi pembantu di dorm Wanna one? apakah kehidupanku akan baik-baik saja bersama sebelas pria super tampan tersebut atau malah sebaliknya? huft.. kurasa ini tidak akan mudah. Ahn Nari, fighting! ⚠SATU CHAPTER ISINYA PEND...