Setelah insiden penolakan itu terjadi, Guanlin memang menjauh dari Nari, tapi sebaliknya, Nari malah semakin ingin dekat dengan Guanlin. Nari ingin memperbaiki hubungan nya dengan Guanlin.
Sedangkan Jihoon, pria itu makin gencar mendekati Nari sembari makin memupuk rasa sukanya, telah gugur satu lawannya, dan kini rasa kepercayaan Jihoon makin tinggi karena kejadian kemarin Nari tidak menolak pelukannya.
Disisi lain, Kang Daniel juga ikut ingin memiliki Nari, fisik dan sifatnya yang benar-benar hampir sama dengan Yeonjoo membuatnya merasa bahwa Nari memang ditakdirkan untuknya, namun, tak dapat ia pungkiri, ia juga merasa aneh sekaligus curiga, bagaimana bisa Nari dan Yeonjoo sangat mirip? Karena kecurigaan nya itulah sekarang Daniel berdiri.
Ya, pria itu berdiri tegap setelah kurang lebih dua minggu menyimpan rasa penasaran dalam-dalam. Kini didepan nya terdapat sebuah rumah yang teramat sangat megah dengan pagar yang menjulang tinggi disekelilingnya.
Daniel sedikit terkejut ketika, tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari dalam sana, dia adalah salah satu pembantu dari keluarga Nam, Hyun ahjumma.
"Oh? Daniel-ssi?" Begitulah respon Hyun ahjumma sesaat ketika mendapati Daniel yang berdiri tak jauh dari posisinya sekarang.
Daniel yang melihat Hyun ahjumma langsung menunduk dengan rasa hormat sembari membuka suara, "Hyun ahjumma, apa tuan Nam ada?"
Pria itu langsung to the point dalam bicara, ia mencari Tuan Nam, ayah Yeonjoo.
Hyun ahjumma menggeleng, "Nyonya yang ada dirumah" jawabnya
"Ah.. baiklah tidak apa-apa" gumam Daniel lirih, sangking lirihnya sampai tidak terdengar di telinga Hyun ahjumma.
"Nde?" Hyun ahjumma menautkan alisnya, kala tak dapat mendengar dengan jelas gumaman Daniel barusan.
"Ijinkan saya bertemu dengan nyonya Nam, ahjumma."
Mendengar itu, Hyun ahjumma sempat terdiam beberapa saat, dengan ragu ia pun menyahut,
"Baiklah, ayo silakan masuk!"
--
Disinilah Daniel sekarang, duduk diatas sofa empuk berwarna maroon dengan suguhan camilan dan jus jeruk didepannya,
"Silakan, Daniel-ssi" ujar Hyun ahjumma sambil meninggalkan mereka berdua, Daniel dan ibu Yeonjoo, nyonya Nam.
Daniel pun memutuskan untuk membuka suara setelah beberapa saat terdiam,
"Ehm.. maaf Nyonya?"
"Ya?" Nyonya Nam menjawab sesaat setelah menyesap kopi hitam nya.
Daniel menelan ludahnya kasar. Jika boleh jujur, sebenarnya Daniel masih takut jika harus berhadapan dengan keluarga Yeonjoo, kenapa? Karena dulu kedua orang tua Yeonjoo tidak merestui hubungannya dengan Yeonjoo. Bahkan mereka sempat mencaci maki pekerjaan Daniel saat itu sebagai seorang dancer yang kurang pendapatan.
Daniel menghela nafasnya, "ada hal yang ingin saya bicarakan."
"Mengenai apa?" Wanita tua nan berkelas itu kembali menatap Daniel dengan mata tajamnya, tatapan itu masih sama, tatapan merendahkan seakan-akan Daniel adalah kuman yang masuk kerumahnya.
"Mengenai.. Yeonjoo"
Seketika ekspresi nyonya Nam langsung berubah, matanya yang sinis berganti miris, terlihat dari sikapnya, ia melunak.
"Yeonjoo, apa dia punya saudara?" Tanya Daniel takut-takut.
Nyonya Nam membuang muka, wanita itu menatap kearah lain, "bahkan setelah Yeonjoo tiada, kau masih mengejarnya?"
"Bukan, bukan itu_"
"Dia anakku, dia anak tunggal seperti yang kau tahu. Untuk apa dipertanyakan?" Nyonya Nam menatap kosong sisi lain dari ruangan itu.
Kali ini Daniel mulai berfikir, pria itu bahkan mengamati gerak-gerik wanita tua dihadapannya, mata tajamnya seakan sedang bekerja ekstra kala mencari suatu kejanggalan,
"Kumohon, jujurlah padaku, Nyonya."
Telinga tua itu mendengar, dan tak lama kemudian kepalanya menoleh, melihat seorang pria muda yang rela bertekuk lutut dihadapannya. Diam-diam nyonya Nam menangis didalam hati. Memang salahnya, membuat Yeonjoo selalu saja tertekan dan hidup dalam kendalinya. Padahal ia bukanlah siapa-siapa.
Dengan air mata yang mulai jatuh, wanita tua itu menyentuh pundak Daniel sambil tersenyum pahit, Daniel pun mendongak, melihat bagaimana air mata sekaligus senyum kesedihan itu muncul, sejatinya Daniel tak ingin mengungkit ini, tapi nalurinya benar-benar ingin tahu, siapa sebenarnya gadis yang ia cintai selama ini, bagaimana jati dirinya, dan bagaimana kah Yeonjoo yang sesungguhnya.
Nyonya Nam menyeka air matanya sejenak, lalu berujar dengan amat sangat pelan,
"Dia bukan puteriku"
Wanita tua itu kembali terisak, "dia bukan anak kandungku"
"Aku mengangkat nya ketika ia masih sangat kecil."
Kang Daniel bungkam, kali ini nyonya Nam bicara sambil menangis, ia seakan seperti sedang mengakui segala dosa dan kesalahannya, lantas Daniel hanya diam mendengarkan,
"Aku slalu mengaturnya, menjadikan ia Putri yang ku inginkan. Aku memaksanya melakukan ini dan itu agar ia membanggakan ku, dan sesuai harapanku. Padahal aku bukan siapa-siapa."
"Aku bahkan, dengan sengaja memisahkan dia dari saudara kembarnya" kali ini mata Daniel melebar.
"Setelah Yeonjoo meninggal, aku baru sadar, dia bukanlah Yeonjoo, dia tetap Nara. Ahn Nara. Aku tidak boleh mengubahnya menjadi Yeonjoo. Tapi kala itu, aku benar-benar ingin menjadi seorang ibu yang memiliki anak. Itulah kenapa aku mengubah jati diri nya, agar ia menjadi milikku sepenuhnya.."
'Nara? Ahn Nara? Jadi Yeonjoo itu Nara? Dan.. Nari?'
'ya, kurasa mereka adalah saudara kembar ' Daniel membatin sambil terus mendengar kan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut nyonya Nam. Meskipun begitu, sungguh, didalam hatinya Daniel benar-benar merasa seperti mendapat satu kali lagi kesempatan. Ia seperti bertemu dengan Yeonjoo yang lain di kehidupannya kini.
To be continue
#curhat_
Author lagi uas😞 pengennya sih Sabtu Minggu nyelesain beberapa chapter, tapi malah ada kegiatan sekolah😞 jadi belum bisa nge post banyak, padahal pengen😭
Btw makasih buat yang udah komentar, maaf buat typo, serta kekejaman author bikin Guanlin patah hati😂 buat Guanlin stan, peace ya..😂
Gimana sampe sini? Udah keliatan alur nya ya?😂
Emang dah ini cerita umum dan monoton banget sebenernya, ya mau gimana lagi😑 otaknya nyampenya cuma segini😑
Btw aku juga bikin teenfiction loh
👇👇👇Pls read my another story ~> HEAL ME (Love story at School)
KAMU SEDANG MEMBACA
AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#
Fanfictionbagaimana jadinya jika aku menjadi pembantu di dorm Wanna one? apakah kehidupanku akan baik-baik saja bersama sebelas pria super tampan tersebut atau malah sebaliknya? huft.. kurasa ini tidak akan mudah. Ahn Nari, fighting! ⚠SATU CHAPTER ISINYA PEND...