Bukan tidur yang pakai baju.
Nari menyanggupinya, ia memenuhi permintaan Jihoon yang ingin tidur tidak pakai baju.
Tadinya Nari pusing dengan kata-kata ambigu yang Jihoon katakan, tapi untungnya, akal sehat gadis itu masih bisa diandalkan.
Alhasil, Nari benar-benar menelanjangi Jihoon dan menyuruhnya tidur tanpa memakai kaos, dan gadis itu juga menepati janjinya, ia tidur disamping selimut, diatas ranjang yang sama dibawah selimut yang sama. Tapi.. tidak terjadi apa-apa
Nari bahkan tidak bersedia membuka satu pun kancing bajunya,
"Nari-ahh.." Jihoon mendesah kecewa sambil menendang-nendang kakinya, "bukan ini maksudku"
"Ssst .. diam! Cepat tidur!"
"Andwe!"
"Di.am!"
Ketika Nari sudah menegaskan ucapannya begini, yang dapat Jihoon lakukan hanyalah diam sembari berlapang dada menerima apa yang ada.
Sudahlah, pria itu setidaknya bersyukur bisa menghabiskan malam di rumah baru gadisnya. Cukup dengan tidur sembari memeluk tubuh gadis itu saja sudah membuat Jihoon bahagia,
"Nari-ah.." suara itu memanggil lirih.
"Hm?" Nari mendongak, menatap si iseng kecintaannya itu, "wae?" Tanyanya.
"Apa kau mau.. hidup bersamaku?"
Jantung Nari seakan terhenti untuk sejenak dan berdebar-debar lagi kemudian, "apa maksudmu?"
"Kalau kau bisa menungguku, kalau kau mau lebih bersabar, dan kalau.." Jihoon menggantungkan ucapannya, menatap manik lugu dihadapan nya sembari tersenyum kecil, "kalau kau sanggup menyayangiku di waktu yang lebih lama dari ini. Aku ingin, kita bersama-sama sampai nanti"
Nari terdiam, tapi otaknya berfikir. Tubuhnya beku, tapi jiwanya ribut tak karuan.
"Aku sangat menyayangimu" Jihoon berujar lagi, kali ini sorot mata itu terlihat serius, membuat Nari menatapnya intens, "apa jawabanmu?"
Beberapa detik setelah Ji-hoon mengatakan itu, tangan Nari langsung mengalung sempurna ke leher lelaki itu, menariknya mendekat dan menyatukan bibir lembut keduanya, saling melumat kecil diiringi suara kecapan yang semakin lama semakin nyaring.
Baik Nari ataupun Jihoon, keduanya menikmati ciuman manis itu, tapi lama kelamaan suara kecupan itu semakin keras diiringi suara-suara lain yang berkali-kali membuat Nari ingin mengumpat.
Entahlah, suara itu tidak sengaja keluar begitu saja dari mulut Nari. Sayangnya, Jihoon malah memanfaatkan kesempatan ini untuk semakin merapat dan benar-benar menghapus jarak diantara mereka.
Oh ayolah, pria itu bahkan sampai berguling menindih tubuh kecil gadisnya, benar-benar perangkap cerdik seorang Park Jihoon yang jiwa jantannya tiba-tiba keluar, membuat semua benar-benar diluar kendali.
Okay Hoon, seperti nya 'tidur tidak pakai baju' yang kau maksud benar-benar akan kau dapatkan malam ini, hihi..
--
By the way
07 : 00
At Wanna One's Dorm"Jihoon mana?"
Suara Jaehwan yang menggema pagi-pagi langsung membuat ribut seluruh dorm.
Kenapa?
Karena Jihoon menghilang disaat mereka harus memulai schedulle jam tujuh lebih tiga puluh menit. Sedangkan member Wanna One saja baru bangun sekitar dua menit yang lalu, dan kini disaat semuanya sedang mengantri mandi, Jaehwan tiba-tiba menyadari bahwa ada satu anak ayam yang hilang.
Oke, waktu mepet, bangun telat, dan satu member hilang. Sungguh tragedi yang menyedihkan.
"Hyung, tapi bukankah kemarin Ji-hoon sudah ikut bersama kita?" Daniel menimpali
Sedangkan Jisung mulai mengacak-acak rambutnya sendiri, "aish, manager Hyung sudah menelfon bagaimana ini?!"
"Kenapa dibuat repot, katakan saja Jihoon sedang kelelahan karena terlalu banyak latihan, dia absen, selesaikan?" Ucapan enteng Woojin langsung disambut lirikan tajam oleh semua member, terutama leader,
"Mulutmu itu benar-benar"
"Wae? Aku benar kan?" Eyelnya.
"Tapi menurutku itu hal yang masuk akal Hyung, dibanding mengijinkan dia karena sakit, agensi pasti akan langsung membawanya kerumah sakit, tapi kalo cuma kelelahan, tidak mungkin ketahuan" timpal Daehwi menengahi.
"YAKK sebenarnya kemana si Jihoon itu?!" Jisung mengumpat sekali lagi sebelum pada akhirnya ia harus menerima omelan dari manager Hyung gara-gara insiden Park Jihoon absen karena kelelahan.
Sebenarnya, tidak sepenuhnya kebohongan juga sih. Kalau dipikir, Jihoon memang kelelahan gara-gara terlalu banyak 'olahraga malam' dirumah Nari.
Asal kalian tau, bahkan ketika jarum jam menunjukkan pukul sembilan pagi, Nari dan Jihoon masih saja terlelap, entah apa yang akan menunggu mereka setelah kejadian ini.
To be continue
📝I love you guys💌
I'm sorry udah terlalu nyipuut ngupdate nya..😂
Ya intinya terimakasih banyak😞
Btw yg katanya ada beberapa part ilang silakan komen dong part berapa aja. Udah berkali-kali aku update, terus aku unpublish terus aku publish lagi(?) Tapi kayanya masih aja ada part yang ilang😞 ada yg bisa kasih saran? Hehehe😅Udah ya segitu aja thankyu and voment juseyo ~><
KAMU SEDANG MEMBACA
AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#
Hayran Kurgubagaimana jadinya jika aku menjadi pembantu di dorm Wanna one? apakah kehidupanku akan baik-baik saja bersama sebelas pria super tampan tersebut atau malah sebaliknya? huft.. kurasa ini tidak akan mudah. Ahn Nari, fighting! ⚠SATU CHAPTER ISINYA PEND...