44. NARI'S NEW APARTEMENT

464 53 13
                                    

Jihoon menggenggam tangan gadis nya erat, sangking eratnya sampai Nari sedikit merasa sakit. Mereka berada didalam mobil yang terkunci, tempat duduknya juga sebelahan, tapi kenapa Jihoon menggenggam Nari sebegitu eratnya seakan-akan gadis itu bisa saja kabur darinya kapan saja.

"Kenapa tidak sekalian saja kau borgol tanganku, huh?"

Gadis itu menyindir pria tidak peka disampingnya sambil berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu.

Bukannya menjawab, Jihoon malah melongok kesana kemari, ia berdecak, "mana gedung apartemen mu? Tidak kelihatan tuh, katanya cuma lima menit, nah ini sudah tujuh menit lebih masih tidak kelihatan"

"Kau yang terlalu lamban mengemudi" Nari memajang muka datarnya, "itu, sebentar lagi sampai" ujarnya sambil menunjuk salah satu bangunan didepan sana.

Sesampainya di gedung apartemen. Nari dan Jihoon lantas memasuki gedung dengan hati-hati.

Iya, hati-hati agar tidak lalai tersorot kamera paparazi ataupun fans.

Sesampainya didalam, Nari dan Jihoon langsung disambut hangat oleh Han ahjumma yang notabene adalah pemilik gedung apartemen ini,

"Anyeonghaseo Han ahjumma" Nari dan Jihoon menunduk hormat sambil tersenyum, dibalas sapaan hangat pula oleh wanita paruh baya tersebut.

"Mari ku tunjukkan apartemen mu" katanya sambil memimpin jalan menuju apartemen Nari.

Tak butuh waktu lama sih untuk kesana. Mereka hanya perlu berjalan lurus lalu belok ke kanan dan berjalan lurus lagi dilorong sampai pintu bernomor 64 terlihat.

"Ini dia" Han ahjumma menunjuk apartemen itu sembari membuka pintu dengan kunci yang ia bawa sedari tadi, "karena ini apartemen studio, jadi tempatnya agak sempit memang."

Nari tersenyum lembut, "tidak apa-apa, toh saya tinggal sendiri kok, hehe"

Wanita paruh baya itu melirik Jihoon dengan tatapan aneh, "kurasa, kau tidak akan selalu sendirian nanti"

"Nde?" Pria itu malah menaikkan alisnya, membuat Han ahjumma terkikik sebentar

"Kau akan tau sendiri nanti" ujarnya geli sambil mempersilakan keduanya masuk kedalam apartemen sempit tersebut.

"Aku suka, tata ruangnya minimalis dan nyaman" komentar Nari sembari memeriksa apartemen barunya dari berbagai sudut,

"Pasti akan bagus kalau pot-pot kecil ditata disini" ujarnya sembari menyentuh bagian bawah bingkai jendela

"Memangnya bunga apa yang tumbuh di pot-pot sekecil itu?" Timpal Ji-hoon

"Kaktus?" Gadis itu tersenyum, "aku akan membelinya nanti"

"Tidak perlu" tiba-tiba Jihoon menyela, "kau akan pindahan besok, biar aku saja yang belikan" ujarnya sambil mengulum senyum membuat Han ahjumma tak tahan melihat tingkah lucu pasangan muda tersebut,

"Aigoo~ pacarmu ini perhatian sekali Nari-ssi"








--

Seperti yang sudah dijadwalkan. Nari benar-benar pindah hari ini. Gadis itu sengaja tidak menghubungi Jihoon agar lelaki itu bisa fokus dengan pekerjaannya, dalam tanda kutip, tidak harus repot-repot membantu Nari pindahan, sebab gadis itu tahu, pekerjaan Jihoon sudah cukup melelahkan.

Dan pada akhirnya, gadis itu harus mengurus seluruh keperluannya sendiri, mulai dari mengemas sampai memindahkan barang-barang nya.

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang