22. I WANNA BE YOUR STAR [1]

1.6K 181 16
                                    

Song : yayaya - urban zakapa



Sore itu, bahkan sebelum Ji-hoon menelponnya, Nari merasa baik-baik saja. Dipikiran nya hanya tentang belajar dan belajar, tidak ada yang lain. Tapi setelah lelaki itu menelpon sampai sekarang jam menunjukkan pukul sembilan malam. Nari sama sekali tidak bisa berfikir jernih, pikiran gadis itu kemana-mana.

Bahkan Nari gagal fokus belajar, pikiran yang seharusnya terisi oleh ilmu malah digantikan oleh bayang-bayang wajah Jihoon yang makin lama semakin jelas. Entahlah, padahal cuma makan ramen bersama, apa yang aneh? Bahkan tidak ada scene yang romantis kalau hanya makan ramen bersama. Tidak masuk akal juga kan kalau makan ramen sambil menyalakan lilin atau bahkan lampu-lampu indah seperti di film-film romansa ala barat?

"Astaga Nari! Imajinasi mu ketinggian!" Gadis itu merutuk diri sendiri sambil kembali menatap bukunya dengan tatapan melotot, membacanya dengan suara nyaring walau tidak ada yang masuk dikepalanya sama sekali.

Ya, anggap saja itu cara Nari untuk menjalani waktu senggangnya.

Lima belas menit setelah belajar, tiba-tiba ponselnya bergetar, Nari langsung cepat-cepat mengambil ponselnya dan membuka pesan masuk tersebut, tapi, kali ini bukan Jihoon yang mengiriminya pesan, melainkan Kang Daniel,

From: Daniel Oppa
Nari kau baik-baik saja kan dirumah?

Nari membalas,

Iya, kenapa?

Daniel langsung menjawabnya,

Oh, ya sudah. Tidak, aku hanya mau memberitahu, jangan masak hari ini.

Kenapa? Kalian sudah makam diluar?

Eoh, bersama manager Hyung.

Ya sudah.

Oya, nanti kau bisa ke kamarku? Ada yang mau ku bicarakan.


Kali ini, Nari tidak langsung menjawab ia memikirkan tentang sesuatu,

"Tidak bisa, aku ada janji dengan Jihoon" gumamnya kemudian, lalu mengetikkan pesan untuk Daniel,

Maaf, tapi tidak bisa, aku ada janji

Ini mengenai Nyonya Nam.


Nari kembali terdiam, otaknya berfikir dua kali, tak lama kemudian, Daniel kembali mengiriminya pesan,

Aku kenal nyonya Nam, cukup dekat. Aku tau tadi dia membuat keributan di sekolah mu dan meng-klaim bahwa kau adalah anaknya. Aku juga tau anak dari nyonya Nam, dia saudara kembarmu. Akan ku ceritakan semuanya nanti. jika kau berubah pikiran, temui aku tepat setelah kami pulang, ayo bicara.

Pesan yang cukup panjang itu cukup membuat Nari tertegun, gadis itu bingung, tapi, tidak ada gunanya minta penjelasan sekarang, bagaimana pun juga Nari harus menunggu, dan menemui Daniel tentunya.

Lalu, bagaimana dengan Jihoon?

Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya Nari menemukan solusi, lantas jari-jari gadis itu kembali mengetikkan sebuah kata singkat untuk Daniel dan pesan yang agak panjang untuk Jihoon.

To : Daniel Oppa
Ya.

To : Gembul Hoon
Aku mau makan dengan mu, tapi kau yang memasak ramennya, aku ada urusan sebentar, aku akan menemui mu lagi setelah ramennya matang. Oke? Kuharap kau tidak keberatan

Setelah mengetik kedua pesan tersebut, Nari langsung menghela nafasnya, ia merasa bersalah pada Jihoon dan merasa kesal dengan Daniel. Kenapa Daniel tidak memberitahu nya semenjak dulu?

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ponselnya bergetar, ada pesan masuk, dari Jihoon,

From : Gembul Hoon
Aku tidak bisa memasak dengan baik, nanti mie nya terlalu lembek.

Nari tersenyum, lalu kembali membalas pesannya,

Ya sudah kalau tidak mau.


Yayaya, baiklah!

Tumben bisa balas cepat?

Barusan makan, ini sedang ada di supermarket.

Ohh..

Oya, aku lupa memberi tahu mu, jangan masak malam ini.

Iya aku tau.

Tau dari mana?

Firasat😅

😑 Tidak mungkin.

Hehehehe

Sudah ya, sepuluh menit lagi aku pulang!

Eoh!

Setelah itu, tidak ada lagi balasan dari Jihoon, dan Nari pun memutuskan untuk keluar kamar dan duduk di ruang santai sambil menonton TV, yaa sekalian menunggu para member pulang.

Nari bahkan mengambil cemilan yang sempat ia beli tadi sepulang sekolah dan memakannya di depan TV. padahal jam sudah menunjukkan pukul 9:30 lebih, tapi gadis itu masih saja membuka mata seperti jam-jam siang.

Tepat setelah lima belas menit kemudian suara bel pun berbunyi, menandakan bahwa para member sudah sampai dirumah, Nari pun langsung saja berlari menuju pintu dan menyambut serta membantu para member dengan membawakan barang-barang mereka,

"Nari-ah, kopi tanpa gula please" ujar Sungwoon sambil sedikit ngos-ngosan duduk di sofa yang tadi Nari tempati, disusul dengan member lainnya yang masuk, beberapa diantaranya menyapa Nari dengan riang seperti duo maknae Bae Jinyoung dan Daehwi, mereka masih sempat terlihat semangat didepan Nari sambil menepuk pundaknya, lalu ada pula sambutan kedipan mata dari Ong, dan bahkan sambutan dari Jihoon yang langsung menujukkan dua bungkus ramen (mie instan) tepat didepan Nari sambil berkata, "aku akan memasaknya". Dab yang terakhir, Kang Daniel, pria itu terlihat amat lelah dengan rambut yang berantakan, mata tajamnya seketika melembut ketika melihat Nari, Daniel bahkan memberikan isyarat agar Nari cepat-cepat masuk ke kamarnya untuk bicara.

Dan Nari hanya bisa meneguk ludah untuk itu. Jujur saja, Nari khawatir, apa yang akan ia terima nanti, apakah kabar baik, atau malah sebaliknya?















To be continue


Haii😂 baru sehari ga buka Wattpad pemberitahuannya udah 99+😂 makasi ya buat voment nya, follow to follow nya (?) Maaf juga kali ini ff banyak kekurangan >< btw ff nya udah masuk di rangking nih😂 makasih ya..

Jadi flashback jaman ff ini pertama kali publish, selama berminggu-minggu baru dua kali dibaca😂 padahal waktu itu part-nya udah lumayan banyak😂

Ah yaudah lah itu kan masa lalu, sekarang Alhamdulillah udah banyak yang baca, setidaknya aku bisa berbagi imajinasi sama kalian😂 bagi yang nanya biasku siapa, biasku itu Chanyeol😂 sejak dia belum debut malah aku udah suka sama dia😂 dan kalau wanna one sukanya Jihoon, klepek-klepek sama wink nya dulu><

Oke segitu aja ya curhatnya, sorry kepanjangan, Hope U like it, jangan lupa voment💕follow juga yuk!💙

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang