[REVISED] 04. NO EXCUSE

6.3K 389 35
                                    

⚠️🔞WARNING:
PARENTAL GUIDANCE SUGGESTED!
Cerita ini bermuatan konten dewasa. Harap bijak dalam membaca dan memberikan komentar. Tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun!

⚠️⭐️Wajib Tekan VOTE! (Note this).

[REVISED] 04. NO EXCUSE

🥀

"... Di sini, toiletnya."

Tiffany mengambil dua langkah mundur setelah menunjukkan toilet laki-laki yang juga bersebelahan dengan toilet perempuan pada Sehun. Sehun, laki-laki itu kemudian menganggukkan kepala, tanda sudah paham akan ucapan gadis yang sedang berdiri persis di depannya.

"Arraseo! Apa... kau tidak akan masuk ke dalam sana?" Tanya Sehun, sembari kepalanya yang mendongak ke arah toilet perempuan.

Tiffany menoleh sebentar, lalu menggelengkan kepala. "Bukankah Guru Jung menyuruhmu membasuh wajah?" Tanya Sehun lagi.

Gadis itu masih menatap Sehun yang ada di depannya dengan malas. Berpikir, apa itu penting, baginya?

"Kau saja! Sudah sana! Bukankah kau bilang ingin buang air kecil?" Sahut Tiffany. "Sudah tahu jalan kembali ke kelas, 'kan?"

Tiffany baru saja akan melangkahkan kedua kakinya, kembali menuju kelas, namun Sehun menahan lengan gadis itu dengan erat. "Hei! Lepas atau tidak?!" Seru Tiffany dengan sedikit bernada tegas.

Laki-laki di depannya itu langsung mengulas senyum dan memiringkan kepalanya sedikit.

Maksudnya? ASTAGA! SENYUMAN ITU!

Tiffany menelan salivanya sendiri, tanda tak tahan melihat pesona seorang Oh Sehun.

Ini kiamat! Dia 'kan belum tahu, kalau aku punya kekasih!

"Hei, lepaskan aku! Seseorang akan melihatnya!" Ujar Tiffany.

Mata gadis itu menelusuri setiap sudut lorong sekolah. Takut-takut, memang benar ada seseorang yang akan lewat dan memperhatikan mereka.

"Kenapa kau malah pergi? Tunggu aku, hingga aku selesai buang air."

"Kenapa aku harus melakukan itu? Maksudku... kenapa aku harus menunggumu? Kau bukan anak kecil yang perlu ditunggu di depan kamar mandi, bukan?!" Tiffany menggerutu.

"... Tapi aku benar-benar tidak tahu jalan kembali ke kelas."

Itu alasanmu? Bodoh! Kenapa kau tak menghapal jalannya tadi?

"Kau pembohong yang buruk!" Sahut Tiffany. Setelah itu, Tiffany kembali mencoba untuk melangkahkan kaki, namun kembali ditahan oleh Sehun, dengan cengkeraman yang masih sama kuat.

"Aku tidak memperhatikan jalan, dan hanya memperhatikan setiap ruangan yang kulewati. Apa itu salah?" Balas Sehun.

... Tidak juga, sih!

Tiffany pikir, memang tidak ada salahnya jika Sehun tak memperhatikan jalan karena fokus pada ruangan lain yang keduanya sempat lewati.

Jadi, sekarang aku harus menunggunya?

"DUA MENIT!" Ujar Tiffany, lalu membalikkan badan.

Gadis itu berhasil membuat Sehun melepaskan cengkeramannya. Setelah itu, "Lima menit. Aku janji!" Ujar Sehun, sambil mengangkat sebelah tangannya.

Tiffany melongo ketika Sehun mencoba untuk menawar waktu. "Kau 'kan pria? Kenapa kau buang air harus selama itu? Maksudku... kau 'kan, tinggal membuka kancing celanamu dan tak perlu menurunkannya hingga ke bawah seperti wanita?" Tiffany memprotes.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang