54. Mom's Promise

1.3K 139 94
                                    

54. Mom's Promise

***

Tiffany tidak tahu... bahwa pada akhirnya, dirinya harus duduk di belakang meja belajar sambil mengerjakan suneung dengan kondisi hamil di luar nikah seperti ini. Orang mana yang menginginkan kondisi seperti ini? Tidak ada satupun, termasuk Tiffany! Tapi apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur, seperti itulah istilahnya.

Ujian yang dilakukan hanya dalam satu hari penuh, —delapan jam berturut-turut— berlangsung dengan tenang. Seluruh tempat di kota Seoul mendadak sunyi, dikarenakan menghormati para siswa dan siswi yang mengikuti ujian hari ini. Di sisi lain, para orang tua sibuk memanjatkan doa di tempat-tempat ibadah demi mendoakan anak-anak mereka agar bisa melewati masa ujian dan masuk ke universitas unggulan di negeri itu. Termasuk ibu Sehun yang juga sedang turut memanjatkan doa untuk kesuksesan putranya.

Setiap sesi istirahat tiba, Sehun selalu menghampiri meja Tiffany demi mengecek kondisi gadis itu. Wajah Tiffany sudah mulai agak bersinar sekarang-sekarang ini. Itu karena dirinya tidak ingin menjadikan ujian ini sebagai beban yang akan berimbas pada janin yang ada di dalam rahimnya. Ia tidak mau, anak di dalam perutnya itu jadi ikut-ikutan stress karena ibunya. Pikir Tiffany sekarang ini, setidaknya ia harus melewati masa ujian ini dengan baik. Setelah itu, barulah ia memikirkan permasalahan hidupnya yang sedang mendatanginya saat ini.

"Ibu ku membuatkan makanan pagi ini. Ini kotak bekal untukku, dan ini... milik mu. Ibu sengaja membuatkan ini untuk mu. Bahkan... punya mu terlihat lebih banyak daripada kotak bekal milik ku," setelah itu Sehun memanyun, hingga terlihat lucu bagi Tiffany.

Tiffany boleh jujur... Sehun adalah satu-satunya moodbooster yang selalu bisa diandalkan olehnya. Melihat tingkah Sehun sekarang ini, membuat Tiffany sedikit tersenyum kecil. Tapi kemudian... Tiffany harus mengingat suatu hal.

Bagaimana aku bisa hidup tanpa mu Sehun-ah? Apa... aku bisa menghilang dari kehidupan mu setelah semua ini berakhir?—

Tentang makanan yang di buat oleh ibu Sehun, memang tidak mengada-ngada. Ibu Sehun memang menyiapkan Tiffany bekal makanan untuk gadis itu santap di sela-sela istirahat ujian. Dan ucapan Sehun memang benar adanya. Kotak bekal Tiffany lebih banyak isinya ketimbang kotak bekal milik Sehun. Itu mungkin karena ibu Sehun tahu, ibu hamil harus menutrisi bayi yang ada di dalam rahimnya dengan baik. Agar si jabang bayi juga sehat dan kuat.

Khusus hari ini, ibu Sehun membuatkan makanan untuk Tiffany dengan aroma yang tidak akan membuat gadis itu mual-mual. Sebagai seorang ibu yang sudah pernah hamil dan melahirkan Sehun, pasti wanita paruh baya itu lebih tahu... bagaimana caranya mengatasi morning sickness yang selalu terjadi di waktu yang tidak menentu itu.

Selama keduanya asik menyantap makanan, tidak ada obrolan apapun. Sehun, sembari menyantap kotak bekal makan siangnya, matanya fokus ke buku di tangannya. Tiffany... gadis itu hanya sibuk memandangi Sehun dari tempat duduknya sambil menyantap makanan yang sudah disediakan untuknya. Gadis itu hanya ingin menghabiskan waktunya untuk memandangi wajah Sehun. Bahkan sesekali, Tiffany tak kuasa menahan air matanya hingga akhirnya jatuh dan membasahi pipinya. Tapi, dengan cepat gadis itu mengusap air matanya, agar tidak terlihat oleh Sehun.

"Ah... aku kekenyangan! Ku rasa aku tidak bisa mengikuti ujian selanjutnya," kata Sehun sambil mengusap-usap perutnya itu. Lalu, ia sibuk membereskan kotak bekal miliknya dan milik Tiffany.

"Kau harus mengerjakan semua ujian hari ini dengan baik. Kau juga harus lulus dengan ujian sempurna, Sehun-ah..." lirih Tiffany.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang