34. Don't Mess With Me, Bitch!

2.3K 195 72
                                    

Woaw!
I know, the title it's too rude.
But, enjoy ... bytheway :)

34. Don't Mess With Me, Bitch!

¤Φ¤

Tiffany mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai menyinari seluruh kamarnya. Cuaca yang indah di pagi hari, menampilkan kota Seoul sebagai pemandangan pertama ketika mata pertama kali terbuka.

Ia merasakan sesuatu menarik pinggangnya lebih erat. Tiffany sudah tersadar, bahwa bukan hanya dirinya yang berada di kamar itu. Tapi, juga ada Sehun yang sedang memeluknya dari belakang.

Setelah permainan panas kemarin, keduanya langsung terlelap. Tapi, seperti ada setan yang berbisik di telinga Tiffany. Gadis itu tidak tahu, kenapa bisa dia meminta pada Sehun untuk memulai babak kedua. Awalnya Sehun tampak ogah-ogahan, namun akhirnya, Sehun juga terhanyut dalam panasnya permainan.

Hampir satu setengah jam mereka bersenggama di atas ranjang, di babak kedua kemarin malam. Hal yang mereka lakukan tampak bukan seperti sepasang kekasih, melainkan suami dan istri yang harus melakukan kewajiban di malam hari, ketika anak-anak mereka sudah tertidur.

*hng. bubar udah bubar!

Dua kali pula, Sehun mencapai klimaksnya di dalam. Tiffany menyadari itu semua. Itu artinya
Tiffany harus meminum pil yang waktu itu pernah Sehun berikan padanya, untuk menjegah kehamilan.

Tunggu! Pukul berapa sekarang?—

Tiffany melirik ke arah jam dinding di kamarnya, dan langsung terlonjak kaget, ketika jarum jam menunjukan pukul setengah delapan pagi.

"SEHUN-AH!!! KITA TERLAMBAT," seru Tiffany.

Sehun yang masih dalam keadaan setengah sadar langsung terbangun dari tidurnya. Matanya yang setengah terbuka memperhatikan Tiffany yang setengah berlari ke arah kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, dalam keadaan tubuh yang tidak terbalut apapun.

Laki-laki itu pun tersenyum kecil melihat gadis itu berlari dengan tubuh telanjangnya.

"Jangan membuatnya semakin tegang," kata Sehun kecil. Tentu saja Tiffany tak bisa mendengar itu.

Laki-laki itu pun menyusul Tiffany yang sudah lebih dulu membasahi seluruh tubuhnya dengan air. Langsung saja, Sehun memeluk Tiffany dari belakang. Membiarkan air ikut membasahi tubuhnya dalam posisi dagunya yang ia sandarkan di bahu Tiffany.

"Hei, Oh Sehun! Kita sudah terlambat," kata Tiffany. Gadis itu merasa ada sesuatu yang sedang menusuk-nusuk bokongnya.

"Sebentar saja. Dia menginginkannya," bujuk Sehun.

"Aku tidak mau! Kau saja yang melakukannya sendiri," sahut Tiffany.

"Dengan menggunakan apa?" tanya Sehun, sambil mengumpat senyum.

Posisinya masih memeluk Tiffany dari belakang dengan dagunya yang masih bersandar di bahu Tiffany.

"Terserah padamu! Botol shampoo, atau yang lain, pilih saja," kata Tiffany asal menyahut.

Sehun terkekeh pelan. "Kau ini, yang benar saja! Itu akan menyakitinya," kata Sehun.

Tiffany tahu, kemana arah pembicaraan mereka sekarang ini. Gadis itu pun ikut tersenyum.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang