32. ISSUES COMING, ONE BY ONE

1.9K 215 125
                                    

32. ISSUES COMING, ONE BY ONE

¤Φ¤

Berteduh di bawah pohon besar yang rindang, di sanalah Tiffany dan Jaehyun berdiri. Kedua telapak tangan laki-laki itu bersembunyi di balik saku celananya, sedangkan matanya memperhatikan Tiffany yang sedang menatap ke arah lain.

"Maafkan aku ...,"

"Jangan lakukan itu! Jangan pernah meminta maaf," kata Tiffany dengan tegas. "Kau selalu seperti ini, ketika kita usai bertengkar," sambungnya.

"Tapi aku ...,"

"Aku tidak berniat untuk menarik ucapan ku! Aku ingin mengakhiri hubungan kita," perkataan Tiffany barusan, sukses membangkitkan kembali amarah yang bahkan sudah meredam sejak pagi tadi di dalam diri Jaehyun. Laki-laki itu kembali tersulut emosi.

"Kau ...,"

Tiffany menoleh ke arah Jaehyun dengan spontan. Memperhatikan mata laki-laki yang dulu sempat ia cintai itu. Sekarang?

Perasaanku sudah mati rasa, terhadapnya—

"Aku sudah memberikan alasannya kemarin, dan ku rasa ... seharusnya kau mulai berhenti bertingkah bodoh!" ujar Tiffany. Sorot matanya berubah tajam, tanda kali ini dia akan menjadi Tiffany yang lebih kuat dari sebelumnya.

Tidak ada lagi cacian, ataupun kekerasan!—

"Katakan padaku!" Tiffany masih menatap mata Jaehyun dengan seksama. "Siapa laki-laki itu?" kata Jaehyun.

Di balik saku celananya, telapak tangan Jaehyun sudah mengepal dengan keras. Rahangnya mengatup menahan geram di wajahnya. Ditanyai seperti barusan, Tiffany langsung menoleh ke arah lain.

"Si ... siapa, yang kau maksud?"

"Ya! Aku mengira, bahwa selama ini kau bermain dengan laki-laki lain di belakang ku," ujar Jaehyun, air matanya hampir jatuh.

Tiffany berdeham singkat. "Tidak ada siapapun! Kalau pun ada, itu bukan menjadi urusan bagi mu," kata Tiffany.

Baru saja hendak melangkah demi meninggalkan Jaehyun, namun cengkeraman tangan Jaehyun yang begitu kuat, membuat Tiffany meringis kesakitan sehingga membuat gadis itu berhenti melangkah.

"Katakan, siapa dia! Chanyeol? Laki-laki brengsek mana yang menyuruh mu melakukan ini pada hubungan kita?"

"Jaehyun-ah, lepaskan tangan mu! Kau menyakiti tanganku," pinta Tiffany.

"Tidak, sampai kau memberitahu, siapa laki-laki yang mengajak mu bermain di belakang ku," Jaehyun masih tak berniat melepaskan cengkeramannya dan justru malah semakin menguat dan menahan gadis itu agar tidak pergi dari sisinya.

Tiffany semakin merintih kesakitan. Bisa gadis itu lihat, pergelangan tangannya mulai memerah. Semakin Tiffany berusaha untuk melepaskan diri dan berlari dari Jaehyun, semakin laki-laki itu menahannya untuk tidak pergi dari sisinya.

"... atau jangan-jangan," ucapan Jaehyun tertahan. Lalu, laki-laki itu tersenyum sinis. "Sehun?"

Deg.

Kaki-kaki Tiffany melemas. Dirinya masih takut, memikirkan bagaimana Jaehyun akan bertindak nantinya, saat ia tahu ... bahwa memang Sehun-lah, laki-laki yang bermain di belakangnya itu. Gadis itu tidak sanggup memikirkan, hal nekat apa saja yang bisa Jaehyun lakukan untuk menyakiti Sehun.

Ku mohon, jangan! Tidak boleh terjadi seperti itu—

"Jaehyun-ah! Sekarang aku sadar, kenapa keputusan ku sangat tepat untuk mengakhiri hubungan ini dengan mu," ujar Tiffany, di sela-sela air matanya yang sedang tertahan untuk tidak mengalir. Perlahan, Tiffany menyadari bahwa genggaman Jaehyun mulai melemah, dan saat itulah kesempatannya untuk melepaskan diri.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang