55. [END] Runaway

2.8K 199 160
                                    

Hy.

Sebelumnya iklan dulu sebelum lanjut baca yah.
Karena memenuhi permintaan juga yang minta ada SEQUELnya, jadi gua harap kalian baca ini yah.

SEQUEL WILD ROMANCE BAKAL DILANJUT KALO...
SEMUA CHAPTER SUDAH MENGINJAK 100+ VOTE.

Terserah dari kalian, mau liat cerita dengan ending yang seperi apa?

Karena yah liat ajah sendiri vote-vote di chapter-chapter akhir. Terlalu parah diliat. Jadi buat apa dilanjut kalo vote segitu-segitu ajah?

So sorry karena udah kasih keputusan kaya gini. Ini biar 'orang-orang itu' bisa sadar diri. Banyak loh, yang NGEUNFOLLOW, tapi masih bisa baca cerita ini. BANYAK!

Karena mungkin pikir mereka, UDAH GAK ADA SISTEM PRIVATE, jadi mau ngapain harus follow dulu kalo mau baca ceritanya? Iya kan?

Buat yang rajin kasih feedback, makasih banget atas pengertian kalian. Tapi mohon maaf kalo berita ini sedikit mengecewakan kalian🙏🏻

So... lanjut baca yah⤵️
Chapter ini adalah chapter terakhir dari book ini.👌🏻

***

55. [END] Runaway

***

Suasana tenang di ruang guru membuat Tiffany ikut terlarut dalam suasana. Hatinya jadi tenang dan dirinya semakin memantapkan hati untuk melangkah lebih jauh lagi.

Pagi-pagi sekali, Tiffany sudah berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya. Ia mengatakan pada Sehun agar laki-laki itu tidak perlu menjemputnya ke apartemen dan menyuruh Sehun agar dirinya langsung berangkat ke sekolah. Tujuan gadis itu hanya satu... yaitu menemui wali kelasnya —guru Jung— yang memang selalu datang ke sekolah pagi-pagi sekali.

Dan di sinilah Tiffany. Duduk berhadapan dengan guru Jung dengan kepalanya yang tertunduk.

"Fany-ssi... apa kau sudah yakin dengan keputusan mu ini?" tanya guru Jung.

Mendapat pertanyaan perdana dari guru Jung —sejak Tiffany menceritakan keinginannya pada laki-laki berusia tiga puluhan itu— membuat Tiffany langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Ya... guru. Aku... sudah membuat keputusan," kata Tiffany, kemudian menarik nafas panjang. "Lusa... aku akan berangkat," lanjutnya.

"Tapi Fany-ssi, apa tidak tanggung... menunggu beberapa bulan lagi? Beberapa bulan lagi kau akan lulus," balas guru Jung.

"Aku... benar-benar harus meninggalkan Seoul dan menyusul kedua orang tua ku di Kanada," kata Tiffany, memberi alasan.

Terlihat, guru Jung menghela nafas panjang di depannya. Jujur... Tiffany masihlah aset sekolah, dan sudah pasti... sekolah akan merasa kehilangan dengan sosok Tiffany, si juara satu.

"Jika itu memang sudah keputusan mu dan kedua orang tua mu, maka guru akan mengabulkannya. Tunggulah hingga sepulang sekolah. Surat kepindahan mu akan guru usahakan selesai hari ini," kata guru Jung.

"Terima kasih... guru," tutur Tiffany. "Ah, guru! Bisakah... kau merahasiakan kepindahan ku dari semua teman-teman ku? Aku... hanya ingin pergi dengan tenang tanpa harus bersedih-sedih dan tanpa harus mengucapkan selamat tinggal," pinta Tiffany.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang