10. JUST YOU & I

5.8K 338 87
                                    

PERHATIAN❗❗

Wajib VOTE Sebelum Baca!

¤Φ¤

10. JUST YOU & I

¤Φ¤

Jam istirahat pertama sudah hampir usai.

Tiffany dan Sehun asik berjalan berdampingan sambil sesekali keduanya cekikikan. Bahkan tak terlihat ada beban di antara mereka.

Dari sudut lain, mata seorang laki-laki sudah menatap keduanya dari tempat ia berdiri. Laki-laki itu sedang bersandar pada loker dengan matanya yang terus menatap lekat-lekat ke arah Sehun dan Tiffany.

"Fany-ah?" seru laki-laki itu.

Yang dipanggil menoleh dan langsung membisu. Lidahnya terasa kelu, ketika mengetahui Jaehyun sedang bersandar pada loker di depan ruang kelasnya, sambil memperhatikan dirinya dengan Sehun.

Bencana—

"E..eo, Jaehyun-ah..." balas Tiffany, namun sikapnya gugup.

Ketika ketiganya sudah berdiri saling berhadapan, mata Jaehyun fokus pada kedua orang di depannya.

"Dari mana?" tanya Jaehyun.

Kedua tangannya bersembunyi di balik saku celananya.

"A...aku baru saja..."

"Mengantarku ke ruang guru..." Sehun menyahut.

Tiffany dan Jaehyun hampir bersamaan menoleh ke arah Sehun, yang menampakkan wajah 'tidak perduli'.

"Dia hanya akan bahagia bersamaku! Bukan bersama mu! Jadi minggir saja," Sehun membatin.

"Rose bilang pada Jisoo, dan Jisoo memberitahuku bahwa kau sedari tadi masih di ruang ganti? Lalu...dia..." kata Jaehyun, dengan jari telunjuknya yang menunjuk Sehun.

Tiffany membisu dan tak tahu harus bagaimana dan mengatakan apa pada Jaehyun sebagai alasan.

"Sehabis dari ruang ganti, aku memintanya untuk mengantar ku ke perpustakaan. Kenapa?" sahut Sehun, terang-terangan.

Sehun, kau bodoh—

"Bisakah aku mendapatkan penjelasan hanya dari kekasihku saja, tanpa ikut campur tangan mu di dalamnya?" balas Jaehyun.

Mata kedua laki-laki itu saling beradu, sedangkan Tiffany menahan nafasnya yang terasa berat.

"Sehun-ah...tinggalkan kami," ujar Tiffany.

Mata Tiffany dan Sehun bertemu. Sehun seperti memberikan isyarat pada kedua matanya 'kenapa?'.

"Pergilah..."

Meski berat ingin meninggalkan Tiffany, tapi pada akhirnya ia melangkah berjalan. Menjauhi Jaehyun dan Tiffany yang sedang dilanda ketegangan.

Setelah memastikan tak ada Sehun, barulah Tiffany mulai angkat bicara.

"Kau ingin mendengar apa...dariku?" tanya Tiffany, tak berani menatap Jaehyun secara langsung.

Ia melipat kedua tangannya di depan dada, sambil tetap berhadapan dengan Jaehyun.

"Benarkah, apa yang diucapkannya benar?"

"Eo. Sehun memang...menungguku di dekat pintu akses menuju ruang ganti. Lalu...ia memintaku untuk menemaninya ke ruang perpustakaan karena ia butuh bahan referensi untuk tugas kimia."

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang