44. how about, YOU DEAD, I DEAD?
***
Bel istirahat pertama telah dibunyikan. Beberapa murid tampak sudah berhamburan keluar kelas menuju kantin. Berbeda dengan Sehun yang langsung berjalan ke arah meja di belakangnya demi menghampiri Tiffany.
Di sebelah gadis itu masih ada Rose yang bahkan sejak tadi tidak bersuara sedikitpun. Bukankah suatu kebenaran jika Tiffany menyebut kelakuan Rose terlalu aneh hari ini? Bahkan Tiffany sendiri sempat tidak percaya saat tiba-tiba, Rose menitikkan air matanya saat pelajaran sedang berlangsung tadi. Namun, dengan cepat gadis itu menyeka air matanya... mungkin bermaksud agar orang lain tidak melihatnya. Tapi telat, Tiffany sudah melihat itu semua.
"Kau ingin ke kantin? Temani aku untuk makan. Aku lapar." Ucapan Sehun barusan langsung membuat Tiffany mengalihkan atensinya dari Rose. Gadis itu menatap mata Sehun dan tersenyum.
"Kalian memang serasi yah? Aku iri dengan kalian." Siapa yang menyangka akhirnya Rose mengatakan sesuatu setelah dari tadi memilih untuk berdiam diri?
Setelah mengucapkan kalimat itu, Rose keluar dari sisi meja belajarnya dan berjalan keluar kelas. Baik Sehun dan Tiffany sama-sama sedang memperhatikan langkah gadis itu yang sudah menghilang di balik pintu.
Apa aku salah, menyebutnya aneh? Tunggu? Apa jangan-jangan, perkiraan ku benar? Rose menyukai Sehun atau...—
"Ku pikir dia sedang cemburu pada mu, karena mendapatkan seorang pria tampan seperti ku untuk dijadikan kekasih?" Lalu, Sehun mengumpat senyum.
Laki-laki itu tidak tahu, bahwa pikiran Tiffany kini sedang melayang-layang. Dirinya takut, apa jangan-jangan spekulasi-spekulasi yang ia buat benar selama ini? Rose sebenernya menyukai Sehun dan tidak suka jika laki-laki ini dengannya? Atau jangan-jangan, Rose menyukai Jaehyun... tapi benci pada Tiffany karena dirinya tidak bisa berhenti dipikirkan oleh Jaehyun? Kemungkinannya hanya dua hal itu. Apa salah bagi Tiffany mencurigai Rose sebagai pelaku teror dirinya beberapa hari ini?
"Sehun-ah, kau pergilah ke kantin sendiri. Aku ada urusan sebentar." Kata Tiffany yang sudah berjalan melewati Sehun. Laki-laki itu nampak kebingungan saat Tiffany berjalan begitu saja meninggalkannya.
Tiffany hanya punya satu tujuan. Dirinya ingin menemui Rose yang sekarang sudah berbelok ke lorong menuju toilet. Saat itu juga, Tiffany melangkahkan kakinya lebar-lebar dan bahkan sekarang... ia berlari kecil.
Setibanya di depan toilet wanita, Tiffany langsung mendorong pintu itu dan mendapati Rose sedang bercermin di depan sebuah kaca. Memperhatikan dirinya sendiri dengan pandangan kosong dengan tatapannya yang sendu.
Tak ada siapapun selain mereka berdua di dalam sana. Langsung saja, Tiffany menghampiri gadis itu dan langsung berdiri tepat di samping Rose. Menyadari kedatangan Tiffany yang sekarang sudah berdiri tepat di sampingnya, membuat Rose ingin kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari tempat itu. Namun dengan cepat, Tiffany menahan langkah gadis itu dengan mencengkeram tangan Rose dengan kuat.
"Lepaskan aku!"
"Chaeyoung-ah! Aku perlu bicara empat mata dengan mu!" Wajah Tiffany mulai terasa panas. Rasanya, ingin saat itu juga ia memojokkan Rose ke sudut toilet. Namun, tidak ada salahnya bukan untuk berbicara baik-baik?
"Apa? Apa yang ingin kau katakan?"
Tiffany menelan salivanya sendiri dan menyiapkan kata-kata yang ada di benaknya untuk di keluarkan dari ujung bibirnya. Menyiapkan diri untuk berhadapan langsung dengan Rose yang semakin bertingkah aneh belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD ROMANCE
Fanfiction[COMPLETE] ☑ 🔞Underage? Please... known your own limit! . Semua Karena Taruhan Bodoh Itu! . Tidak Banyak! Hanya sebuah cerita cinta liar, antara Sehun dan Tiffany. . Dimana Tiffany yang sudah dimiliki oleh Jaehyun, harus terlibat dalam hubungan ter...