12. ONLY YOU [NC]

10.5K 442 162
                                    

Yang ini, JUMLAH VOTE HARUS MENCAPAI ANGKA 100 LEBIH YAH!

HARUS!

KALO EMANG TETEP MAU CERITA INI BERLANJUT!

PALAGI, INI NC...HARUSNYA LEBIH BANYAK VOTE KELES...😒

PERHATIAN❗❗

Wajib VOTE Sebelum Baca!

¤Φ¤

12. ONLY YOU [NC]

¤Φ¤

"Kau ingin makan sesuatu terlebih dahulu, sebelum memasuki gedung bioskop?" tanya Sehun, masih tetap memegang dengan erat, tangan Tiffany.

"Pulangnya saja," kata Tiffany.

Sedang asik berjalan, tiba-tiba Sehun menghentikan langkahnya. Lalu, laki-laki itu berpindah tempat, jadi berdiri didepan Tiffany.

"Kalau begitu, aku akan ketoilet dulu. Tak apa 'kan, kalau kau menungguku disini?"

Setelah selesai Sehun berucap, Tiffany langsung mengedarkan matanya keseluruh sudut mall di lantai tiga ini.

"Kalau begitu, aku akan menunggu ditoko tas yang itu saja," kata Tiffany sambil menunjuk suatu arah.

Mata Sehun mengikuti jari telunjuk Tiffany dan sudah melihat toko yang menjual tas...yang dimaksud Tiffany.

"Baiklah...aku akan kesana, jika sudah selesai buang air kecil," balas Sehun.

Keduanya terpisah. Sehun berjalan ke arah lorong yang menuju ketoilet, sedangkan Tiffany berjalan ke arah sebaliknya.

Disisi lain, seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari sebuah toko yang menjual perhiasan. Dengan ditemani oleh para pelayan wanitanya -yang memakai pakaian serba hitam- wanita paruh baya itu melangkah dengan anggun.

Tapi seketika, langkah wanita paruh baya itu tertahan ketika melihat sosok pemandangan seorang anak gadis, yang memasuki salah satu toko tas termahal di Seoul.

"Cih! Gadis itu?"

Mata wanita yang hampir menginjak usia empat puluh lima tahun itu, menatap ke segala arah. Memastikan, ia tidak menemukan sosok anaknya sendiri. Jung Jaehyun.

Ibu Jaehyun lalu melangkah dengan langkah besar demi mengikuti kemana arah Tiffany, yang sudah memasuki toko tas bermerk mahal itu.

Tiffany...gadis itu baru saja memasuki toko tas yang ia yakini, tas-tas yang dipajang itu memiliki harga fantastis dan luar biasa mahalnya. Rasanya ingin sekali, gadis itu membeli, meskipun hanya satu.

"Selamat datang, nona...bisa saya bantu untuk mencarikan tas yang nona inginkan?" sapa seorang pegawai wanita pada Tiffany dengan ramah.

Tiffany tersenyum lalu menggeleng singkat. Ia sadar, bahwa tak mungkin dirinya membeli tas yang memiliki harga setinggi langit. Bisa-bisa, tabungannya untuk membayar sewa apartemen kelas menengahnya bisa habis, tak menyisakan apapun dikartu atm miliknya.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang