48. SORRY

1.1K 143 116
                                    

48. SORRY

***

Hari berganti.

Sudah tiga hari, semenjak menghilangnya Tiffany dan Jaehyun. Sehun? Keadaan laki-laki itu sangat kacau. Setelah tau Tiffany menghilang, Sehun langsung menuju kantor polisi dan melaporkan korban hilang, dan Tiffany-lah korbannya. Lalu, Sehun dimintai keterangan lebih lanjut. Seperti, apa status hubungan keduanya, kapan terakhir kali mereka bertemu, dan sebagainya. Laki-laki itu bahkan tak berhenti melepas ponselnya semenjak hilangnya Tiffany.

Seperti hari ini. Dirinya masuk ke sekolah tapi sama sekali tidak terlihat ada niatan untuk hidup. Istilahnya, mati segan... hidup tak mau. Dia begitu mengkhawatirkan Tiffany dan merindukan gadisnya itu yang sudah menghilang sejak tiga hari yang lalu. Sehun bersumpah... akan mengutuk laki-laki bernama Jung Jaehyun jika sampai terjadi apa-apa pada Tiffany.

Di sisi lain, bukan hanya Sehun yang sibuk membuat laporan tentang orang hilang ke kantor polisi. Tapi orangtua Jaehyun juga melakukan hal yang sama, saat tidak mendengar kabar dari putra mereka yang juga sudah menghilang sejak tiga hari yang lalu. Parahnya, ibu Jaehyun menuduh Tiffany sebagai dalang yang membujuk putranya untuk melarikan diri.

Berbagai macam hal dilakukan oleh para detektif dari kepolisian untuk mencari keberadaan Jaehyun dan Tiffany. Dimulai dari pengecekan kamera pengintai yang ada di apartemen Tiffany. Butuh waktu lama, untuk mengetahui keberadaan mereka. Karena para detektif itu harus melakukan pemeriksaan lengkap. Termasuk memeriksa kamera pengintai di setiap sudut jalan raya utama dan akses jalan cepat antar kota. Bisa saja, Jaehyun melarikan diri keluar kota dan membawa Tiffany ikut bersamanya.

Ya. Jaehyun membawa mobil keluarganya, dan platnya pun pasti akan terekam oleh CCTV di setiap sudut jalanan yang laki-laki itu lewati. Jadi, adalah hal yang sangat mungkin untuk menemukan mereka berdua. Hanya saja, pekerjaan para detektif itu terhambat oleh segala sesuatu. Seperti contohnya, hal keamanan saat ingin mengintai setiap CCTV di kota, karena mereka harus memiliki ijin resmi dari kepolisian untuk melakukan pengintaian-pengintaian itu. Juga perlu kejelian ekstra dalam melihat rekaman CCTV tersebut.

DAN... ucapan ibu Jaehyun ditentang keras oleh detektif yang menangani kasus ini. Justru detektif berada di pihak Sehun, karena terbukti dari hasil rekaman CCTV di parkiran basement, Jaehyun-lah yang menculik Tiffany. Itu dikarenakan, Tiffany tidak sadarkan diri saat terekam oleh kamera pengintai saat meninggalkan unit apartemennya.

"Hei! Oh Sehun!" seru Jisoo dari kejauhan. Gadis itu sedang berjalan ke arah Sehun yang sedang terduduk di pinggir lapangan. Tubuhnya lemas.

Di belakang gadis itu ada Taeyong yang tampaknya seperti tidak ingin ikut menghampiri Sehun.

"Sudah dapat kabar dari detektif Park?" tanya Jisoo, lalu mengambil tempat di sebelah Sehun.

Sehun menggeleng sebagai jawaban. "Belum. Detektif belum menghubungi ku, dan selalu mengatakan agar jangan khawatir tentang masalah ini," ujar Sehun, memaksakan senyum.

Lalu, ia menoleh ke arah Jisoo. Setelahnya, dia melirik ke arah Taeyong yang sepertinya sedang memantau keduanya dari kejauhan. Lalu, laki-laki itu beralih kembali menatap Jisoo.

"Sudah tanyakan pada kekasih mu? Apakah dia mendapat kabar dari Jaehyun?"

Jisoo menggeleng. Dia juga sebenarnya tidak mengerti, kenapa belakangan ini sikap Taeyong berubah padanya. Jujur saja, laki-laki itu jadi tidak dapat ditebak isi hatinya oleh Jisoo.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang