33. I Promise

2.3K 210 60
                                    

Harap Kebijakan dari para Pembaca Sekalian.
Terima Kasih.

Dan semoga, tyduck ada typo yang terlihat.😂

33. I Promise [NC] ☑

¤Φ¤

Hari semakin sore. Namun tampaknya, matahari masih belum ingin menghilang untuk menyinari hari yang tersisa.

Salju lagi-lagi turun. Semua orang tampak seperti sedang mengikuti ajang perlombaan jalan cepat, akibat hawa dingin yang bahkan dapat menembus mantel mereka. Terkecuali Tiffany. Gadis itu sedang merenungi nasibnya.

Kenapa dulu aku begitu bodoh, sampai-sampai jatuh ke pelukan Jaehyun?—

Gadis itu berjalan, melewati toko pernak-pernik, yang selalu Tiffany ingin beli saat ia masih kecil dulu. Hingga matanya menangkap suatu benda yang selalu dikatakan ajaib oleh semua orang. Bahkan beberapa film, menggunakan benda itu.

Dreamcatcher! Apakah kau benar-benar berfungsi dan bekerja?—

Tiffany berjalan mendekat ke arah salah satu toko yang memajang benda penangkal mimpi buruk itu. Tiba-tiba saja, Tiffany menitikan air matanya, tanda ia sudah lelah dan tidak sanggup lagi.

Bukankah, perkataan wanita ular itu tadi terlalu kejam padaku?—

Kedua manik mata Tiffany masih memperhatikan benda yang sedang tergantung di tempatnya. Ia tidak bisa meraihnya, karena kaca yang menghalangi.

Tiffany ingat, drama The Heirs yang sukses ditayangkan oleh stasiun tv SBS tahun 2013 yang lalu. Ia ingat, bahwa film itu menggunakan benda yang ada di depannya sekarang. Seketika, hidup seorang gadis biasa (Park Shin Hye iykwim) berubah ketika ia memiliki salah satu benda yang dapat mengabulkan mimpi-mimpi, dan menangkal mimpi buruk itu.

Juga, Tiffany ingat bahwa benda itu juga digunakan dalam serial film terkenal The Twilight Saga, saat Jacob memberikan benda penangkal mimpi buruk itu pada Bella.

Pertanyaannya? Apakah benda-benda itu benar-benar bekerja sama seperti di kebanyakan film-film yang sukses membuat hati para penonton merasa gagal move-on?

"Agassi? Apa ada yang nona cari?"

Tiffany menoleh ke arah pintu masuk toko, yang sudah menampilkan sosok wanita paruh baya dengan rambut yang dikuncir kuda.

*hiha
**eak, lanjoet.

Gadis itu tersenyum, lalu menyeka air mata yang tersisa di bawah matanya.

"Berapa harga untuk benda penangkal mimpi itu?"

"Ah? Yang itu?" wanita paruh baya yang Tiffany kira adalah seorang penjual di toko pernak-pernik itu sedang berjalan masuk dan mengambil benda yang dimaksud oleh Tiffany. Lalu, Tiffany bisa melihat wanita paruh baya itu kembali berjalan keluar toko, demi menghampiri Tiffany yang sedari tadi tidak beranjak dari tempatnya.

"Ambil saja, untuk mu," Tiffany langsung memundurkan langkahnya.

"N-ne?"

"Dulu, bibi ingat ... ada seseorang yang memberikan ini pada bibi. Benda ini tidak dijual, melainkan bibi sendiri yang berniat menggantungkan benda ini di toko bibi. Ini, ambillah," kata bibi itu pada Tiffany.

Tentu saja, Tiffany merasa tidak enak hati. Tujuan awalnya, ia hanya ingin bertanya berapa harga yang harus ia bayar untuk benda penangkal mimpi buruk itu.

"Ti-tidak. Aku tidak bisa mengambilnya," kata Tiffany gelagapan.

"Jangan sungkan. Ambil saja. Ini pemberian bibi untuk mu. Bibi hanya berharap, benda ini akan berguna seperti kegunaan aslinya. Yaitu, menangkap mimpi indah, dan menangkal mimpi buruk dalam hidup mu. Ambillah," kata si bibi penjaga toko tadi, kemudian kembali menyodorkan benda yang Tiffany tidak yakin akan benar-benar bekerja itu.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang