49. I'LL NEVER LEAVE YOU ALONE
***
Pernahkah kalian merasa, bahwa kehilangan orang yang kita cintai dan kita sayangi untuk selamanya itu adalah hal yang menyakitkan?
Semua orang pernah setidaknya satu kali —dalam seumur hidup mereka— kehilangan salah seorang yang mereka kasihi selama semasa hidup mereka. Apalagi, orang yang kalian kasihi itu mengakhiri hidup mereka dengan cara yang tidak wajar, alias bunuh diri.
Seperti Tiffany yang berhasil menyayatkan sebuah pecahan beling pada pergelangan tangannya yang sebelah kiri. Tiffany pikir, bunuh diri adalah satu-satunya jalan agar bisa terlepas dan terbebas dari Jaehyun selamanya. Tapi... apakah kalian sadar akan sesuatu? Dampak dari bunuh diri, demi lari dari setiap masalah yang menghampiri hidup kalian? Dampaknya pada orang-orang yang mencintai kalian? Apakah mereka akan 'sakit hati' nantinya saat orang yang mereka kasihi, telah pergi untuk selamanya dengan cara mengakhiri hidupnya sendiri? Melakukan bunuh diri? Semua orang yang tidak merasakan depresi mendalam, pasti berpikir... kenapa harus dengan bunuh diri? Yang hidup susah di sini, bukan hanya kau! Tapi orang-orang di sekitar mu juga merasakan hal sulit dalam setiap hari-hari yang mereka jalani. Tapi lihatlah... mereka tidak bunuh diri begitu saja! Lalu, kenapa kau tidak menyayangi diri mu sendiri?—
Andai semudah saat membalikkan telapak tangan bukan, ibaratnya? Pernahkah kalian berpikir, bahwa setiap orang yang setiap waktu mengalami depresi dan memilih untuk mengakhiri hidup mereka dengan cara yang tidak wajar, tidak memikirkan dampaknya terlebih dahulu pada orang di sekitarnya yang sekiranya masih menyangi mereka? YA, MEREKA MEMIKIRKAN DAMPAK ITU SEMUA!—
Mereka berpikir, apakah orang-orang yang akan mereka tinggalkan selamanya ini akan hidup baik-baik saja tanpanya? Atau seperti, akankah mereka lebih senang saat melihat dirinya terbaring di peti mati nanti? Semua itu mereka pikirkan secara matang, sebelum mereka melakukan 'hal gila' pada diri mereka sendiri, yaitu bunuh diri.
Apa tidak ada cara lain? Kenapa tidak mencoba mengunjungi dokter kejiwaan?—
Pasien seperti Tiffany bisa mengunjungi dokter kejiwaan? Bersyukur gadis itu bisa melihat matahari, tapi nyatanya? Untuk melewati batas pintu kamarnya saja ia tidak bisa. Sehingga memutuskan, bunuh diri mungkin jalan terbaik dan jawaban atas pertanyaannya yang selama hampir seminggu dikurung oleh Jaehyun. Bagaimana caranya agar aku bisa terbebas dari cengkeraman Jung Jaehyun untuk selamanya? Agar laki-laki itu tidak bisa menggangguku lagi?—
Bukankah hanya ada dua kemungkinan? Tiffany menerobos pintu kamarnya, atau bunuh diri sehingga Jaehyun tak akan menyusulnya ke alam baka. Kemungkinan pertama bisa saja berhasil. Tapi Tiffany harus memiliki berat tubuh berton-ton agar bisa menerobos dua bodyguard berbadan kekar dan harus memiliki pula kecepatan lari yang setara dengan kecepatan cahaya. Kemungkinan kedua... terdengar tidak menjanjikan! Siapa bilang Jaehyun tidak bisa menyusulnya ke alam baka? Bisa saja, jika laki-laki itu memutuskan untuk ikut menyayat pergelangan tangannya sendiri dan memilih untuk mengakhiri hidupnya, mengikuti cara yang dilakukan oleh Tiffany.
Terdengar bodoh bukan? Mereka tidak bersatu di dunia nyata, tapi mereka malah bersatu di alam baka?
"F-Fany-ah? Hei, Ireona (Bangun) Fany-ah," seru Jaehyun memanggil-manggil nama Tiffany yang masih berada di pelukannya.
Gadis itu sudah kehilangan kesadarannya. Ia langsung dengan sigap menggendong tubuh Tiffany dan membawanya keluar kamar. Yang saat ini Jaehyun pikirkan adalah membawa gadis itu ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD ROMANCE
Fanfiction[COMPLETE] ☑ 🔞Underage? Please... known your own limit! . Semua Karena Taruhan Bodoh Itu! . Tidak Banyak! Hanya sebuah cerita cinta liar, antara Sehun dan Tiffany. . Dimana Tiffany yang sudah dimiliki oleh Jaehyun, harus terlibat dalam hubungan ter...