200 votes memungkinkan tyduck yah???
PERHATIAN❗❗
Wajib VOTE Sebelum Baca!
¤Φ¤
26. THE DIFFERENCES
¤Φ¤
Sehun memandangi Tiffany dari jarak beberapa meter. Di tangannya sudah ada obat oles dan plester, untuk mengobati luka memar di kedua kaki Tiffany yang terluka akibat terjerembab di tumpukan salju.
"Siapa?" tanya Sehun, ketika dia sudah mengambil tempat duduk di sebelah Tiffany.
"Hmm," Tiffany rasanya terlalu berat untuk melanjutkan ucapannya yang tertahan.
"Darinya, yah?" tanya Sehun sekali lagi.
Tiffany mengangguk sebagai jawaban. Detik selanjutnya, ia langsung memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.
"Kau mengatakan apa padanya?"
"Aku sedang sakit dan tidak ada di apartemen," ujar Tiffany.
Sehun kembali mengambil posisi berlutut di depan Tiffany. Gadis itu tahu, bahwa Sehun akan mulai mengobati luka di kedua lututnya.
"Jujur padaku," kata Sehun tiba-tiba. "Apa kau masih mencintainya?" tanya Sehun kemudian.
"Tidak," balas Tiffany, tanpa pikir panjang.
"Lalu? Siapa yang sekarang kau cintai?" tanya Sehun lagi, meski dia sudah mengetahui jawabannya.
"Haruskah aku menjawabnya?" sahut Tiffany.
Sehun fokus pada luka Tiffany. Dengan telaten, dirinya mengoles luka Tiffany dengan obat oles yang dia beli di minimarket dalam resort. Setelah selesai mengaplikasikan obat olesnya, Sehun menempel kaki yang memar menggunakan plester.
"Jangan dibuka plesternya, hingga aku yang menyuruhmu melepaskannya," kata Sehun memperingati.
"Kalau kau lupa menyuruhku, apa yang harus ku lakukan?" ledek Tiffany.
Tanpa harus disuruh oleh Sehun pun, Tiffany sudah tahu ..., kapan ia harus membuka plester yang menempel di bagian kakinya yang memar itu.
Laki-laki itu berdiri dan mengambil tempat di sebelah Tiffany. Ia meraih pergelangan gadis di sampingnya dan memberikan sesuatu pada Tiffany.
Sebuah golden ticket ke acara sekolah, akhir pekan besok. Ya, Sehun membeli dua tiket, satu untuknya dan satu lagi tentu saja untuk gadis di sebelahnya itu.
"Kau ...,"
"Sudah tahu 'kan? Tuxedo milikku?"
"Gomawo! Kau terus saja menghabiskan uangmu untukku. Padahal, aku 'kan sudah menyiapkan uang, untuk membeli tiket ini," kata Tiffany.
"Kau akan datang 'kan?" tanya Sehun.
"Tentu saja. Lagipula Jaehyun tidak akan datang. Aku bebas," Tiffany tersenyum lebar, hingga matanya juga ikut membentuk bulan sabit.
*bukan bulan purnama loh, yah.
"Benarkah? Kalau begitu ...," Sehun tampak menggantungkan kalimatnya sambil tersenyum penuh maksud.
"Apa? Kenapa kau malah menatapku seperti itu sekarang?"
Sehun malah menggelengkan kepalanya, namun masih tetap mengumpat senyum. Itu tandanya, ia sedang memikirkan sesuatu yang mengaitkan Tiffany tentunya. Dan tentu saja, pasti itu adalah suatu hal yang sudah pasti ada di dalam ekspektasi Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD ROMANCE
Fanfiction[COMPLETE] ☑ 🔞Underage? Please... known your own limit! . Semua Karena Taruhan Bodoh Itu! . Tidak Banyak! Hanya sebuah cerita cinta liar, antara Sehun dan Tiffany. . Dimana Tiffany yang sudah dimiliki oleh Jaehyun, harus terlibat dalam hubungan ter...