47. because that stupid deal!

1.5K 140 98
                                    

47. because that stupid deal!

***

Pagi yang buruk bagi Tiffany. Entah kenapa, perutnya terasa mual ditambah lagi kepalanya yang seperti ditimpa sebuah reruntuhan dinding beton. Berat... itulah yang gadis itu rasakan di kepalanya. Seluruh tubuhnya hampir sulit untuk digerakan. Gadis itu segera tersadar dengan apa yang mungkin saja sudah terjadi saat kedua matanya melihat ke sekeliling ruangan. Di mana ia menyadari bahwa pagi ini ia tidak terbangun di ranjangnya, melainkan terbangun di ranjang orang lain.

Tiba-tiba, gadis itu menitikan air matanya. Tiffany segera bangkit dari posisinya dan terduduk serta terdiam sesaat. Gadis itu menyadari, bahwa tak ada sehelai benangpun yang menempel pada tubuhnya. Kini hanya dirinya yang tertutup oleh balutan selimut tebal berwarna putih.

"Kau sudah bangun? Ingin mandi bersama dengan ku?" Suara serak seorang laki-laki di dekat jendela menyadarkan Tiffany.

Gadis itu menoleh cepat ke arah jendela yang terdapat di ruangan itu dan mendapati Jaehyun sedang berdiri dengan secangkir minuman di tangannya. Hanya dengan menggunakan bathrobe, laki-laki itu tampak sedang asik menyeruput kopi paginya. Entah sejak kapan laki-laki itu menyukai kopi dan begitu tampak sedang menikmati kopi di cangkirnya itu.

"Aku sedang membayangkan... jika setiap pagi, kita akan terbangun dalam keadaan seperti ini. Bukankah indah? Kau melihat ke arah suami mu yang sedang asik meminum kopi sambil melihat ke arah luar jendela. Dan aku... melihat istriku terbangun di atas ranjang dengan wajah cantiknya." Ujar laki-laki itu dari tempatnya sambil tersenyum, namun sama sekali tak melihat ke arah Tiffany.

"Oh yah...," sesaat kemudian, Jaehyun berjalan menghampiri Tiffany yang masih terpaku di tempatnya sembari menitikan air mata. "Terima kasih untuk yang semalam. Jika semenyenangkan itu saat harus berhubungan badan dengan mu, sudah dari dulu aku menuruti permintaan mu." Lanjut Jaehyun.

Ingin sekali rasanya Tiffany berteriak dan melempari laki-laki itu dengan segala benda yang wujudnya keras agar laki-laki itu tersadar akan ucapannya barusan. Kebencian semakin muncul dan rasa amarah Tiffany semakin memuncak terhadap laki-laki yang kini sedang berdiri di samping tempat tidur di dekatnya.

"Dan ternyata... menikmati tubuh seseorang yang sudah memiliki kekasih, cukup menyenangkan bagiku. Sekarang aku tahu, alasan kenapa laki-laki brengsek itu meniduri kekasihku dulu."

Tiffany geram dan Jaehyun pun dapat melihat tatapan tidak suka yang memancar dari mata Tiffany. Namun tampaknya, Jaehyun sudah semakin kehilangan akal sehat. Laki-laki itu bahkan terlihat seperti orang yang sedang menantang Tiffany.

"Pembantu di lantai bawah sedang menyiapkan makanan untuk mu, dan akan segera membawakannya ke sini. Mandilah... bersihkan diri mu. Karena sekarang...," ucapan Jaehyun tertahan seiring saat laki-laki itu mulai duduk di tepi kasur dan mengusap lembut pipi Tiffany. "Kau akan tinggal di sini seumur hidup mu, bersama ku. Kau tahu... tidak akan ada yang dapat menemukan kita di sini. Hanya akan ada kita berdua setelah ini." Lanjut Jaehyun.

Perasaan Tiffany semakin campur-aduk. Gadis itu merasa takut sekaligus marah pada laki-laki bernama Jung Jaehyun itu. Bagaimana bisa, Jaehyun melakukan segala hal yang sudah melewati batas seperti ini? Bukankah ini termasuk ke dalam kasus penculikan?

Sesaat kemudian, Jaehyun mulai mendekati wajahnya bermaksud untuk mencium bibir Tiffany. Namun, dengan segera gadis itu membuang muka. Tiffany tidak tahan lagi dengan perlakuan bodoh Jaehyun seperti sekarang ini. Pikir gadis itu, mungkin laki-laki di dekatnya ini sudah gila... maka itu Jaehyun berani melakukan hal nekat seperti ini.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang