40. right decision

1.6K 191 78
                                    

kayanya udah pada bosen yah, sama cerita ini😊

Yang belum sempet vote part sebelumnya, boleh dicek lagi. Terima kasih🙏

40. right decision

¤Φ¤

"Pulanglah!"

Sehun mematikan mesin motornya. Tiffany pun sudah turun dari motor laki-laki itu, sembari tangannya yang melepas helm dari kepalanya. Lalu, ia memberikan kembali pada Sehun yang memang sengaja meminjamkannya pada Tiffany.

"Bolehkah aku menginap malam ini?" tanya Sehun, sembari tersenyum usil. Laki-laki itu sedang terduduk di motornya, setelah memastikan standar motornya telah turun.

Tiffany menggeleng kecil, dan tampak sedang mengumpat senyum. Sejujurnya, ia ingin sekali Sehun menginap di apartemennya. Tapi, itu semua terhalang karena gadis itu sudah berjanji pada Ibu dari laki-laki yang ada di depannya ini. Bahwa untuk sekarang dan dalam beberapa hari kedepan, dirinya dilarang berhubungan badan terlebih dahulu. Dan jika Sehun sudah menginap, tentu saja Sehun tidak akan tahan untuk tidak melakukan hal itu.

"Kau jahat sekali yah!" kata Sehun, menurunkan nada protes.

"Lain waktu. Tapi jangan hari ini, ataupun besok, ataupun besoknya lagi. Dan besok besoknya lag ...."

Chu~

Sehun membungkam ucapan Tiffany dengan sebuah ciuman di bibirnya. Sebelah tangan Sehun terangkat demi memegang pipi gadis itu.

"Saranghae," tutur Sehun, membuat Tiffany tersenyum kecil di tempatnya.

Hening.

Suatu hal kembali menghantui pikiran Tiffany. Perasaan yang membuatnya tidak tenang sejak pagi tadi mulai muncul kembali.

"Kenapa kau tidak balas mengatakan kau juga mencintai ku?" tanya Sehun, masih dalam posisinya yang sama.

Tiffany tersenyum lagi. "Nado saranghae," ujar Tiffany akhirnya.

Tangan Sehun kembali naik dan mengacak rambut gadis itu hingga tatanannya terlihat tak teratur. Lalu beralih, untuk mencubit hidung Tiffany. Dan lagi, sebelah tangan Sehun menarik lengan Tiffany untuk mendekat dan tangan yang satunya ia gunakan untuk memegangi dagu Tiffany. Kedua bibir keduanya sudah saling bertautan, dan terlepas beberapa detik kemudian.

"Masuklah. Udara di luar sini begitu dingin," perintah Sehun.

"Kau juga. Pulanglah. Telepon aku saat kau sudah sampai nanti."

Sehun mengangguk, kemudian kembali mendekatkan dirinya kembali pada Tiffany dan mengecup bibir gadis itu sekilas.

"Aku akan pulang sekarang," kata Sehun yang sedang memakai helm di kepalanya.

Tiffany di dekatnya mengangguk kecil sambil melambai kecil ke arah laki-laki yang sudah melajukan motornya itu.

Sekarang, gadis itu melangkahkan kakinya memasuki gedung di depannya. Kedua tangannya terlipat di depan dada, dan sesekali ... kakinya menendang beberapa batu kecil yang ia lewati.

Sesaat Tiffany sudah hampir sampai di lobby utama, seseorang dari meja resepsionis menyerukan namanya. Bukan siapa-siapa. Orang itu hanya pegawai yang bertugas berjaga di depan meja resepsionis di apartemennya.

"Nona Hwang!"

"Ne?" Tiffany membelokan arahnya yang tadinya sedang berjalan lurus, dan kini ia sedang berjalan untuk sampai ke depan meja resepsionis.

WILD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang