bab 9

3.7K 177 1
                                    

Aku berjalan menuju kelas, tinggal 4 hari lagi.
Hari sabtu, pembagian raportnya.
Dan mama bilang tiket pesawatnya udah dipesan buat hari minggu.
Hufft, nggak sabar pergi jauh dari semua ini.
Terutama dari dia.

Aku masuk ke kelas.
Disana hanya ada Via, dan Agni.

"Pasti Shilla lagi berduaan sama kak Rio."
Gumam ku.

"Hei, Fy. Lemes banget, nggak sarapan lagi?"

Aku mengangguk,
"Iya. Kantin kuy? Laper.."

Via mengangguk cepat,
"Ayo deh. Walaupun gue udah sarapan dua piring tadi, hehe."

Agni menoyor kepala Via,
"Kak Alvin nggak suka cewek gendut tau!"

Via terkekeh,
"Besok-besok deh, diet nya. Hehe,"

Kami bertiga pun berjalan menuju kantin.
Masih sangat sepi. Yaiyalah, jam saja masih menunjukkan pukul 6.30. Sedangkan sekolah dimulai jam 7.15

Kami duduk dikursi tengah.
Hanya ada kami dan salah satu meja dipojok sana yang terisi.

Hei tunggu, bukankah itu Shilla?
Tapi, kenapa dia tak bersama kak Rio? Kenapa dia malah bersama...
Debo?

Ify menajamkan pendengarannya,

"Hahaha, makanya setiap aku ke mall sama dia. Aku bakalan minta semua nya buat dibeliin, ya kali orang kaya nggak aku manfaatin,"

Debo terkekeh,
"Kamu pinter banget. Makin cinta deh, sama pacar aku ini!"

-Author POV-

Mata Ify melebar,
"Pacar?"
Ucap Ify dengan suara agak besar.

Ify menutup mulutnya cepat, beruntung Shilla dan Debo tidak mendengar nya.

"Kenapa, Fy?"
Tanya Via.

"Nggak."

"Oh iya, tumben kak Rio nggak ngejemput lo hari ini. Biasanya kan kekantin selalu berdua, hehe."
Goda Agni.

"Gue sama kak Rio-"

"Hai...."
Ucap seseorang lalu duduk disamping Ify.

"Kak Rio?"
Gumam Ify.

Rio tersenyum, Ify takut pria itu akan melihat Shilla yang sedang berduaan dengan Debo.
Dengan cekatan, Ify menghalangi pandangan Rio kearah Shilla.

"Kenapa sih, Fy? Kok geser-geser kayak gitu?"
Tanya Via heran.

"Hah? Eng-enggak papa!"
Seru Ify.

Rio tersenyum singkat,
"Fy, gue mau ngomong sesuatu sama lo."

Ify mengalihkan pandangan nya,
"Ngomong aja."
Ucap Ify datar.

"Berdua."

Via dan Agni berdiri,
"kita ke kelas yah, kalian ngomong aja."

Ify menahan Via dan Agni yang baru saja akan pergi,
"Tunggu, kalian disini aja. Biar gue sama kak Rio  pergi ketaman."

Mereka berdua mengangguk.
Ify berjalan duluan dan disusul oleh Rio dibelakang nya.

"Ngomong apa?"
Tanya Ify cuek lalu duduk dikursi taman yang mengahadap kearah lapangan basket.

"Nggak usah sok ngejaga perasaan aku. Aku udah tau kok hubungan Shilla sama Debo."

Ify sedikit terkejut, tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja. Ia tidak mau kalo pria itu tahu bahwa dirinya masih menyukai Rio.

"Trus? Apa hubungan nya sama gue?"

"Aku tau kamu masih suka sama aku. Makasih, udah mau ngejaga perasaan aku."

Ify tertunduk,
"Nggak usah kepedean, gue cuma nggak mau Shilla lo siram pake air karena ketahuan selingkuh kayak yang di Tv-tv itu."

Rio terkekeh,
"Ternyata lo masih peduli sama sahabat lo itu,"

"Karena bukan dia yang salah. Tapi pria bego yang ada didepan gue,"

Rio merasa hatinya sedikit teriris, mungkin mulai sekarang gadis nya ini akan terus menggunakan logat Lo-Gue.
Tidak seperti dulu.

Rio terseyum kecil,
"Aku baru sadar, kalo cinta aku itu, kamu."

Ify mendongak, tak percaya dengan apa yang Rio ucapkan barusan.
Entah hatinya harus merasa senang, atau sedih karena sebentar lagi ia akan pergi jauh dari sini.

"Telat."
Ucap Ify lalu berlalu dari sana.
Tak terasa, cairan bening satu persatu mulai jatuh mendarat di pipi nya.

I Need Your L❤veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang