bab 14

3.4K 142 1
                                    

Cakka menghidupkan mesin motornya. Ia pergi kesekolah dengan cepat. Karena tadi pagi ia kesiangan, terpaksa ia menambah laju motor itu.

Tin!!!

Cakka menekan klakson dengan keras karena ada seorang gadis yang menghalangu jalannya.

"Woi! Mau mau mati lo, heh?!"
Teriak Cakka.

Gadis itu menoleh,
"Kak Cakka?"
Gumam gadis itu.

"Agni? Lo kenapa?"
Tanya Cakka ketika melihat mata gadis itu membengkak.

"Gue--"

"Naik cepet. Gue udah telat,"
Agni menganggguk lalu naik keatas motor pria itu.
Setelah 15 menit membelah ibu kota, mereka sampai di sekolah.

Agni berjalan mendahului pria itu,
"Bilang apa kek-"

"Ah, iya. Makasih kak,"
seru Agni dengan pelan. Sepertinya wanita itu habis menangis.

"Lo kenapa sih? Abis nangis?"

Agni menggeleng,
"Nggak kak. Tadi kecolok jemuran,"

Cakka terkekeh lalu mengacak poni Agni,
"Masih aja sempet ngelawak. Yaudah, kekelas gih. Gue juga mau kekelas."

Agni tersenyum lalu melangkahkan kakinya kedalam kelas.

Ify dan Sivia menghentikan gosip pagi mereka.
"Agni? Lo kenapa?"

Agni menggeleng,
"Gue nggak papa."

Agni duduk dan membuka tas biru nya. Ia mengambil sebuah foto.
Foto keluarga nya. Tak terasa ia kembali menitikkan air mata.

Drrtt..

Pulang bareng gue. Gak ada penolakan.
Cakka cogan dunia❤

Agni tersenyum, setidaknya ia masih mempunyai sahabat sahabat yang dapat menemani dirinya saat ini.

Setelah pelajaran usai, Agni menunggu di gerbang sekolah. Seperti yang diperintahkan Cakka.

Agni mendengus,
"Kapan sih, ini semua berakhir?"
Gumam Agni.

"Ketika lo udah capek ngejalanin semuanya,"
Agni mengernyit lalu mendongak.
Cakka sudah sedia dengan motor nya.

"Naik, gue mau ngajak lo ke suatu tempat."

Agni mengangguk. Ia heran, kenapa jalanan disekitar sini sangat sepi? Kemana mereka akan pergi?

Motor Cakka berhenti didepan danau indah yang tak ada orang disana.

"Kakak mau nenggelemin gue?"

Cakka terkekeh,
"Iya. Biar lo peka sama perasaan gue,"

Agni mengernyit,
"Apa hubungannya?"

Cakka duduk didepan danau. Agni pun ikutan duduk disamping pria itu.

"makasih kak, udah bawa Agni kesini."

"Sama-sama. Gue tau lo lagi butuh ketenangan. Dan..ini tempatnya,"

Agni mendesah,
"Tapi masih nggak ngaruh,"

"Kalo gitu, lo teriak aja sepuasnya sambil rentangin tangan lo,"

"Emang bisa bikin tenang?"

"Coba dulu,"

Agni berdiri, ia mengambil nafas lalu merentangkan tangannya.

"AAAAAA!!!"
Agni tersenyum lega.

"Udah tenang belum?"

Agni tersenyum,
"Udah kak, kakak lagi dong?"

Cakka ikutan berdiri disamping Agni,
"Cuma empat kata yang bisa bikin gue tenang plus bahagia seumur hidup,"

"Gue tau, pasti kakak bakal bilang 'TUHAN! GUE PENGEN KURUS!' iya kan? Hahaha,"
Ledek Agni.

Cakka mendengus,
"Bukan, tapi ini..."

"I LOVE YOU, AGNI!!!!"

tubuh Agni menegang. Darah nya berdesir hebat, jantungnya berdegup tak beraturan.

"Kakak-"

"Gue suka sama lo. Do you be my girlfriend?"

Agni tersenyum, ia kembali duduk.
"Agni suka nya sama orang lain."

Cakka melongos,
"Be-beneran?"

Agni mengangguk, ia menahan tawa nya sedari tadi.

Cakka menggaruk tengkuknya,
"Gue-laper. Kita balik ya?"

Agni terkekeh, ia kembali berdiri disamping Cakka.

"I LOVE YOU TOO! KAK CAKDUT!!"
teriak Agni.

Cakka tersenyum bahagia lalu memeluk tubuh Agni.

"Makasih, Ag."
Agni mengangguk dalam pelukan hangat itu.

I Need Your L❤veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang