Debo mengusapkan dahi gadis yang terbaring disofa itu dengan minyak kayu putih.
Ia menatap kedua bola mata yang tertutup saat ini.
Rio mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ia pegang."Bro, gue mau ambil barang-barang dulu, di tenda. Lo jagain si Ify, ye."
Debo mengangguk. Senyumnya terangkat saat Ify membuka mata nya.
"Masih pusing nggak?"
Ify mengangguk pelan, matanya seperti mencari seseorang.
"Rio lagi ketenda buat ngambil barang-barang. Lo makan dulu yah?"Ify menggeleng,
"Ck! Bandel banget, gue tau lo sakit karena nggak makan kan tadi?"Ify tersenyum tipis,
"Tapi Ify mau nya makan sama kak Rio, kak."Debo sedikit menunduk, mencoba menghilangkan rasa sesak didadanya.
"Apa sih yang lo suka dari Rio?"
Ify mengernyit lalu disusul dengan gelengan kecil,
"Nggak ada. Kak Rio itu beda,""Iya, sangking beda nya. Lo nggak tau kalo dulu dia manfaatin lo."
Ify terdiam sejenak.
"Tapi itu dulu kak."
"Iya. Tapi lo nggak pernah mikirin perasaan seseorang yang udah nungguin lo selama ini. Orang itu selalu merhatiin lo dari jauh,"
Ify semakin bingung, pertanyaan ini membuat Ify semakin pusing.
"Maksud kak Debo apa sih?"
Debo menghela nafas berat nya.
"Gue suka sama lo, Fy. Dan lo nggak pernah tau itu, sekarang..pas lo udah tau, lo udah punya orang."
Jawab Debo lirih dengan suara seraknya.Ify sedkit terkejut, pantas saja pria ini selalu muncul dihadapan Ify saat ia sedang bersama Via, saat dia sedang ingin ketoilet, dan juga saat ia latihan musik.
"Jad-jadi selama ini kak Debo suka sama Ify?"
Debo mengangguk,
"Andai aja masih ada kesempatan, Fy. Gue nggak akan pernah biarin itu pergi. Lo tau? Pas lo sama Rio pisah, gue sempat seneng. Tapi setelah itu, gue makin terpuruk karena nggak pernah lihat lo lagi setelah pembagian raport."Ify tersenyum kecil,
"Ify--""Dengerin gue dulu. Asal lo mau denger isi hati gue aja, itu semua udah cukup buat gue."
Debo menghela nafas dan kembali berbicara.
"Terus gue nanya ke wali kelas lo, dia bilang kalo lo pindah sekolah. Gue frustasi, Fy. Gue udah cek semua media sosial lo, dan semua nya nihil. Lo menghilang gitu aja. Dan pas itu juga gue langsung marah ke Rio. Trus Rio bilang kalo dia juga nggak tau lo kemana.""Gue bahkan nggak pernah membuka hati gue buat siapapun. Karena gue yakin lo balik lagi kesini."
Debo tersenyum tipis,
"Dan lo beneran balik. Tapi- hati lo balik lagi ke pengecut itu. Sial banget nasib cinta gue kan ya?"Ify duduk dari posisi awalnya, ia memeluk tubuh pria yang ada disampingnya itu.
"Maafin Ify, kak. Ify sayang sama kak Debo, tapi sebatas seorang kakak dengan adiknya."
Debo mengangguk lalu mencium puncak kepala gadis itu.
"Makasih udah mau dengerin semua isi hati gue. Lega rasanya lo udah tau semuanya."
![](https://img.wattpad.com/cover/117700163-288-k953800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Your L❤ve
Fiksi Penggemar[END] "kalo gitu, lo sekarang jadi pacar gue. mau nggak mau, ya harus mau!" seru Rio tak peduli. "what? heh..mending gue pacaran sama onta daripada sama Elo!!" bantah Ify.