bab 13

3.7K 153 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Ify dan lainnya menjalani mos.

Ify tersenyum lebar mengetahui ia dan sahabatnya berada dikelas yang sama,
"Kita satu kelass, uyeey!!!"
teriak mereka bertiga.

Via melompat kegirangan,
"Dan gue sekelas sama Ozy!!"
Kali ini hanya Via yang heboh.

Agni dan Ify terdiam di tempatnya,
"Lo naksir Ozy, Vi?"
Tanya Agni.

Sivia mengangguk,
"Loh? Bukannya lo naksir sama kak Alvin?"

Sivia mengerucut,
"Kak Alvin lama, gue sama Ozy aja deh."

Ify langsung menoyor kepala gadis itu,
"Lo pikir, cinta segampang itu hah?"

Via menyengir,
"Iya deh iya, yang udah senior masalah cinta-cintaan."

Ify terkekeh,
"Eh, kekantin kuy? Laperrr."

"kemon!!!"

#kantin

CRAG berkumpul di kantin untuk merencanakan sesuatu.
Saat Ify, Agni, dan Via datang.
Mereka berempat langsung berdiam dan bersikap seolah tak ada yang terjadi.

Ify mengernyit,
"Abis ngapain sih?"

Rio menggeleng,
"Nggak ada. Cuma rundingin sesuatu,"

Via mengernyit,
"Eh, itu apaan?"
Seru Via saat melihat satu kertas dengan tulisan diatas nya.
Dengan cepat Alvin menarik kertas itu dan menyembunyikan nya didalam keteknya.

"Anjirr.."
Desis Ify.

🌹🌹🌹

Sore harinya, Via duduk dikursi taman halaman rumah nya.
Tiba-tiba ada motor lewat dan melemparkan sesuatu kearahnya.

"Anying, woi! Lo kira rumah gue TPA apa, hah!?"
Teriak Via.

Ia mendekati gumpalan tersebut, sebuah kertas.
Ia melebarkan kertas yang remuk itu,

Datang ke danau pukul 3 sore ini❤

'Siapa sih, yang iseng ngirim ginian? Lo tunggu dah sampe kapanpun. Gue nggak bakal dateng. Lumutan..lumutan dah lo sana'

Batin Via.
Setelah 10 menit, akhirnya gadis chubby ini berubah pikiran.
Ia pergi kedanau memakai baju kaos setengah lengan dengan celana jeans warna biru tua.

"Ada apa sih? Sepi juga,"
Via berbalik badan.

Tiba-tiba ada tubuh besar yang mengahalangi nya,
"Hai, sorry kalo gue telat."

Via memutar bola matanya,
"Tau deh, bete gue. Mana laper lagi,"

Alvin mencegah gadis itu,
"Tunggu. Gue mau ngomong sesuatu sama lo,"

Via menaikkan sebelah alisnya.

"Uhm.."

"Apa buruan!"

"Lomaunggakjadipacargue"
Ujar Alvin tanpa jeda sedikitpun.

Via terbelalak. Ia terkekeh,
"In-ini seriusan?"

Alvin mengangguk,
"apa perlu aku nyebur ke danau supaya kamu percaya?"

"Emang kakak berani?"

Tak lama kemudian terdengar suara air.

Byur!!

"Anjirr. Dia nyemplung beneran!"
Via mulai panik ketika Alvin tak kunjung naik ke permukaan air.

"Kak Alvin!! Jangan bercanda deh! Buruan naik!!"
Teriak Via.

dia semakin panik ketika tak ada tanda-tanda pria itu akan keluar setelah 15 detik.

Byur.

Alvin keluar dengan tubuhnya yang basah kuyup. Ia berjalan semakin pelan setelah mendekat kearah Via.

Bruk!

Via memangku kepala pria itu dipaha nya.
"Kak Alvin! Bangun kak!"

Via terus menepuk pipi Alvin, tapi Alvin tak kunjung membuka matanya.

"Kak!! Ih, iya deh gue mau jadi pacar lo! Gue sayang sama lo! Gue suka sama lo! Plis jangan tinggalinn gue!!"
Ucap Via terisak. Ia menunduk dengan air mata yang mengalir.

"Jelek tau, kalo kamu nangis."
Via membuka matanya,
"Ih, kak Alvin! Nggak lucu tau!"
Pukul Via dibagian lengan pria itu.

Alvin terkekeh,
"Cuma ini caranya biar kamu mau bales perasaan aku. Iya kan?"

Via cemberut,
"Segala pake lempar kertas kerumah gue lagi!"

"Hahaha, kamu nggak tau itu tadi siapa? Berarti penyamaran si Rio hebat amat jadi tukang ojek,'

Via terkekeh,
"Kakak nggak kedinginan?"

Alvin menggeleng,
"Matahari aku ada disini. Jadi aku selalu ngerasa anget."

"Gombalan basi,"

🌹🌹🌹

Rio tertawa saat mengetahui sahabatnya ini rela nyemplung ke danau demi mendapatkan balasan dari gadis itu.

"Sedih amat lo, bro. Hahaha"
Tawa Rio.

"Heh, lebih menyedihkan hidup lo! Mending si Ify balik lagi kesini, coba nggak?"
Celetuk Alvin.

Cakka terkekeh,
"Fakk, terus gue tetep ngejomblo nih? Anying lo ye.."

Rio menepuk pelan bahu Cakka,
"asal lo mau nyemplung kayak si Alvin, gue mah mau aja  ngebantuin."

Cakka manyun,
"Nggak banget trik kayak gitu. Kampungan, huh!"

🌹🌹

"Wadepak? Seriusan lo udah ditembak sama Kak Alvin?"
Tanya Ify tak percaya.

"Iya Ify sayang, tinggal lo nih Ag. Gimana?"

Agni tetap pada buku novelnya,
"Gimana apanya sih?"

"Yah, si kak Cakka. Dia udah nembak lo belom?"

"What evs lah, gue juga nggak punya perasaan apa-apa sama dia. Biarin aja napa,"

I Need Your L❤veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang