Debo menghentikan motornya tepat dihalaman rumah gadis yang sudah lama tak ia temui akhir-akhir ini.
Gadis yang sedang menyapu itu, langsung membalikkan badannya menuju pintu rumah.
"Fy!" Panggil Debo.
Gadis itu berbalik memanyunkan bibirnya,
"Ify marah sama kak Debo, kakak lupa sama Ify, huh!"Debo terkekeh pelan lalu mengacak rambut Ify dengan gemas.
"Dasar, kamu kan tau...minggu ini tambahan pembelajaran udah dimulai. Minggu depan kakak udah Ujian Nasional, Ipy cintaaa,"Ify memukul lengan Debo,
"Ayo deh, masuk. Bunda nanyain dari kemaren."Inilah salah satu hal yang keluarga Ify termasuk Debo herankan. Ia lupa dengan kebanyakan sahabatnya, tapi ia masih ingat dengan Debo. Bahkan kejadian-kejadian yang ia lalui bersama Debo.
"Selamat Sore bunda Gina yang cantik tapi udah banyak kerutan," teriak Debo dari pintu dapur.
Wanita yang sedang memotong bahan sayur untuk lauk nanti malam itu berbalik lalu melipat tangan nya diatas dada.
"heh anak kecebong, masuk rumah bukannya salam. Malah teriak-teriak nggak jelas kayak orang utan," omel Gina.
Debo menyeringai polos tak berdosa,
"Ah, bunda mah bisa aja. Orang utan nggak ada yang seganteng Debo, bun." Bangga Debo dengan mengibaskan rambut badai nya."Usir aja, Fy." Suruh Gina lalu kembali pada pekerjaan nya.
Ify tertawa keras melihat Debo yang menyebikkan bibirnya,
"Rasain noh, makanya jangan alay." Ledek Ify.Ting..nong..
"Ada tamu, biar Ify yang buka, bun." Ucap Ify lalu berjalan kearah ruang tamu meninggalkan Debo yang masih mengacau di dapur.
Ify memutar hendle pintu, lalu tersenyum membalas senyuman wanita itu.
"Eh, ada tante Nadia, mau cari mama tan?" Tanya Ify ramah lalu mempersilahkan Nadia untuk masuk.
"Iya, Fy. Sekalian mau gebuk'in si Debo karena nggak pulang-pulang,"
Ify terkekeh,
"Emang kak Debo kenapa, tan?"Nadia berjalan kearah dapur bersamaan dengan Ify disamping nya.
"Dia disuruh les tambahan, malah kabur kesini. Mana lagi minggu depan udah ujian," Nadia menarik kuping Debo saat mereka sudah tiba didapur.
"Heh, anak biadab. Bego aja gegayaan lu ya, belajar gih." Omel Nadia kesal.Debo meringis memegang telinga nya yang memerah,
"Ah, momsky kejam ih, Debo ngambek nih," ujar Debo dengan nada yang dimanis-manis'kan.Nadia menoyor kepala putra nya itu,
"Makan apa lu, heh?"Gina terkekeh pelan,
"Nad, bantuin gue bikin bolu yuk? Gue kurang ngerti nih,"Nadia mengalihkan pandangan nya kearah Gina yang sedang kesusahan membuat bolu warna-warni.
"Ah, iya boleh deh."
Seru Nadia lalu beralih kearah dapur."Fy, temenin aku belajar yok?"
Tawar Debo."Boleh kak, di kamar Ify aja ya? Ify mau baca novel,"
Jawab Ify yang disetujui oleh Debo.Ting-nong...
"Ada tamu lagi, Fy. Rame amat nih rumah, seRT pada kesini,"
Ujar Debo, "aku langsung ke kamar kamu aja ya,"
Debo berjalan kearah tangga.Ify berjalan menuju ruang utama. Ia membuka pintu lalu tersenyum,
"Kayak pernah lihat? Tapi dimana ya?.."
Batin Ify saat melihat pria yang ada disamping wanita itu."Mau ketemu bunda ya, tan? Ayo masuk.."
Persilah Ify dengan sopan."Bunda kamu dimana, Fy?" Tanya Manda.
"Di dapur tan, ada tante Nadia juga kok disana. Ify langsung ke kamar ya tan," Ify berjalan kearah anak tangga, namun tangan nya dicekal oleh seseorang.
"Aku--aku boleh ikut kamu?"
Tanya Rio ragu-ragu.Ify tersenyum lalu mengangguk mantap,
"Boleh kok emh..""Rio," ucap Rio cepat.
"Ah iya, boleh kok kak Rio. Ayo,"
**
Iel membuka aplikasi Instagram nya, entah kenapa sesuatu dihatinya memaksa untuk mencari tahu tentang seluk-beluk gadis cupu yang selama ini mungkin ada perasaan terhadap dirinya.
Iel mengetikkan sebuah nama di keyboard hp nya,
DeaChrstAmnd
"Punya akun ig juga nih anak, kirain anak cupu kayak dia nggak tau apa-apa, hahaha."
Iel berdecak kesal,
"Lebay amat segala diprivat, penting juga nggak,"Iel menutup hp nya lalu membuka buku pelajaran yang sudah lama tak ia sentuh.
*
"Fy, kamar Iel dimana? Gue mau minjem buku,"
Ucap Debo saat melihat Ify sudah tiba didepan pintu kamar."Disebelah kak, ambil aja. Kak Iel juga lagi belajar sih,"
Ify masuk diikuti dengan Rio dibelakangnya."Dia--kok disini?" Tanya Debo heran.
"Lo pikir lo siapa?" Tantang Rio dingin.
*
Senin pagi, hari dimana orang akan mengalamu stroke dadakan ketika mendengar sepatah kata tersebut.
Namun senyuman indah merekah dibibir para siswa, karena apa? Karena saat ini hujan turun dengan derasnya. Dan dapat dipastikan bahwa upacara tidak akan dilaksanakan.
Horayyy.
Ify berjalan menuju perpustakaan bersamaan dengan buku-buku yang ia peluk.
Ify melangkahkan kakinya, ia sudah tau akan bertemu Dea. Seperti hari-hari biasanya.
"Pagi kak Dea, belajar buat UN kak?" Tanya Ify lalu menuliskan tanggal pengembalian di buku perpus.
"Pagi juga, Fy. Iya, masih banyak yang belum kakak pelajarin,"
Ify mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu mendudukkan dirinya disebelah kanan Dea.
"Kak Iel paling males kalo belajar, kak. Boleh minta tolong nggak? Bunda sih yang minta,"
Ujar Ify."Apa emangnya?"
"Bunda minta tolong, kak Dea bantuin kak Iel belajar. Kayak belajar bareng gitu, jadi kak Dea tetep belajar walaupun ada kak Iel,"
Dea menganggukkan kepalanya,
"Boleh kok, asal dia mau serius belajarnya."Ify tersenyum,
"Oke, Makasih ya kak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Your L❤ve
Fanfiction[END] "kalo gitu, lo sekarang jadi pacar gue. mau nggak mau, ya harus mau!" seru Rio tak peduli. "what? heh..mending gue pacaran sama onta daripada sama Elo!!" bantah Ify.