Debo tertawa mengingat Zahra yang terpeleset tadi. Zahra yang ada di atas motor bersama dengan Debo, menyebikkan bibirnya, ia memukul pelan helm Debo dari belakang.
"Ketawa aja terus, suka banget liat orang lain susah,"
Sinis Zahra."Hahaha. Eh, udah nyampe rumah lo nih,"
Sadar Debo saat melihat pohon mangga besar yang cukup lebat."iya, makasih Deb. Hati-hati lho baliknya, banyak cabe-cabean kelayapan. Hahaha,"
Ledek Zahra."Udah biasa gue mah digodain cewek cantik, cogan gituloh!"
Pede Debo dengan alis naik-turun nya.*
Pagi hari nya Rio kembali masuk sekolah. Karena dua hari lagi ujian semester akan tiba. Dan itu adalah hari penentuan untuk lulus dari jenjang SMA nya.
Rio duduk di kursi kelas nya, ia merenung -lagi-
Pikiran nya hanya melayang ke satu nama. Ify."Bro, si Ify udah masuk sekolah tuh. Nggak mau nemuin dia?"
Tanya Cakka yang baru saja datang bersamaan dengan Alvin.Rio memggeleng masih dengan tatapan kosong nya,
"Nggak dulu deh, Iel juga ngelarang gue ketemu sama dia,"Alvin tersenyum kecil,
"Gue yakin lo bisa lewatin ini,"Rio mengangguk lemas, mata nya tampak sayu menandakan ia tidak tidur dengan waktu yang cukup.
"Yang sabar, Yo. Setiap hubungan, pasti ada permasalahan. Tergantung sama pemeran, kalo mereka emang saling cinta, pasti akan bertahan."
Ucap Cakka menepuk-nepuk bahu Rio.Rio menghela nafas nya,
"Gue udah putus sama Ify,""WHAT?!"
Duo alay berteriak kaget.*
Ify meletakkan tas nya di kursi. Lalu duduk sambil membaca novel, ia membuka nya perlahan.
Lalu mata nya mulai fokus dan bergerak ke kiri lalu ke kanan.
"Hai, Fy! Udah baikan, lo?"
Tanya Via dan Agni yang baru saja datang.Ify mendongak lalu tersenyum.
"Mungkin ini yang namanya Agni sama Via, kayak yang kak Iel bilang kemaren."
Batin Ify."Fy! Lo tau? Si anak cabe lagi-lagi ngerayu kak Iel! Dia nggak tau apa kalo kak Iel tuh dingin banget kayak es balok di kantin, hahaha!"
Tawa Via pecah.Ify tersenyum lalu tertawa kecil,
"Kata kak Iel, yang mak rumpi itu namanya Via. Pasti yang ini Via,""Berisik lo, bego! Gue mau baca buku, nih! Belajar sono! Udah mau ujian juga!"
Omel Agni yang menutup telinga nya rapat-rapat.Ify diam lalu kembali menatap novel nya,
"Kata kak Iel yang suka marah-marah itu namanya Agni, hahaha lucu juga sih mereka berdua."Sekolah masih sangat sepi, karena mereka datang cepat untuk belajar--dan ngerumpi.
Brak!
Pintu terbuka kasar oleh dua orang pria dengan seringaian polos nya.
"Bebeb Agni quh! Sini dong! A'a Cakka pengen peluk! Kangen tau," seru Cakka merentangkan tangan nya kearah Agni.
Sedangkan Alvin melirik jijik kearah Cakka. Ia hanya punya satu jurus andalan. Dan itu adalah...makanan.
Alvin mengeluarkan roti isi dengan tiga rasa sekaligus dari tas nya.
Lalu mengangkat tinggi dengan tangan kanan nya,
"Neng Via laper kagak?"
Tanya Alvin.Via melirik lalu tersenyum berbinar,
"Huaaa, lo mah tau aja apa yang gue suka! Makasih Alvin sayang!"
Teriak Via lalu mengambil roti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need Your L❤ve
Fanfiction[END] "kalo gitu, lo sekarang jadi pacar gue. mau nggak mau, ya harus mau!" seru Rio tak peduli. "what? heh..mending gue pacaran sama onta daripada sama Elo!!" bantah Ify.