bab 40

2.6K 130 8
                                    

[Vote dulu dong❤]

Iel melirik kearah Dea yang
sedari tadi memeluk dirinya sendiri.

"Kenapa?" Tanya Iel polos.

Dea menggelengkan kepalanya,
"Nggak, balik yok? Udah malem,"

Iel mengangguk lalu berdiri dari tempat duduknya. Ia melepas jaket yang ia pakai, lalu menyampirkan nya dipunggung Dea.

Dea menoleh heran,
"Bego kalo gue nggak tau, lo lagi kedinginan." Ucap Iel datar lalu berjalan kearah motornya.

"Oh iya, lusa ada acara dirumah Rio. Lo harus nemenin gue buat dateng kesana, janji?"

Dea mengangguk,
"Aku usahain, acara apa emang nya?"

"Ulang tahun Rio,"

**

Debo mengetuk pintu besar rumah itu berkali-kali. Hingga pintu setengah terbuka, menampilkan tubuh seorang gadis dari dalam sana.

"Ngapain lo malem-malem nge-grebek rumah gue?" Tanya Zahra ketus.

"Mau ketemu lo,"

Zahra memutar bola matanya malas,
"Sorry, nggak punya waktu buat hal yang nggak penting kayak lo."
Zahra menutup pintu, namun dengan cepat Debo menyanggahnya dengan kaki kanannya.

"Gue suka sama lo."

Zahra melotot tak percaya,
"Hah? A--apa--"

"Gue suka sama lo."
Ulang Debo.

Zahra menelan saliva nya dengan susah payah,
"Lo lagi becanda, kan?"

Debo menggeleng mantap,
"Enggak, Zahra."

"Bu--bukannya lo suka sama Ify? Dan--kalian bakal dijodohin?"

Debo terkekeh pelan,
"Tukeran, Ify sama Rio, dan gue sama Lo. Gue suka nya sama lo, Zahra."

Zahra membuka pintu dengan lebar lalu berhamburan memeluk Debo,
"Gue juga, gue juga suka sama lo." Ucap Zahra.

Debo mengusap rambut Zahra dengan lembut,
"Mau jadi pacar gue?"

"Ekhem, izin dulu sama emaknya," seru seseorang dari arah ruang tamu.

Debo menggaruk tengkuknya, setelah Zahra melepas pelukan mereka.

"Eh, tan--itu,"

Nadia berjalan kearah mereka lalu tersenyum puas,
"Gue restuin lo, berdua!!"
Teriak Nadia heboh..

Debo melompat girang,
"Yes! Makasih tan,"
Seru Debo lalu mencium punggung tangan Nadia.

"Untung lu cakep, kalo kagak..nggak bakal gua kasih restu."

Debo terkekeh,
"Tapi cakep'an saya kan, tan..daripada Rio?"

Nadia menimang-nimang,
"Uhm, yah, lumayan lah ya. Hahaha,"

**

Dea berjalan kearah kantin dengan jaket hitam yang ia sampirkan ditangan nya. Jaket itu milik Iel, yang waktu itu ia pakai. Lebih tepatnya lagi, Iel yang memakaikannya.

Dea menghentikan langkah nya ketika ia membelakangi kerumunan para pria.

"Gue liat-liat, lo lagi deket sama Dea, bro?" Tanya Alvin heran.

Iel mengangkat bahunya,
"Ya kali, gue cuma manfaatin dia. Supaya nilai ujian gue bagus, dan nggak sia-sia sih, hahaha."

Cakka tertawa paling keras,
"Gue kira lo sama dia pacaran,"

Iel tersenyum sinis,
"Pacaran sama anak culun itu? Mau tarok dimana muka gue? Hahaha."
Mereka kembali tertawa dengan keras.

Hingga Alvin menyadari keberadaan Dea yang ada dibelakang Iel.

I Need Your L❤veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang