bab 26

2.4K 121 4
                                    

Ify menarik gorden kamarnya, lalu badan nya ia tundukkan agar bisa masuk kesana.

Untuk apa? Biasalah anak jaman now. Buat selfie dengan latar gorden corak abstrak.

Beberapa menit kemudian ia berlari menuju toilet dan tak sengaja menabrak badan seseorang.

"Eh anjir, jalan pake mata dong bang."

Kepala Ify terhuyung ke belakang karena toyoran pria itu,
"Mata lo yang kemana, tai. Lo mau ke sekolah dek?"
Tanya Iel.

Ify menggeleng,
"Kan libur, kak Iel ganteng tapi jomblo mulu. Gue mau jalan bareng Via sama Agni,"

Iel berdecak,
"Biarin jomblo, tapi banyak yang ngantri. Wlek,"
Ledek Iel membuat Ify memukul wajah pria itu dengan handuk nya.

"Kak, tadi ada yang kirim salam loh,"

Dahi Iel mengerut,
"Siapa?"

"Ada deh, kepo ya! Hayo, dia cantik tau,"

Iel makin penasaran lalu mencubit hidung Ify dengan gemas,
"Palingan cewek alay yang suka make bedak 3 cm, terus suka lipstik-an kayak tante girang. Mendingan tante girang malahan,"

"Ish, nggak loh. Dia anak nya baiiiik banget, trus yah dia suka belajar di perpus. Pasti anak nya pinter."

"Se-angkatan sama gue?"
Tanya Iel yang diajawab anggukan oleh Ify.

**

"Fy, baju couple nya udah lo kasih belum ke kak Rio?"
Tanya Agni sambil menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

Ify menggeleng.

"Kok belum? Nggak ketemuan?"
Sambung Via heran.

"Baju nya gue kasih ke kak Debo."
Jawab Ify santai.

"WHAT?!" Pekik Agni dan Via yang hampir saja menyemburkan makanan dalam mulutnya, tapi sayang kalo dibuang.

"Seriusan? Lo udah putus sama kak Rio, Fy?"
Tanya Agni meragukan pernyataan Ify barusan.

Ify menggeleng,
"Belum putus sih, tapi gue ragu kalo kak Rio masih anggap gue pacar nya."

Dia malah lebih sering ngehabisin waktu bareng cewek lain, daripada gue. Apa gue masih layak disebut pacar?

**

Rio mengetik sesuatu diatas layar hp nya, ia perlu membicarakan sesuatu dengan kekasih nya.

Fy, ntar malem gue tunggu di cafe yang biasa, oke? Jam 8, gue mau ngomong penting sama lo.
Love you,

*

Ify melirik kearah hp nya yang bergetar, pandangan nya tak beralih dari layar hp tersebut.

"Kenapa, Fy?"
Tanya Agni.

"Eh, nggak. Itu, kak Rio ngajak gue ketemuan, ntar malem. Mau ngomong sesuatu katanya,"

Via membelalak dengan spontan,
"Ya ampun, kalo di film-film nih ya Fy..biasanya kalo cowok ngajak ketemuan dan bilang mau ngomong sesuatu yang penting..itu biasa nya mau di--"

Ify menunggu kalimat yang Via gantungkan.

"Putusin.."

Pluk!

Sebuah kotak tisu kecil mendarat mulus di permukaan dahi milik Via. Via meringis kesakitan, ia berniat membalas. Namun hati nya tak sekeji Agni.

"Anjir lo, Ag. Sakit," ujar Via dengan bibir yang mengerucut.

"Rasain, lo kalo ngomong nggak dicerna dulu. Liat tuh, si Ify jadi kepikiran kan,"
Omel Agni sinis.

Via melihat kearah Ify yang memasang tampang sedih diwajah nya,
"Yah, Fy. Sorry ya, gue nggak maksud gitu. Jangan dipikirin, okay?"

I Need Your L❤veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang