bab 6

4K 195 1
                                    

(Ini masih flashback ceritanya)
Happy Reading gess❤

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Ify keluar dari kelasnya.
berjalan menuju parkiran, pria itu pasti sudah menunggu nya sedari tadi.
Tapi, kenapa Ify tak melihat pria itu diparkiran?
Ah sudahlah, mungkin dia ada urusan dan harus pulang lebih dulu.
Alhasil, Ify menelfon supir yang ada dirumahnya.
Tak lama kemudian, datanglah pak Joko dengan mobil nya.

"Ayo non,"

Ify mengangguk, dan membuka pintu mobil.
Ia mengeluarkan hp nya dari dalam tas.

Kak? Udah pulang duluan yah?
Nggak papa kok, Ify juga udah sama pak Joko. Oh, iya. Sore ini bisa nemenin Ify latihan piano buat lomba besok nggak?

Send...

Setelah itu, hp Ify bergetar,

Iya, tadi aku pulang duluan, mama minta anterin ke bandara.
Duh, sorry banget nih. Aku nggak bisa nemenin kamu latihan, abisnya aku masih dibandara sama mama.

Ify tersenyum singkat.
Setidaknya pria itu mempunyai alasan yang tepat.

Yaudah, kak. Nggak papa kok.
Ify latihan sendiri aja. Salam buat tante Manda. Love you kak❤

"Pak, hari ini Ify latihan Piano. Ntar kalo udah nyampe rumah, pak Joko tunggu aja didalem mobil. Ify ganti baju bentar, Oke?"

Pak Joko mengangguk,
"Oke, siap non!"

Sesampainya dirumah, Ify mengganti seragam sekolah nya dengan baju casual.
Ia mengikat rambutnya menjadi ekor kuda.
Lalu memakai flat shoes berwarna hitam.

Hanya dalam 30 menit, Ify sudah kembali kedalam mobil.
"Pak, kita ke mall dulu deh. Abisnya, latihannya kan masih 1 jam lagi,"

"Yaudah deh. Ke mall mana nih, non?"
Tanya Pak Joko.

"Mall mega, aja pak. Udah biasa kesana,"
'Bareng kak Rio, hehe'
Batin Ify.

Ia tersenyum singkat mengingat esok adalah hari dimana tepat satu bulan hubungan nya dengan pria itu.

Ify turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih pada pak Joko.

Ify melangkahkan kakinya, memasuki satu-persatu toko pakaian.

"Bete juga ternyata jalan ke Mall sendirian."

Kriukk..kriukk.

Shit!

"Cacing di perut gue udah pada demo lagi nih, ke Cafe bentar deh."

Ify berjalan menuju Cafe Lord yang terletak disebelah kanan gedung itu.
matanya melirik kearah menu yang terpampang di dinding.

"Nasi goreng aja, mas. Sama es jeruk,"

Waiter pun mencatat di nota yang ia bawa,
"Baiklah. Nasi goreng satu dengan es jeruk ya. Pesanan akan segera datang,"

Ify tersenyum lalu mengangguk,
"Iya mbak, makasih."

Ify mengedarkan pandangan nya pada seisi Cafe.
Sangat elegan.
Yah, walaupun tak seelegan makanan yang Ify pesan.
Yang penting tempat nya cantik, hehe.

Seketika, senyum Ify memudar melihat dua orang dimeja pojok kanan sedang tertawa bersama.

Rio dan..
Shilla.

Ify menggelengkan kepalanya. Mencoba untuk berfikir positif.
Mungkin saja mereka sedang melakukan tugas Osis. Ataupun lainnya.
Ify terus mencoba menajamkan pendengarannya.

"Tapi aku kasian sama Ify, Yo. Pasti dia sakit hati banget kalau tau kamu cuma jadiin dia sebagai bahan taruhan,"

Rio tersenyum kecil.

"Tapi aku juga nggak rela, kalo ngebiarin kamu sama dia terus. Aku nggak akan rela sekalinya dia sahabat aku,"

Jleb.

Ify terpaku.
Tubuhnya menegang bagaikan bongkahan es yang baru saja jadi, dan mungkin butuh waktu lama untuk mencairkannya.

Darah nya seakan berhenti berdesir.

"kak Rio jahat. Shilla, lo sahabat gue, tapi? Kalian jahat..."

Ify meninggalkan uang lima puluh ribu diatas meja lalu menunggalkan Cafe itu.

Ia berlari kearah parkiran.
Untung saja pak Joko sudah ada disana. Ia membuka pintu mobil dan tertunduk.

"Langsung ke tempat latihan kan, non?"
Tanya Pak Joko.

Ify menggeleng kecil,
"Nggak pak, Ify nggak enak badan. Langsung pulang aja yah pak,"

Pak Joko mengangguk, walaupun sebenarnya ia bingung apa yang terjadi pada anak majikannya ini.

🌹🌹🌹

-Rio POV-

Badan gue pegel semua, eh nih cewek malah ngajakin gue jalan setelah pulang sekolah.
Alhasil, gue harus bohong sama Ify tentang mama yang minta dianter ke bandara.

Maafin gue, Fy.

Gue dateng bareng Shilla ke Mall yang biasanya gue sama Ify datengin.
Yah kan. Jadi inget Ify lagi.
Fokus Yo! Pacar lo Shilla!

"Rio!! Ih lihat tuh, bajunya imut banget. Aku mau itu!"
Tunjuk Shilla pada sebuah baju doraemon dengan lengan setengah tiang.

"Itu nggak cocok buat kamu. Cari yang lain aja,"

'Karena cocoknya sama Ify, dan itu pasti. Oh, god. Kenapa gue malah mikirin tuh cewek terus sih?'

Shilla manyun, ia memegang perutnya yang sedari tadi keroncongan.

"Aku laper. Kita makan di Cafe sebelah ya?"

Gue mengangguk. Inilah ribetnya jadi seorang lelaki.

Setelah tiba disana, gue melihat menu yang terpajang di dinding Cafe.

"Nasi goreng aja ya, Shil? Enak loh,"
Tawar gue.

'Seperti yang biasa Ify pesan. Shit! Gue jadi mikirin dia lagi'

Shilla menggeleng,
"Nggak mau. serasa makan dipinggir jalan tau nggak. Aku mau pesen Steak with salad aja.'

'Bangkee. Bukan masalah apa, tapi dompet gue pas-pasan bego!!'

Alhasil, gue menyerah melawan permintaan gadis gila itu.
Seperti biasa, dia bakalan ngeluarin kata-kata nya

'Ih Rio! Kamu udah nggak sayang lagi sama aku?'
Kalo nggak yah, dia bakal ngancam,

'Kalo nggak, kita putus nih?'

Gue pun menyantap nasi goreng yang gue pesan tadi.
Pantas saja Ify selalu memesan makanan ini.
Ternyata sangat enak.

sesekali gue tertawa kecil mendengar lawakan garing yang Shilla buat.

Biar dia seneng dikit.

"Tapi aku kasian sama Ify, Yo. Pasti dia sakit hati banget kalau tau kamu cuma jadiin dia sebagai bahan taruhan,"

Gue tersenyum kecil.
'Ya ampun, Fy. Gue harap lo mau maafin gue. Dan, jujur.. gue mulai jatuh cinta sama lo. Tapi, gue juga harus sadar. Kalo gue udah punya Shilla.'

"Tapi aku juga nggak rela, kalo ngebiarin kamu sama dia terus. Aku nggak akan rela sekalinya dia sahabat aku,"

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Yeaahh, akhirnya dapet waktu buat ngelanjutin😑
Jangan lupa vote gess👌
Loplop❤

I Need Your L❤veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang