Malam minggu ini Windy tidak beranjak dari kamarnya. Dirinya masih setia memandangi laptop yang sedang menampilkan berbagai hal tentang idolanya. Ditemani dengan cemilan dan laptop ditambah koneksi internet yang lancar benar benar kenikmatan dunia yang haqiqi bagi seorang fangirl.
Line
yang malam minggu nya kelabu yok temenin gue. sepi nih -Dion
Windy mengabaikan pesan grup itu, untuk apa keluar rumah jika di kamar saja ia sudah bahagia. Tanpa disadari mamanya sudah berada disampingnya "ada apa ma?"
"ada temen mama, kamu temuin bentar ya", ucapnya. Windy pun menyetujuinya dan sang mama berlalu meninggalkan kamar anaknya.
Sudah biasa bagi windy jika ada teman mamanya ataupun papanya yang datang dia disuruh ikut menemuinya juga, jadi untuk sekarang ini dia masih mengambil asumsi biasa saja.
Sebelum keluar dari kamarnya Windy mengecek hpnya terlebih dahulu, ia menjadi iseng untuk membalas chat grup yang berisikan dirinya dan 3 orang sahabatnya.
gue lagi kencan sama sehun -Windyanica
Balasnya singkat seperti biasa yang tentu mengundang tawa dari semua penerima pesan di grup itu.
Windy langsung turun ke ruang tamu dimana disana dia dapat melihat mama dan papanya sedang bercengkrama dengan 3 orang tamu.
"hmm.. halo om tante" ucap windy kikuk, Ia tidak tahu harus menyapa bagaimana lagi sampai yang disapanya sadar akan kehadirannya.
"oh ini toh anakmu, Ris?", tanya seseorang tamu wanita kepada Riska, mama Windy. Riska tersenyum dan menyuruh Windy untuk mengenalkan diri.
Windy tersenyum lalu mulai menyalami tamu orang tuanya sambil menyebutkan nama. Tak lupa dia juga menyalami laki-laki yang juga datang. Ia pikir pasti laki-laki itu adalah anaknya.
Setelah Windy merasa sudah selesai mengenalkan diri, Ia hendak beranjak melangkah pergi dan kembali ke kamarnya, namun.. "Win.. kamu disini aja", ujar papanya seraya memberikan tempat untuk duduk di sebelah papanya. Windy hanya menuruti dan langsung duduk di tempatnya itu.
"oiya.. Windy masih kuliah atau sudah kerja?", tanya Ira, tamu wanita itu disertai senyuman lembut.
"masih kuliah tante,", jawabnya seraya menyunggingkan senyum.
"udah semester berapa?", tanyanya lagi. "semester 7 tante", jawab Windy dengan lembut.
"dia sudah skripsi Ir.. cuma tinggal nunggu wisudanya saja", tambah mamanya bangga disertai senyuman yang terukir tulus di bibirnya.
"wahh.. hebat ya anak kamu Ris.. bisa lulus cepet. Oiya Ris.. ngomongin wisuda nih ya.. anakku juga udah mau wisuda lohh..", tanggap Ira, yang juga membanggakan putranya yang juga akan wisuda. Bukan membandingkan, lebih tepatnya berbagi cerita karena mereka sudah lama sekali tidak berbincang-bincang santai seperti ini karena biasanya yang mereka bicarakan adalah soal bisnis.
"oh yaa.. kok bisa sama ya.. eh Ir.. gimana kalo misalnya tanggal wisudanya bareng kita pesen salon yang sama aja.. sekalian biar bisa nyalon bareng.. udah lama lohh", ucap Riska antusias yang disambut gelak tawa dari semuanya. Kecuali dua insan laki-laki dan wanita yang berperan sebagai anak. Entah Windy sendiri merasa kurang tertarik untuk sekedar membahas wisudanya kepada tamunya tersebut.
Lalu Ira, tamu wanita mamanya tersebut bertanya dimanakah Windy kuliah, Windypun menjawab dengan menyebutkan dimana tempat ia kuliah dengan singkat dan senyuman tentunya. Ternyata respon yang diberikan Ira sangatlah besar.
"lohh.. berarti kalian 1 kampus dong..",tanggap ira antusias yang membuat semuanya menganga.
"Windy memangnya jurusan apa?", tanya dimas, seorang pria paruh baya yang merupakan suami dari Ira. "manajemen om", jawab Windy singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Fall in Love
General FictionPernikahan yang dijalani dengan rasa kakak-adek zone. Apakah akan selamanya begitu? Semua berawal dari perjodohan yang dilakukan oleh orangtua mereka. Lantas apakah keduanya akan saling jatuh cinta? Highest Rank : #54 20/1/18 in General Fiction