40.

3.2K 115 5
                                    

Sebuah truk melintas dari arah yang berlawanan dengan mobil yang dikendarai Rio. Truk tersebut sudah membunyikan klakson beberapa kali, namun mobil Rio masih terus berada di tengah cenderung melawan arus dan masih terus melaju seakan tidak menghiraukan peringatannya.

Saat Rio sudah sadar kembali. Ia kaget karena di depannya sudah ada truk yang siap untuk menghantam mobilnya.

Riopun tidak dapat menghindar, dan truk pun menghantam mobil Rio hingga berguling guling sampai mobilnya tak berbentuk.

Karena keadaan yang sudah malam, kejadian itu tidak langsung diketahui warga. Barulah beberapa saat kemudian ada beberapa satpam yang sedang berjaga di depan sebuah perumahan melihat hal itu dan segera mendekat. Setelah melihat korban yang didalam mobil berlumuran darah, salah satu dari mereka segera menghubungi polisi dan rumah sakit.

Mereka ingin membantu mengeluarkan Rio, namun karena keadaan Rio yang terjepit jadilah mereka takut dan menghubungi aparat keamanan terdekat.

Tidak lama dari itu mobil polisi diiringi mobil ambulans datang ke tempat kejadian.

Para petugas kesehatan dibantu dengan polisi membawa korban ke dalam mobil ambulans dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara polisi yang tinggal disana menginvestigasi kejadian.

Darah bercucuran dari kepala Rio. Entah itu karena terjadi benturan atau apa, belum diketahui penyebabnya karena belum dilakukan pemeriksaan secara intensif.

Mobil ambulans melaju dengan kencangnya karena membawa nyawa yang sedang sekarat. Beruntung keadaan malam hari seperti ini membuat jalanan sepi. Jika tidak mereka tidak tahu bagaimana nasib korban jika misal terjadi macet.

Ambulans tiba di rumah sakit dan dengan sigap para perawat menurunkan korban dan memindahkannya ke brankar yang sudah bersiap lalu mendorongnya ke UGD.

Deka yang pada saat itu sedang shift malam betapa kagetnya ia melihat Rio terbaring dengan darah berlumuran di tubuhnya terutama pada wajahnya.

"Astagfirullah, Riooo" ujarnya histeris lalu menatap perawat yang hendak membawanya seakan mengatakan 'ada apa?'

"Korban kecelakaan, Dok." jawab perawat itu.

Deka tidak dapat lagi menyembunyikan rasa kagetnya. Ia segera menyusul Rio yang akan dibawa ke ruang operasi.

"Kamu tidak usah disini. Tangani korban lainnya." ujar senior Deka yaitu Dokter Ardi. Dokter Ardi yang melihat kondisi Deka begitu kalut melarangnya ikut operasi. Karena ia tahu seberapa dekat Deka dan Rio. Ia hanya tidak mau terjadi kejadian yang fatal karena takut Deka tidak fokus.

Deka menganggukkan kepalanya dan segera berlari kembali ke UGD sesuai perintah.



Sudah jam setengah 3 pagi namun Rio tak kunjung kembali, ia sudah beberapa kali menghubunginya namun tak kunjung mendapat jawaban. Rasa cemas menjalar pada dirinya. Entah kenapa fikirannya negatif sekarang. Ia takut terjadi apa-apa pada Rio.

Ia mencoba menghubungi Rio kembali. Kecemasannya langsung hilang tergantikan dengan senyuman tatkala panggilan itu diangkat.

"Kak.. pulang. Gak usah nyari es campur lagi." Ujar Windy sedikit merengek pada Rio.

"Maaf, apa anda kerabat dari pemilik ponsel ini?" Tanya seseorang di seberang sana.

Windy terpaku. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

Ini bukan suara kak Rio.

"Halo." Desak orang di seberan sana karena Windy tak kunjung memberi jawaban.

"Y-ya. Sa-saya istrinya." jawab Windy terbata. Berbagai spekulasi mencul di kepalanya dan setetes air mata merembes dari pelipisnya.

Kak Rio.

Let's Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang