12. Back to Work

3.7K 137 1
                                    

Cuti pernikahan selama seminggu hampir usai. Setelah seminggu ini mereka bermalas malas ria, ah bukan mereka. Lebih tepatnya Rio.

Rio hanya makan, nonton tv, begadang, bangun siang, dan mager. Begitulah siklus hidupnya selama seminggu ini.

Berbeda dengan istrinya, ia sesekali keluar rumah untuk jalan jalan dengan sahabat sahabatnya.

"Kak, besok cuti nya udah abis loh" ujar Windy saat mereka menyelesaikan makan malamnya.

"Iya tau, bangunin ya" jawabnya.

Windy mendengus, "kalo dibangunin gak bangun bangun, Windy tinggal."

"Nanti kakak gak begadang kok," ucap Rio beralih ke wastafel untuk mencuci piring.

"Iyadeh iya." Jawab Windy singkat. Ia masih duduk di meja makan dengan setoples krupuk ikan di depannya.

Windy mulai jengah dengan sifat Rio yang doyan tidur, jika sedang tidak begadang maka Rio akan bangun pagi dan sesekali membantu Windy memasak atau bersih bersih. Namun jika ia sudah kenal begadang, maka jangan harap Rio akan bangun. Mungkin meskipun ada gempa ia akan tetap bertahan di posisinya.

"Nonton apaan?" Tanya Rio saat memasuki kamar mereka. Disana Windy sedang tengkurap dengan laptop di depannya.

"Drakor" jawab Windy singkat. Ia terlalu fokus dengan dramanya.

"Yaudah kakak tidur dulu kalo gitu" ujar Rio sembari mencari posisi yang pas untuk tidur.

Tak ada sahutan dari istrinya itu.

🐰🐰

"Kak, bangun" Windy membangunkan Rio dengan menggungkan lengannya.

Tak butuh waktu lama, Rio mulai membuka matanya. "Iya," jawabnya singkat.

Rio mengerjapkan matanya beberapa kali, setelahnya ia beralih ke kamar mandi.

Sambil menunggu Rio mandi, ia mulai memasak. Simple saja, dua piring nasi goreng selesai ia masak.

Windypun beralih ke kamar, ia merapikan tempat tidur mereka.

"Kak.. Windy nyiapin bajunya boleh?" Teriak Windy agar Rio yang di dalam kamar mandi mendengarnya.

"Iya," jawab Rio singkat dari dalam sana.

Windy pun memilihkan setelan kemeja berwarna biru dan celana hitam untuk Rio. Tak lupa dasi yang ia pilih berwarna biru tua.

Selesai ia memilihkan pakaian bertepatan dengan Rio yang keluar dari kamar mandi.

Sekarang Windy yang menggunakan kamar mandi, ia juga akan bekerja sekarang. Sekalian belajar mengurus perusahaan. Akan jatuh ke tangan siapa perusahaan papanya jika bukan ke tangannya.

"Kamu kerja?" Tany Rio heran saat melihat Windy dengan dandanan rapi keluar dari kamar menuju meja makan.

"Iya kak, makan yuk ntar kakak telat lagi" Windy mulai menyendokkan nasi gorengnya.

"Kan kakak udah kerja, gak perlu lah kamu kerja juga" ucap Rio disela sela sarapan mereka.

"Aku kerja di perusahaan papa kok kak, sekalian belajar ngurus perusahaan nantinya" jawab Windy.

"Iya tau, yang mau jadi calon CEO mah bebas" goda Rio pada Windy.

"Apaan sih, udah makan cepet" elak Windy. Memang benar dirinya  yang akan mewarisi perusahaannya. Namun ia tak suka jika ada yang membicarakan hal tersebut. Mungkin sifatnya yang sering menutup identitasnya sebagai putri konglomerat terus melekat pada dirinya.

Let's Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang