3. I see U

4.8K 143 12
                                    

"yaudah pulang aja yuk.. udah malem" ajaknya sambil memberesin sampah makanan dan minuman kami lalu membungkusnya lalu kak Rio membuangnya ke tempat sampah yang tak jauh dari tempat parkir kami sekarang.

Kita udah sampai di rumah dan kak Eio ikut masuk.

"loh kalian udah pada pulang", sapa mamaku dengan senyum merekah di wajahnya.

"iya tante.. maaf ya tan pulangnya kemaleman.", ucap kak Rio. Kulihat jam di dinding, hmm baru juga jam 9.

"iya gakpapa kok Rio.", jawab mama.

"yaudah Rio pamit pulang dulu ya tan", pamit kak Rio pada mama.

"Rio.. kamu ada yang kelupaan", ucap mamaku. Sementara kulihat kak Rio yang berada disampingku terlihat berfikir.

"maaf tan, kelupaan apa ya? Kayaknya gaada barang Rio yang ketinggalan deh", jawabnya bingung kak rio.

"kamu kan harusnya manggil tante dengan sebutan mama, masa udah lupa. Baru aja tadi yg manggil tante mama", terang mamaku dengan ekspresi yang sedikit dibuat-buat sementara kak Rio hanya senyum-senyum sendiri.

"hehe.. iya tan, eh ma.. Rio lupa. Yaudah kalo gitu Rio pamit pulang ya ma, win", pamit Rio pada mama dan juga padaku. Kak rio cium tangan mama.

"iya hati-hati nyetirnya", ucap mama.

Setelah kak Rio berpamitan pulang, aku berencana untuk kembali ke kamarku. But,
"kamu anterin Rio kedepan gih", ucap mamaku. "lah ngapain? Orangnya udah ngilang juga", bener. Kak Rio udah menghilang dari pintu rumah ini dan pasti lagi di mobilnya.

"belom ada suara mobil. Pasti Rio masih di depan", ucap mamaku yang memaksaku keluar dan benar saja saat aku berada di teras rumah kak Rio sudah menghidupkan mobilnya. Mobil kak Rio mendekat, berhenti dan menurunkan kacanya. "kenapa? Ada yang ketinggalan?", tanyanya dari dalam mobil.

"enggak, sama mama suruh nganterin kak Rio kedepan", jujurku. Sementara yang diajak ngomong hanya tersenyum mendengar jawabanku.

"yaudah kalo gitu aku pulang dulu ya", ucapnya. Aku hanya mengganggukkan kepala dan balas tersenyum.
Aku kembali masuk ke ruang tamu namun saat aku menginjakkan kakiku di tangga pertama suara mama terdengar menggodaku.

"kamu kemana aja sama rio hayoo", selidik mamaku.

"Cuma jalan jalan doang mah", jawabku singkat.

"cerita dong sama mama", lah kenapa mama sekarang jadi kepo gini. "lah kok mama jadi kepo gini?", ucapku.

"ayolah cerita, mama bosen nih papa kamu juga belom pulang", mohon mama padaku. Dan akhirnya aku menceritakan semua yang kita lakukan dari sejak dia ada di ruang tamu sampek terakhir aku nganterin dia sampek teras. Kecuali bagian tentang jawaban atas perjodohan ini.

"gimana mah? Puas?", tanyaku pada mama sebal.

"ternyata mama gak salah milih Rio jadi mantu mama, kayaknya dia cocok sama kamu. Tapi kamu nyaman gak sama dia.", tanya mama lagi.

"nyaman lah", jawabku mantap. "nahh.. gitu dong,", tanggap mamaku bangga.

"iyalah.. nyaman soalnya tadi kak Rio beli cemilan banyak banget", ucapku bangga sambil tersenyum devil ke mama.

Mama yang tak percaya hanya menggelengkan kepala. "hmm.. padahal mama udah seneng", ucap mama cemberut padaku. Hmm mama ada ada aja.

"semua butuh proses ma", ucapku lalu meninggalkan mama di ruang tamu dan berlalu ke kamar untuk tidur.

💢💢💢

Suara dentingan sendok dan garpu sudah tidak terdengar lagi di meja makan dengan style classic itu pertanda sarapan sudah selesai mereka makan.

Let's Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang