31.

3.9K 141 6
                                    

Rio menjalani harinya dengan senyuman akhir – akhir ini yang mana hal itu mengundang perhatian Deka, rekannya. Deka sendiri sudah tahu jika pada akhirnya mereka telah menjalani rumah tangga seperti pada umumnya, namun tingkah Rio kali ini cukup menggugah rasa penasarannya untuk mengetahui alasan apa yang membuat Rio bertingkah hampir seperti orang gila itu.

"Yo, sebenernya gue gak mau kepo ya. Tapi tingkah lo akhir – akhir ini bener – bener aneh." Ucap Deka menyuarakan rasa penasarannya.

Rio menyerngit, "Aneh gimana?"

"Ya lo akhir-akhir ini suka senyum-senyum gak jelas."

Masa iya?

"Enggak. Lo aja yang salah liat." Kilah Rio, sebenarnya Rio juga bingung, apa iya yang dibilang Deka benar?

Deka menggeleng-gelengkan kepalanya sembari berfikir apakah penglihatannya akhir-akhir ini salah seperti ucapan Rio.

"Enggak, Yo. Gue gak salah liat. Cerita sama gue lo kenapa?"

Rio yang mendengar Deka meminta cerita menimang-nimang dulu apakah ia akan cerita apa tidak, namun karena yang bertanya adalah Deka ia pasti akan menceritakannya. Apalagi tidak ada siapa-siapa diantara mereka yang mungkin bisa menyebabkan gosip bertebaran.

"Gue lagi seneng aja." Ucap Rio singkat.

"Karena?"

"Makanya cepet nikah. Biar tau."

Deka mendesis, kenapa Rio jadi membalikkan pembicaraan seperti ini sih.

"Cerita elah. Susah amat." Ucap Deka seakan ia haus akan cerita-cerita Rio.

"Oke-oke gue cerita nih." Mulai Rio dengan senyumnya.

Ia terdiam beberapa saat lalu,

"Eh tapi enggak deh." Lanjut Rio kemudian yang membuat Deka menggeram menahan marahnya.

"Sialan lo. Buruan cerita elah, gue udah kepo banget malah lo batalin gitu aja."

Rio tidak dapat menahan tawanya, ternyata ia berhasil membua deka kesal hari ini. Siapa suruh ia kepo akan dirinya.

"Gak mau. Privacy." Jawab Rio tegas lalu meninggalkan Deka untuk pergi ke kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya.

Rio makan sendirian karena beberapa dokter yang akrab dengannya sudah selesai lebih dulu. Coba saja ia tadi tidak meladeni Deka, Pasti ia tidak akan makan sendirian.



Cuma mau ngasih tau, hari ini istri lo ulang tahun.

Dion.



Mata Rio sedikit melebar membaca pesan itu, pasalnya ia tidak tahu kapan istrinya itu ulang tahun. Dan sekarang hari sudah siang, ia tidak yakin bisa mempersiapkannya dengan cepat sampai Windy pulang ngantor.

Rio meninggalkan makanannya dan segera menuju ke bagian informasi untuk mengetahui apakah dirinya ada jadwal setelah jam istirahat.

"Maaf, saya masih ada jadwal tidak setelah ini?" Tanya Rio pada petugas yang tengah berjaga di bagian informasi itu.

"Sebentar ya, dok. Saya cek dulu." Ucap petugas itu lalu mulai mengetikkan sesuatu di keyboard komputernya.

Rio menunggunya dengan harap-harap cemas, ia berharap semoga saja ia kosong agar bisa pulang sekarang.

"Nanti jam 3 sore dokter ada konsultasi dengan pasien, selebihnya dokter kosong." Jelas petugas itu.

Rio menggaruk tengkuknya, bagaimana ini? Ia tak bisa membatalkan janji dengan pasiennya begitu saja. Tapi di lain sisi ini adalah hari ulang tahun istrinya dan ia belum menyiapkan apa-apa.

Let's Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang