Windy dengan balutan kebaya berwarna maroon sangat cocok ditubuhnya ditambah dengan riasan wajah yang manis dan tatanan rambut yang bisa dibilang simple namun dapat membuatnya tampak sangat elegan, high heels yang ia kenakan juga menambah kesan anggun dalam dirinya.
Wisudanya hanya ditemani oleh mama dan papanya, karena dirinya merupakan anak tunggal dan mungkin nantinya dia yang akan menjadi pemegang perusahaan yang sekarang diurus oleh papanya.
Sedangkan Rio dengan kemeja warna putihnya dibalut dengan jas hitam dengan tambahan dasi kupu berwarna senada membuat dia terlihat sangat tampan. Tidak jauh berbeda dengan windy, ia jua ditemani oleh mama papanya.
Berbeda dengan Windy, Rio memilih fokus menjadi dokter yang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil. Tak perlu ribet mengurusi perusahaan papanya karena papanya sudah dibantu oleh kakaknya, Ryan.
Proses wisuda berjalan dengan lancar, Windy dan Rio tenggelam dengan teman-temannya masing masing di tempat berbeda. Mereka bercengkrama dengan sangat akrab, karena mungkin sehabis ini mereka akan jarang bertemu terlebih jika ada yang pindah ke luar kota atau bahkan kembali ke kota asalnya.
Saat acara wisuda sudah selesai mereka yang sedang berkumpul dengan kawan kawannya tanpa aba aba langsung berpisah menemui keluarga masing masing yang datang. Begitupun dengan 2 insan yang sedang dijodohkan itu.
"mah pah.. Windy udah wisuda.." teriak Windy menemui kedua orang tuanya yang sedang menyambut anaknya tersebut. Mama dan papanya memeluk anaknya penuh sayang.
Mamanya memeluk Windy dengan bangga "selamat ya sayang.. mama bangga sama kamu", "papa juga bangga nak sama kamu.." imbuh Rudy, papa Windy.
"kak Windy.. congrats ya.. wihh akhirnya wisuda juga.." ucap Miko, sepupu Windy yang juga kuliah di tempat yang sama dengannya, dia baru semester 3.
"makasih Ko.. kuliah yang bener biar bisa cepet wisuda", ujar Windy menanggapi ucapan selamat dari adik sepupunya itu. Sementara yang diajak ngomong hanya menganggukkan kepala mantap dan tersenyum.
Miko mengangkat camera yang ada digantung di lehernya kedepan pandangan Windy, yup Miko merupakan sepupunya yang doyan fotografi dan dia dengan senang hati akan mengabadikan momen wisuda kakak sepupunya sekarang.
"foto duluuu.." ucapnya sambil tertawa.
Windy asik berfoto dengan papa mamanya dengan Miko yang setia menjadi fotografer mereka.
"Miko sudah ya.. nanti lagi", ucap Riska yang mungkin sudah lelah difoto dari tadi karena foto bukanlah hal mudah, apalagi aturan Miko. Harus tersenyum harus begini harus begitu.
"tante mah gak asik.. kak Windy masih mau foto lagi gak?" tanya Moko tak menyerah yang tentunya disetujui oleh Windy yang memang doyan banget difoto.
Windy masih asik sendiri dengan Miko yang sedang melihat hasil foto foto nya dibalik lensa camera yang miko pegang. Namun paggilan dari mamanya menyadarkan mereka berdua.
Windy menoleh, disana ada Rio dan keluarganya dan juga Rio sedang menatap Windy dengan pandangan yang sedikit aneh.
Windy dan Miko mendatangi mereka semua, dimana keluarganya sedang mengobrol dengan keluarga Rio.
Windy datang dengan tersenyum dan langsung mendapatkan selamat dari papa dan mama Rio. Sementara rio diam saja, canggung? Mungkin iya.
Sementara Miko yang memang tidak bisa diam hanya memotret perkumpulan dua keluarga tersebut dengan candid. Tanpa aba aba ataupun arahan apapun.
Setelah cukup puas memotret Miko memperkenalkan dirinya.
"ee.. halo om, tante, kenalin Miko. Sepupunya kak Windy" ucap Miko sambil menyalami papa dan mamanya Rio yang disambut baik oleh keduanya. Miko juga menyalami Rio dan Rio menanggapinya dengan baik juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Fall in Love
General FictionPernikahan yang dijalani dengan rasa kakak-adek zone. Apakah akan selamanya begitu? Semua berawal dari perjodohan yang dilakukan oleh orangtua mereka. Lantas apakah keduanya akan saling jatuh cinta? Highest Rank : #54 20/1/18 in General Fiction