DYMM - 02

3.2K 161 17
                                    

"Aku memilih diam karena takut jika aku berbicara kamu akan menjauh"

***

Author

Pagi ini suasana kelas 12 IPA 3 cukup berisik karena guru yang akan mengajar tidak hadir. Hal seperti inilah yang di nantikan seluruh siswa. Walau 12 IPA 3 terkenal dengan kelas yang teladan dan cukup baik tapi tetap saja saat jam kosong tiba siapapun akan merasa merdeka bukan.

Tapi hal seperti ini bukanlah yang diinginkan oleh seorang siswi seperti Viani. Dia lebih menyukai belajar seharian penuh di banding harus seperti yang lainnya. Terlebih lagi seharusnya mereka belajar bahasa indonesia. Pelajaran favoritnya.

Karena malas mendengarkan siswa lain nya yang terlihat sangat bahagia itu dia lebih memilih memainkan gadget miliknya. Karena terlalu fokus Viani tidak sadar bahwa dari tadi namanya di panggil.

"VIANI AMARA !!" pekik seseorang disebelah Via yang langsung mendapat jitakan keras darinya.

"Gak usah teriak-teriak juga kali, Na, budek telinga gue nih." gerutu Viani sambil menggosok telinganya akibat suara dahsyat Ratna

"Ye dia nyolot! habisnya dipanggilin gak nyaut-nyaut. Gue kira lo emang budeg." kata Ratna enteng yang mendapat pelototan dari Via.

"Sialan Lo." umpat Viani.

Ratna teman sebangku Viani. Sekaligus sahabat baiknya. Ratna dan Viani mulai berteman saat mereka duduk di kelas 3 SMP. Saat itu Viani menjadi seorang siswi baru. Untuk gadis pendiam seperti Viani tentunya menemukan teman baru dilingkungan yang baru bukanlah hal yang mudah.

Namun entah mengapa saat itu Ratna cewek paling cerewet, lebay, dan alay, itu yg sifatnya sangat bertolak belakang dengan Viani, menawarkan diri untuk berteman baik dengannya. Tentu saja Viani dengan senang hati menerimanya. Apalagi Ratna sangat sempurna menjadi sosok sahabat menurut Viani.

"Terus kenapa lo manggil gue?"

"Tuh! Lo itu dari tadi di cariin Vano, Vi, lihat aja orangnya ada didepan!" ucap Ratna sambil mengarahkan jari telunjuknya ke ambang pintu depan.

Viani pun mengikuti arah pandang Ratna. Dia terpaku melihat seorang cowok yang sedang bersender di dinding sambil memasukkan kedua tangan di kantong celananya.

Lo kok makin hari makin ganteng aja sih Van. Ucap Viani dalam hati.

"Aduh giliran ngeliat Vano kayak ngeliat pemandangan indah banget gitu, lah gue tiap hari kena semprot mulu. Dasar!" gerutu Ratna.

"Apaan sih, Na, gak jelas sih lo." ucap Viani beranjak menuju pintu.

Ratna memang salah satu orang yang mengetahui tentang Viani yg terjebak friendzone dengan Vano. Dia juga selalu mendukung Viani untuk bertahan jika memang cintanya setulus itu untuk Vano.

Dengan wajah penuh senyum Viani berjalan mendekat kearah Vano yang mungkin sedari tadi menunggunya.

"Hai Van!" sapa Via sambil tersenyum manis menatap ke arah Vano.

Merasa namanya di panggil Vano pun menoleh mendapati seorang gadis yang sedari tadi di tunggunya.

"Ngapain aja sih, lama banget!" Vano juga tersenyum tak kalah manisnya.
Viani yg melihat itupun lagi-lagi terpesona karenanya. Rasanya dia seperti meleleh melihat senyuman itu.

Do You Miss Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang