"Kamu tau apa yg lebih berat dari cemburu? Yaitu menahan rindu"
-------
Author
Valen mengedarkan pandangannya kesekeliling lapangan, sesekali melirik alorji di tangan kirinya. Sudah dua jam berlalu dia menunggu sosok yg sudah dua hari belakangan tidak di lihatnya. Saat mengecek di kelasnya selalu saja absen sakit. Gadis itu seolah lenyap di telan bumi. Tidak ada yg tahu dimana gadis itu kecuali keluarganya sendiri.
Hari ini adalah acara pensi sekolahnya. Dan juga seharusnya Viani sudah datang untuk mempersiapkan tampilan. Ya gadis yg menghilang itu ialah Viani Amara. Valen dengan nekat mengunjungi rumah Viani namun asisten rumahnya berkata bahwa majikannya sedang pergi ke suatu tempat tanpa tau kapan kembali.
Hal itu semakin membuat Valen kalang kabut, dia tidak tau apa yg terjadi dengan Viani. Padahal saat di rumahnya waktu lalu gadis itu terlihat baik-baik saja, lalu apa yg menyebabkan gadis itu menghilang? Entah lah hanya Tuhan yg tahu apa yg terjadi.
Samar-samar Valen mendengar suara orang yg beradu argumen di dekat lorong. Dia hendak mendekat namun sebuah tepukan tangan menghentikannya. Valen menoleh mendapati Ratna tersenyum manis kearahnya. Alis Valen terangkat saat melihat Ratna berdiri di hadapnnya.
"Ada apa?" pertanyaan Valen membuat Ratna terlihat gelisah.
"Lo ngeliat Viani gak? Hari ini lo sama dia tampil kan? Terus dia udah datang belum, gue dari tadi muter-muter nyariin dia tapi gak ketemu." jelas Ratna.
Valen menghela nafas dia juga melakukan hal yg sama seperti Ratna sedari tadi. Ralat, bahkan sedari dua hari yg lalu.
"Gue gak tau."
Satu kalimat itu membuat Ratna mendongak, dia kira selama satu semester bersekolah disini sikap cowok ini akan sedikit hangat namun nyatanya cowok blasteran ini hanya akan berbeda jika bersama Viani.
"Oke kalo gitu gue duluan."
Ratna berjalan mendahului Valen namun baru beberapa langkah pertanyaan Valen kembali menghentikannya.
"Bukannya lo tetanggan sama dia, masa lo gak tahu?"
Tanpa menoleh Ratna menjawab. "Jarak rumah gue sama Via cukup jauh, jadi gue gak bisa ngeliat apa aja aktivitas di rumahnya." terdengar helaan nafas dari gadis itu. "Kita berharap aja semoga dia dalam keadaan baik-baik aja."
Setelah itu Ratna benar-benar menjauhi Valen. Dalam hati dia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu, sudah dua hari kelas tanpa Via dan selama itu juga dia merasa ada yg kurang dari hari-harinya.
"Lo kemana sih Vi, gue kangen lo." gumam Ratna.
Valen juga melangkahkan kakinya pergi, dia tidak mungkin berada disini jika tidak ada Viani. Sepertinya dia akan ke ruang Bu Susan dan meminta penampilan itu di batalkan. Valen tidak mau jika berada di atas panggung tanpa Viani, karena sejak awal dia hanya ingin keinginan gadis itu terwujud.
Baru akan masuk ke ruang Bu Susan tiba-tiba Vano menarik tangan Valen dan membawanya ke samping ruangan. Valen yg ditarik langsung menepisnya begitu saja, dia memandang sinis Vano yg sekarang sedang menahan amarah di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me ?
أدب المراهقينMencintai seseorang yg telah lama dekat di hidup kita, namun sayang nya dia tak peduli akan hal itu. Menyakitkan bukan? Itulah yg tengah di rasakan gadis manis ini. Dia harus terlibat masalah hati yg begitu rumit dengan orang yg telah lama dekat den...