"We received the love we thought we deserved"
---------
Author
Siang ini dengan malas Viani harus menemani bundanya belanja kebutuhan rumah.
Keluarga mereka memang memiliki asisten yaitu Bi Ira. Namun Venita selalu menegaskan pada anak-anaknya untuk jangan terlalu merepotkan Bi ira.
"Jika kita sendiri masih mampu kenapa harus minta bantuan orang lain."
Itu lah yang selalu di katakan Venita saat Viani ataupun Verel ingin meminta bantuan siapapun.
Dan disinilah Viani sekarang bersama bundanya, di salah satu supermarket yang memang tak jauh dari rumahnya. Bundanya yang sibuk menjelajahi setiap rak untuk memenuhi kebutuhan sedangkan dirinya hanya mengikuti dari belakang.
"Bunda, cari apa sih dari tadi kita muter-muter terus." keluh Viani.
Venita menoleh sebentar ke belakang melihat Viani yang sedari tadi mengomel tidak jelas.
"Kamu tuh kalo nemenin bunda belanja, selalu aja ngeluh."
"Ya abisnya bunda lama." elak Viani.
Venita hanya tertawa pelan, lalu kembali menelusuri rak-rak yang berisikan bumbu dapur.
Bosan.
Iya satu kata itu menggambarkan perasaan Viani saat ini. Akhirnya Viani memutuskan untuk menunggu di luar saja, sekalian dia ingin mengunjungi cafe di seberang supermarket.
"Bunda masih lama?" Viani kembali mengeluarkan suara.
"Kenapa emangnya?" Venita balik bertanya.
"Via tunggu bunda di cafe depan ya."
"Lah katanya nemenin bunda, kok malah nongkrong?"
Viani menekuk mukanya. "Plis ya bun, i'm really bored."
Tidak tega melihat wajah bosan Viani, akhirnya Venita mengiyakan. Lagi pula dia masih memerlukan waktu banyak untuk memilih kebutuhan lainnya.
"Oke, tapi inget jangan kemana-mana." ucap Venita.
Viani tersenyum sumringah. "Aaa makasih banyak, bun."
Setelahnya Viani pun segera bergegas keluar. Padahal Ia sudah sering sekali menemani bundanya kesini, namun baru kali ini bisa mengunjungi cafe tersebut.
Saat memasuki kafe sekilas Viani mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.
Cukup nyaman dan sepi! Batinnya.
Viani pun menemukan tempat duduk di dekat jendela yang artinya lebih mudah untuk mengetahui jika nanti bundanya telah selesai berbelanja.
Sesaat pelayan datang dan membawa menu yang ingin dipesan. Pilihan Viani jatuh pada menu yang sangat di sukainya
"Hot chocolatte." jawabnya tersenyum lalu mengembalikan buku menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me ?
Подростковая литератураMencintai seseorang yg telah lama dekat di hidup kita, namun sayang nya dia tak peduli akan hal itu. Menyakitkan bukan? Itulah yg tengah di rasakan gadis manis ini. Dia harus terlibat masalah hati yg begitu rumit dengan orang yg telah lama dekat den...