DYMM - 24

1.3K 68 10
                                    

"Biarlah nanti akan seperti apa,
yg jelas saat ini kau ada bersamaku"

-----


Author

Sebuah sapaan hangat dari pancaran sinar matahari yg mulai timbul mengharuskan gadis ini membuka matanya. Viani mengedarkan pandangannya ke sekitar, sambil mengumplkan kesadaran yg belum sepenuhnya kembali.

Viani bangun dari tempat tidur, Ia beranjak menuju balkon. Saat terbuka sapaan hangat itu langsung menerpa kulitnya. Ia tersenyum lalu menyenderkan tubuhnya dipembatas balkon sambil menikmati pemandangan aktivitas manusia dibawahnya yg sudah mulai ramai.

Tiba-tiba ingatannya kembali pada saat di pantai bersama Vano.

Flashback on

"Jadi?"

"I love you too Vano Pirmansyah."

Mendengar hal itu tubuh Vano menegang, Ia tak menyangka jika pernyataan cintanya diterima oleh Viani. Padahal tadi harapan untuk diterima saja masih sangat kecil.

"Lo gak bohong kan Vi?"

Viani belum menjawab dia malah semakin memeluk tubuh Vano dengan semakin erat. "Iya aku gak bohong."

Sekarang giliran Vano yg memeluk erat Viani. Ia mengangkat tubuh Viani lalu memutarnya diudara. Kebahagiaan kedua insan itu sedang dipuncak karena pengakuan yg selama ini selalu Viani harapkan.

Sinar sunset yg akan mulai menghilang semakin menambah kesan romantis diantara mereka berdua. Cahaya cakrawala itu seakan ikut berbahagia atas mereka.

"Aku janji setelah ini kamu akan selalu aku prioritaskan, terimakasih sudah memberiku kesempatan Viani."

Tangan Viani bergerak kearah pipi Vano. Ia menatap manik mata Vano mencari kebohongan disana, namun yg Ia temukan hanya lah sebuah kesungguhan. Tanpa sadar Viani tersenyum.

"Tak perlu berjanji untuk nanti, Biarlah akan seperti apa sesudah ini, yg jelas sekarang kau ada bersamaku. Dan itu membuatku cukup Vano."

Lagi-lagi dalam hati Vano bersyukur telah dicintai sedalam itu oleh sosok gadis seperti Viani. Bersamaan dengan menghilangnya senja, mereka memutuskan untuk kembali ke penginapan.

Namun sekarang suasananya berbeda. Bukan lagi berjalan bersama sebagai sahabat, melainkam sebagai sepasang kekasih.

Dan itu membuat Viani Amara bahagia.

Flashback off

Dalam hati Viani masih tak percaya akan semua hal yg sangat mustahil baginya akan terjadi. Sebuah pengakuan, sebuah pernyataan, semua hal yg selama ini Ia harapkan akhirnya terwujud.

"Gue harap ini bukan mimpi." lirihnya sambil memejamkan mata.

"Emang bukan mimpi kok, ini nyata."

Suara itu membuat Viani harus menoleh kearah balkon samping. Dilihatnya Vano yg sudah rapi tersenyum kearahnya.

"Hai, good morning honey!" ucap Vano sambil menyenderkan punggungnya ke pembatas balkon.

Do You Miss Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang