"Kembali bertemu denganmu adalah satu dari ribuan mimpi ku yg perlahan terwujud"
- Valentino Dirgantara
---------
Author
Suara gemerecik air mulai terdengar. Seorang wanita paruh baya memiliki rambut sebahu duduk sambil memandangi tanaman di luar yg terkena jatuhan air langit. Terlihat jelas guratan di wajahnya yg mulai timbul. Menandakan dirinya sudah akan menua. Sedari tadi wanita itu tak sekali pun mengalihkan pandangannya.
Jujur, dia lelah bahkan sangat lelah dengan kesendiriannya selama ini. Walaupun sekarang telah hadir sosok laki-laki yg akan selalu membuatnya tersenyum. Namun tetap saja dia merasa kehilangan yg teramat.
"Ma!"
Lamunan wanita itu pecah. Dia menoleh ke arah pintu mendapati seorang laki-laki mendekat dengan senyuman.
"Tadi Valen cari mama di bawah, eh taunya mama disini."
Rani tersenyum pada anak tunggalnya ini. "kamu udah pulang?"
Valen mengangguk lalu duduk di sebelah Rani dengan melonggarkan dasi di bajunya.
"Iya ma, capek banget tau!" sungut Valen menyandarkan kepalanya di bahu Rani.
Inilah sosok Valen, walau terkenal dingin dengan tatapan tajamnya dia akan menjadi sangat manja saat berada di dekat Ranita, mamanya.
Rani hanya tersenyum lalu mengusap kepala Valen sambil merapikan rambut anaknya yg mulai sedikit memanjang.
"Kamu kok tambah manja sih Len, gimana kalo pacar kamu tau." kekeh Rani.
Mendengarnya Valen menengadahkan kepalanya lalu menatap lekat wajah Rani.
"Valen gak ada pacar kok ma, sekarang Valen mau fokus ke mama, Valen mau nebus kesalahan karena udah ninggalin mama dulu." tangan Valen bergerak menyentuh jemari Rani lalu membawanya ke pipi. "saat ini dan seterusnya Valen gak akan pernah ninggalin mama lagi, Valen janji ma."
Entah untuk yg ke berapa kalinya Valen mengucapkan kalimat bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan mamanya. Namun tetap saja keharuan menyelimuti hati Rani sekarang. Dia tak tahan untuk tidak memeluk Putra tunggalnya saat ini. Melihat kesungguhan di mata Valen hati Rani sungguh menghangat.
"Mama seneng sekarang kamu tumbuh jadi orang yg bertanggung jawab sayang, maafin mama gak bisa ikut ngebesarin kamu selama ini, mama gak-..." tangisan Rani keluar. Dia terisak mengingat kejadian yg selalu membayanginya beberapa tahun ini.
Valen mengerti kesedihan yg mamanya rasakan selama ini. Hidup sendiri tanpa suami dan anaknya sungguh hal yg Valen sendiri tak sanggup membayangkan bagaimana sakitnya. Bagaimana caranya mengatasi rasa sakit itu selama bertahun-tahun.
Dan Rani, mamanya adalah wanita yg benar-benar kuat di mata Valen. Jika selama ini dia tau kenyataan yg sebenarnya dan cukup kuat untuk bertindak mungkin Rani, mamanya tidak akan pernah mengalami kesendirian bertahun-tahun ini.
Tapi sekarang Valen berjanji untuk tidak akan meninggalkan dan mengkhianati orang-orang yg di sayanginya lagi. Termasuk Viani Amara sosok yg selama ini dicarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me ?
Dla nastolatkówMencintai seseorang yg telah lama dekat di hidup kita, namun sayang nya dia tak peduli akan hal itu. Menyakitkan bukan? Itulah yg tengah di rasakan gadis manis ini. Dia harus terlibat masalah hati yg begitu rumit dengan orang yg telah lama dekat den...