"Nanti berikan aku satu alasan untuk kembali mengingatmu sebagai orang di masalaluku"
---------
"Rara"
"Iya?"
"Kamu kalo udah besar mau jadi apa?" tanya anak laki-laki itu.
"Rara mau jadi penulis buku."
Anak laki-laki itu mengerutkan kening bingung.
"Kok kamu mau jadi penulis? Emangnya itu cita-cita?"Rara kecil hanya menganggukkan kepalanya. "Itu impian Rara, kata bunda kalo jadi penulis itu kita bisa tulis cerita hidup kita nanti disana."
"Emangnya Rara mau nulis cerita apa?" anak laki-laki itu kembali bertanya.
"Rara mau nulis cerita tentang rara besar sama pasangannya."
"Terus pasangan Rara besar nanti siapa?"
Senyum indah terukir diwajah Rara kecil sambil berkata.
"Pasangan Rara besar itu Al."---------
Valen Pov
Setelah pulang sekolah ku putuskan untuk ke toko buku terdekat mencari koleksi komik edisi terbaru.
Aku hanya ingin mengalihkan pikiran ku karena kejadian tadi siang. Bagaimana bisa aku bersikap peduli pada cewek yg baru aku kenal, dan yg beberapa hari ini mengisi otakku.
Hal seperti itu tidak ada dalam kamusku.
Tapi tadi aku mendekati dia seperti ada dorongan yg kuat untuk melindungi cewek itu. Apalagi melihat dia menangis karena cowok yg disukainya menyatakan cinta kepada orang lain.
Itu yg membuatku merasa marah tanpa alasan yg jelas. Cemburu? Mana mungkin aku saja baru beberapa hari ini mengenalnya.
Apa gue suka sama tuh cewek?
Itu juga tidak mungkin, mana ada cinta pada pandangan pertama
Namun tidak bisa di elakkan dia kembali mengingatkan ku pada gadis kecil itu. Gadis yg akan selalu aku fikirkan untuk terus mencarinya.
Gadis yg hanya ku ketahui namanya saja. Memang akan sulit untuk mencarinya jika hanya nama panggilan kecilnya saja yg ku ketahui. Tapi aku tau bahwa suatu saat aku akan menemukan gadis ku.
Iya suatu saat nanti. Yakin ku pada diri sendiri.
Kulihat awan mulai menggelap sebentar lagi hujan akan turun. Untungnya hari ini mama mengizinkan ku untuk membawa mobil jadi aku tidak akan takut jika nanti hujan.
Dalam perjalanan ke toko buku aku kembali teringat bahwa ada sesuatu yg tertinggal di sekolah. Ku urungkan sebentar niat ke toko dan segera membelokan mobil kembali menuju sekolah.
Namun saat melewati halte aku menangkap sosok gadis yg sedang meringkuk memeluk kedua lututnya di kursi panjang.
Aku mengernyitkan kening menajamkan penglihatanku. Setelah mengenali gadis itu aku segera memakirkan mobil ke tepi depan halte. Dengan cepat aku melangkahkan kaki ku mendekat melihat viani tengah tertunduk dan tubuh menggigil kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me ?
Teen FictionMencintai seseorang yg telah lama dekat di hidup kita, namun sayang nya dia tak peduli akan hal itu. Menyakitkan bukan? Itulah yg tengah di rasakan gadis manis ini. Dia harus terlibat masalah hati yg begitu rumit dengan orang yg telah lama dekat den...