DYMM - 16

1.4K 95 8
                                    

"Lo harus tetep bersinar seperti bintang itu, karena kalau lo sedih nanti akan banyak yg kehilangan sinar lo termasuk gue"

- Valentino Dirgantara

---------

Author

Ku tak bahagia melihat kau bahagia dengannya aku terluka tak bisa dapatkan kau sepenuhnya..
Aku terluka melihat kau bermesraan dengannya ku tak bahagia melihat kau bahagia..

Harusnya aku yg disana dampingimu dan bukan dia
Harusnya aku yg kau cinta dan bukan dia..
Harusnya kau tau bahwa cintaku lebih darinya harusnya yg kau pilih

Bukan dia.. 🎶🎵

Lagu Armada - Harusnya aku mengalun memenuhi indra pendengaran Viani. Lirik lagu itu seolah mewakili perasaannya saat ini.

Sudah sejak sejam yg lalu dia membaringkan tubuhnya di ranjang. Beberapa kali dia berusaha memejamkan matanya untuk tidur, tapi justru bayangan kejadian tadi siang terputar kembali di memori otaknya. Saat melihat Vano terlihat memeluk mesra Ella. Saat Ella tampak malu-malu dalam dekapannya.

Seharusnya Viani ikut merasa bahagia. Melihat Vano kembali tersenyum bahagia bersama orang yg memang pantas untuknya. Seharusnya sebagai sahabat Vano dia merasa tenang saat ini. Tetapi tetap saja ada rasa menyesakkan dihatinya.

Perasaan tidak rela melihat Vano bersama gadis lain. Melihatnya menunjukkan binar cinta membuat perasaan Viani semakin kacau.

Apa sebentar lagi Vano akan melupakannya?
Pertanyaan itu selalu menghantui benak Viani.

"arghhhhh"

Viani mengusap wajahnya frustasi.
Ia beranjak dari ranjang menuju balkon kamarnya.

Di bukanya pintu dan angin langsung menerpa tubuh mungilnya. Sesaat Viani memejamkan mata menikmati sapaan angin yg membelai kulit.

Namun kenikmatannya terusik saat dering ponsel milik Viani berbunyi. Dengan langkah gontai Ia menuju nakas meja belajarnya.

DRRTTT!! DRRTTT!!

Valen is calling

Viani mengernyit kening melihat nama yg tertera di layar ponsel namun sebentar dan langsung digantikan dengan senyuman.

"Hallo"

"Viani!"

Viani tersenyum.

"Ada apa len?"

"Gak ada apa-apa, ganggu ya?"

"Eh nggak kok, tumben aja gitu lo nelpon."

Viani menggeleng, walau ia tau Valen tak akan bisa melihatnya.

"Hahaha ini kali pertama juga gue nelpon lo."

Viani membelalak saat mendengar tawa Valen dari seberang sana.

"Wahh lo ketawa Len? Sumpah kali pertama juga gue denger lo ketawa."

Tanpa Viani tau dan lihat Valen kembali tersenyum mendengarnya.

"lo gak dingin apa di luar?"

"Eh?" Viani terkejut saat Valen mengetahui dirinya sedang berada di luar. Dia menoleh ke bawah mencari-cari jika Valen memang berada di sekitarnya.

Do You Miss Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang