"Cukup disini jangan kemana-kemana, sampai nanti biar Tuhan sendiri yg akan membawamu pergi"
- Viani Amara -
Author
Seharian ini Viani selalu memasang senyum tulus. Bukan lagi senyum topeng melainkan senyum bahagia yg murni hadir dengan sendirinya. Mungkin sebagian orang yg tau cerita tentang Viani akan mengerti apa arti dari senyum itu. Semua hal yg mustahil dalam khayalannya bisa jadi fakta yg bahkan terjadi tanpa diduga.
Ditambah saat sumber bahagianya itu selalu disampingnya hari ini. Awalnya Viani merasa risih dengan tatapan heran dari teman-teman angkatannya, apalagi cowok disebelahnya ini selalu menggenggam tangan mungil Viani. Hal itu semakin membuat semua orang penasaran dengan mereka berdua.
Namun akhirnya Viani sadar bahwa Vano adalah The most wanted di sekolah, jadi wajar saja bila banyak orang yg memperhatikan dirinya dan Vano. Meskipun Viani risih namun senyum itu tak pernah pudar dari wajah manisnya. Harapannya sederhana Ia hanya ingin selalu menemani dan ditemani oleh Vano Pirmansyah.
"Boleh aku meminta sesuatu?"
Pertanyaan Viani membuat langkah Vano terhenti. Ia menoleh dan langsung bertemu tatap dengan Viani. Dengan senyum Vano mengacak-acak puncak kepala Viani.
"Boleh, katakanlah?"
"Saat nanti aku ingin membuka dan menutup mata, kamu ada dihadapanku seperti sekarang."
Vano langsung mengangguk lalu menggenggam kedua tangan Viani. "Jika aku masih ada dibumi tenanglah, maka akan aku kabulkan permintaanmu."
"Jika kamu tidak menepatinya?"
"Maka kamu boleh memasukkan ku kembali kedalam lampu ajaib."
Viani menghentakkan tangannya dari genggaman tangan Vano, Ia memukul lengan Vano dengan keras. "Vano aku serius."
"Ya udah selesai UN aku seriusin."
Viani kembali hendak memukul lengan Vano namun tangannya tertahan diudara oleh Vano. "Aku juga manusia Via, sadar atau nggak aku juga bakal ngelakuin kesalahan nantinya. Tapi percayalah aku akan berusaha untuk selalu wujudin semua yg kamu inginkan. Aku janji Via."
Tangan yg tadinya tertahan diudara terlepas begitu saja. Viani yakin dan percaya bahwa Vano akan selalu membuatnya bahagia dengan cara apapun.
"Terimakasih."
"Iya sayang." ucap Vano sambil mencubit kedua pipi Viani.
"Ihh apaan sih sayang, sayang." elak Viani sambil memalingkan wajahnya kearah lain.
Vano hanya terkekeh geli melihatnya, Ia senang karena gadis yg mencintainya dengan tulus ada disini dihadapannya. Dalam hati Vano akan terus berusaha mempertahankan apa yg memang di takdirkan untuknya. Tanpa satu pun membiarkan orang lain mengambilnya. Termasuk Valentino.
"Setidaknya saat ini gue lebih unggul daripada dia." gumam Vano lirih.
Viani yg mendengar gumaman Vano hanya mengernyit bingung. Ia tak tau siapa yg dimaksud Vano dalam kalimatnya, saat Ia hendak bertanya tetesan air dari langit menimpanya. Namun hanya satu tetes, setelah itu Ia merasa jika sekarang sedang rintik hujan, dia menatap Vano dihadapannya sambil tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me ?
Novela JuvenilMencintai seseorang yg telah lama dekat di hidup kita, namun sayang nya dia tak peduli akan hal itu. Menyakitkan bukan? Itulah yg tengah di rasakan gadis manis ini. Dia harus terlibat masalah hati yg begitu rumit dengan orang yg telah lama dekat den...