Chap. 4

15K 1.4K 75
                                    

"Jung Jaehyun imnida" ucap Jaehyun sambil tersenyum manis membuat Hani merona.

"Jung Hani imnida." balas Hani.

"Aku sudah tahu." kata Jaehyun.
"Ne? Tahu dari mana namaku?"
"Namamu sudah terkenal seantero sekolah. Aku hanya penasaran yeoja seperti apa yang berhasil menaklukan seorang Lee Taeyong."

Hani hanya tersenyum kecut. Dalam hati ia memaki Taeyong. Jaehyun terkekeh melihat ekspresi Hani yang menurutnya sangat lucu dan, manis.

"Kau sangat lucu." ucap Jaehyun sambil tertawa kecil. Hani melongo melihat Jaehyun yang sedang tertawa. "Astaga ia sangat tampan saat tertawa seperti itu." batin Hani.

"Aku harus ke kelas. Sampai jumpa lagi princess." ujar Jaehyun sambil mengacak-acak rambut Hani kemudian berlalu meninggalkan Hani yang masih melongo. Tiba-tiba pipinya terasa panas dan perutnya seperti dikelilingi kupu-kupu.

***

Hani terus menggerutu sepanjang koridor. Bagaimana tidak, Seunghee meninggalkannya dengan kembali ke kelas terlebih dahulu tanpa memberitahunya. Alhasil sepanjang koridor ini ia selalu mendapat tatapan tajam dari seluruh murid yeoja.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik lengannya membuat Hani berteriak kaget. Hani menoleh melihat siapa orang yang dengan kurang ajarnya menarik tangannya. Hani hampir meneriaki orang itu namun langsung ia urungkan saat ia mengetahui siapa yang menarik tangannya.

"Apa?" tanya Taeyong datar. Hani langsung menggeleng kecil. Ia lalu melepaskan tangan Taeyong dari lengannya.

"Ada apa sunbae?"
"Eobseo. Aku hanya ingin memberitahumu sesuatu."

Hani mengerutkan keningnya. "Mulai sekarang kau harus bersikap baik dan menganggapku sebagai pacarmu. Arraseo?" ucap Taeyong sambil memandang Hani tajam membuat Hani bergidik ngeri.

"Waeyo? Kenapa harus seperti itu? Kau kan bukan pacarku."
"Dengar. Aku tidak peduli kau menganggapku pacarmu atau tidak. Pokoknya kau harus bersikap baik padaku selayaknya seorang pacar."

Hani melongo mendengar penuturan Taeyong. "Ya, kenapa harus aku? Kau bisa mencari yeoja lain. Lagipula aku tidak menyukaimu."

Taeyong memegang tangan Hani dan menekan tangannya membuat Hani meringis kesakitan. Taeyong memandang Hani tajam. "Aku juga tidak menyukaimu. Jadi kita sama."

"K-kalau begitu kenapa kau memintaku menjadi pacarmu?"
"Aku tidak pernah memintamu. Tapi aku mengklaimmu."

Hani hendak memprotes namun Taeyong lebih dulu menempelkan telunjuknya didepan bibir Hani. "Aku tidak menerima penolakan."

Hani mendengus kesal. "Arra." ucap Hani. Taeyong tersenyum miring ia lalu melonggarkan genggamannya. Hani kira Taeyong akan melepaskan tangannya, namun ternyata Taeyong mencium pergelangan tangannya yang memerah karena ulah Taeyong tadi. Hani embuka mulutnya dan matanya mengerjap berkali-kali.

"See you, babe." kata Taeyong sebelum meninggalkan Hani yang masih melongo. Hani kemudian tersadar dan menggelengkan kepalanya. "Apa dia memiliki penyakit bipolar? Kenapa sikapnya berubah-ubah?"

***

Taeyong sedang bersama Yuta di cafetaria saat Jaehyun berjalan menghampirinya. Jaehyun berdiri didepan Taeyong namun Taeyong mengalihkan pandangannya, enggan melihat kearah Jaehyun.

"Kali ini apa rencanamu?" tanya Jaehyun dengan nada skeptis. Taeyong menegak lattenya hingga habis. Ia lalu berdiri membuat kursi yang ia duduki bergeser kebelakang menimbulkan suara gesekan antara kursi dan lantai.

"Apa maksudmu?" tanya Taeyong balik. Jaehyun berdecak lalu tersenyum miring. "Kau tahu apa yang kumaksud, dude."

Taeyong diam menunggu Jaehyun kembali bicara. "Aku tidak ingin dia kembali menjadi korbanmu. Cukup 'dia' yang terakhir." kata Jaehyun. Taeyong tertawa sarkastis. "Apa urusanmu? Sesukaku aku melakukan apa saja. Lagipula kenapa kau peduli?"

Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang