Baru saja menginjakkan kaki di halaman sekolah, Hani sudah dihujani tatapan membunuh dari para siswi yang berlalu lalang.
Hani tersentak saat sebuah tangan mengenggam tangannya erat. Hani menoleh dan melihat Taeyong yang tersenyum kearahnya.
"Hiraukan saja mereka. Tetap berjalan dan jangan menunduk." Hani mengangguk. Mereka lalu berjalan menuju kelas Hani. Sepanjang koridor para siswa siswi berbisik dan sesekali menunjuk kearah Hani.
"Bukankah dia gadis taruhan itu? Kenapa mereka berangkat bersama?"
"Dasar jalang! Sudah dipermainkan masih saja mendekati Taeyong."
"Apa dia tidak punya malu?"
Hani tersentak saat ada yang menutupi kedua telinganya. Hani menoleh kearah Taeyong.
"Jangan dengarkan mereka. Terus jalan."
Hani tersenyum. Mereka lalu kembali berjalan dengan Taeyong yang berjalan dibelakang Hani guna menutupi kedua telinga Hani. Pipi Hani memanas.
Pasalnya jarak mereka sangat dekat. Dapat Hani rasakan dada bidang Taeyong yang menempel dengan punggungnya.
"Cha, sudah sampai."
Hani membalikkan badannya menghadap Taeyong. "Gomawo oppa."
"Ne. Belajarlah yang benar."
Hani mengangguk antusias. Taeyong tersenyum lalu mengacak rambut Hani membuat Hani memberengut.
"Oppa!!" Rengek Hani. Taeyong terkekeh. Dicubitnya kedua pipi Hani yang chubby membuat si empunya mengaduh.
"Oppa!!" Rengek Hani lagi. Akhirnya Taeyong melepaskan tangannya dari pipi Hani.
"Kau sangat menggemaskan, kau tahu. Aku jadi ingin memakanmu."
Hani mengerjapkan matanya. Perkataan Taeyong sangat ambigu.
"Jangan berekspresi seperti itu, aku benar-benar ingin memakanmu sekarang juga."
Hani masih terdiam dengan mata mengerjap. Karena gemas, Taeyong akhirnya mendekatkan wajahnya dan mncium bibir Hani.
Sontak saja teman-teman sekelas Hani dan murid lainnya langsung berteriak heboh. Bahkan ada siswi yang sampai menangis menyaksikan adegan itu.
Setelah sedikit melumat bibir Hani, akhirnya Taeyong menjauhkan wajahnya. Dilihatnya Hani yang menunduk dengan wajah memerah. Membuatnya semakin lucu. Taeyong terkekeh.
"Aku akan ke kelasku. Belajarlah yang giat." Taeyong mengusap pipi Hani lalu menciumnya. Setelah itu ia pergi meninggalkan Hani yang masih mematung menuju kelasnya.
Hani tersadar lalu berbalik memasuki kelasnya. Namun belum sempat ia melangkah, suara teriakan kembali terdengar.
"Kyaaa!!! Kalian berciuman!"
"Ommo, Hani kau beruntung sekali."
"Jung Hani jjang!!"
Hani meringis. Setidaknya tidak ada yang membencinya dikelasnya. Hani berjalan menuju bangkunya dan melihat Seunghee yang tengah menatapnya dengan mata membulat dan mulut terbuka.
"Kau baikan dengan Taeyong sunbae sejak kapan?"
"Sejak kemarin." Jawab Hani sambil menduduki bangkunya. "Kau belum baikan dengan Mark?"
Seunghee menggeleng. Hani menghela napas. "Cobalah dengarkan penjelasannya. Aku yakin dia tidak sepenuhnya mempermainkanmu."
Seunghee mengedikkan bahunya acuh. Hani mendengus kesal karena diabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔
FanfictionGanteng kok brengsek? Highest rank #8 in Taeyong Highest rank #88 in Fanfic