Taeyong menghentikan motornya ditepi sungai Han. Dilepasnya helmnya kemudian menoleh kearah Hani dibelakangnya yang menatapnya heran.
"Turunlah." Ucap Taeyong. Hani mengernyit namun ia menurut juga. Ia turun dari motor lalu melepas helmnya.
"Kenapa kita kesini?" Tanya Hani bingung. Taeyong menatap sekeliling sungai Han yang cukup banyak pengunjung. "Kita kencan."
"Hah?" Hani melotot tak percaya. Taeyong? Mengajaknya kencan?
Taeyong mengangguk malas. "Anggap saja sebagai perayaan kemenangan basketku."
Hani mengerjapkan matanya. Tanpa menunggu lama Taeyong turun dari motor dan langsung menarik tangan Hani dan mengajaknya pergi. Heol, kenapa Taeyong suka sekali menariknya seperti ini? Tak bisakah dia lebih lembut lagi?
Hani melihat sekelilingnya. Banyak pasangan yang bergandengan tangan dan ada pula yang sedang berciuman. Tunggu, ciuman? Hani membulatkan matanya saat melihat sepasang muda mudi yang sedang berciuman disebuah bangku.
Tiba-tiba badannya diputar dan kehangatan melingkupinya. Hani mengerjapkan matanya sambil merasakan detak jantung Taeyong.
"Jangan melihatnya." Kata Taeyong sambil merapatkan pelukannya. Hani tersenyum dan mengangguk.
"Kajja." Taeyong kembali membawa Hani pergi. "Kita makan dulu."
Taeyong membawa Hani kesebuah kedai jajangmyeon. Sesampainya mereka disana mereka langsung duduk dan pemilik kedai menyapa mereka.
"Selamat datang. Pesanan seperti biasa?" Tanya ahjumma pemilik kedai dengan ramah, ia sudah hapal pesanan Taeyong karena Taeyong sudah sering kemari.
"Ne ahjumma. Dua porsi, minumnya seperti biasa." Kata Taeyong. Ahjumma itu mengangguk. "Geundae, apa dia pacarmu?" Tanya ahjumma sambil menatap Hani dengan tatapan menggoda.
Hani tersenyum kikuk. "Ne. Dia pacarku." Jawab Taeyong. Ahjumma itu terlihat kaget dan membungkam mulutnya."Ommo. Woah, pacarmu cantik sekali. Siapa namamu nak?" Tanya ahjumma itu pada Hani.
"Jung Hani imnida." Jawab Hani sambil menundukkan kepalanya hormat.
"Woah, pacarmu juga sangat sopan. Kau beruntung Taeyong-ah."
Hani hanya tersenyum malu karena pujian dari ahjumma. "Geurae, tunggu sebentar ne.." kata ahjumma sebelum berlalu.
Hani mengedarkan pandangannya keseliling. "Kau sering kesini oppa?"
Taeyong mengangguk. "Eoh. Makanan disini enak, karena itu aku suka kemari."
Hani hanya ber-oh ria. Taeyong menatap Hani yang sedang menggigit bibir bawahnya sambil menatap orang-orang yang sedang memakan Jjangmyeon.
"Neo wae?" Tanya Taeyong. Hani menyengir lebar. "Aku lapar."
Taeyong tertawa kecil. Tingkah Hani sangat lucu. "Tunggu sebentar." Hani mengangguk.
Tak lama kemudian ahjumma datang dengan dua porsi Jjangmyeon.
"Silahkan dinikmati." kata ahjumma.
"Khamsahamnida." Ucap Hani. Ahjumma tersenyum, ia lalu berlalu.
"Selamat makan." Ucap Hani sambil mengangkat sumpitnya.
"Woah daebak... kau benar oppa, jjangmyeonnya sangat enak." Kata Hani sambil mengacungkan jempolnya. Taeyong tersenyum melihat Hani yang memakan jjangmyeonnya dengan sangat rakus.
Hani terus memakan jjangmyeonnya. Masa bodo dengan menjaga image dideoan Taeyong. Yang penting ia menyelamatkan cacing-cacing diperutnya yang dati tadi berdemo. Taeyong memakan jjangmyeonnya masih dengan tatapan yang mengarah ke Hani.
Taeyong tertawa kecil melihat wajah Hani yang sangat lucu. Pipi menggembung dan noda makanan disudut bibirnya. Benar-benar seperti anak kecil. Taeyong mengambil ponselnya. Membuka aplikasi kameranya dan mengarahkannya kearah Hani.
Cekrek.. Hani mendongak saat mendengar suara jepretan kamera. Ia menatap Taeyong yang sedang memakan jjangmyeonnya sambil memainkan ponselnya.
"Kenapa oppa memotretku?" Tanya Hani.
Taeyong menaruh ponselnya kembali. "Kau sangat lucu. Pipimu terlihat seperti balon." Taeyong tersenyum lebar menunjukkan gummy smilenya yang membuat Hani membeku.
Ya Tuhan... itu senyum apa gula? Kok manis yah? Lama-lama Hani bisa diabetes hanya karena senyuman seorang Lee Taeyong.
Taeyong mengulurkan tangannya untuk menghapus noda makanan disudut bibir Hani. Hani mematung. Astaga, kenapa Taeyong sangat manis hari ini??
***
Hani mengeratkan pelukannya diperut Taeyong. Saat ini mereka tengah bersepeda dengan sepeda sewaan setelah mereka selesai makan. Senyum tak pernah lepas dari keduanya. Hani memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya dan menerbangkan rambutnya.
Hani membuka matanya dan melihat banyak anak kecil tengah membeli ice cream. Hani menarik ujung seragam Taeyong membuat Taeyong menghentikan sepedanya.
"Waeyo?"
Hani menunjuk penjual ice cream. "Kau mau?"
Hani mengangguk antusias. Taeyong mengacak rambut Hani gemas. "Kau tunggulah disana. Aku akan membelikanmu ice cream." Kata Taeyong sambil menunjuk sebuah bangku ditepi sungai Han. Hani mengangguk. Ia turun dari sepeda kemudian berlari kecil kearah bangku tersebut. Taeyong tersenyum melihat tingkah lucu Hani.
Hani menatap sungai didepannya. Airnya terlihat tenang. Ia lalu menatap sekeliling. Daun mulai berguguran mengingat saat ini memang tengah musim gugur. Hani memejamkan matanya. Mengingat kembali awal pertemuannya dengan Taeyong. Saat itu musim semi. Sudah lewat dua bulan sejak pertemuan pertama mereka.
"Hyaaa!" Lamunan Hani buyar saat merasakan sesuatu yang dingin menempel di pipinya. Hani menoleh kearah samping kanannya. Taeyong sedang tersenyum sambil menyodorkan ice cream pesanan Hani.
Hani menerima ice cream itu dengan senyum lebar. "Gomawo."
Taeyong mengangguk. Ia lalu duduk disamping Hani. "Oppa hanya beli satu?" Tanya Hani.
"Kau ingin lagi?"
"Ani. Maksudku oppa hanya membeli untukku? Oppa tidak beli?" tanya Hani sambil terus memakan ice creamnya. Lagi-lagi ia makan dengan rakus membuat bibirnya belepotan dan membuat Taeyong terkekeh geli.
Taeyong menggeleng. Hani menyodorkan ice cream itu kearah Taeyong. "Oppa mau?"
Taeyong kembali menggeleng. "Aku tidak mau itu. Tapi aku mau ini.."
Tanpa aba-aba Taeyong langsung menyambar bibir Hani. Menjilat bibir Hani yang belepotan ice cream. Hani membulatkan matanya kaget. Tubuhnya menegang saat merasakan lidah Taeyong yang mulai melesak kedalam mulutnya. Hani memejamkan matanya dan mulai membalas ciuman Taeyong.
Taryong tersenyum disela ciumannya. Rasa coklat dari ice cream dan strawberry dari lipgloss yang digunakan Haai bercampur menjadi satu.
Taeyong melepaskan ciumannya saat merasakan Hani sudah mulai kehabisan napas. Taeyong mengusap bibir Hani yang memerah dan sedikit bengkak karena ulahnya. Ia tersenyum melihat Hani yang menghirup udara dengan rakus.
"Ommo ice creamnya.." seru Hani histeris saat melihat ice creamnya mulai meleleh dan mengalir ditelapak tangannya. Hani langsung menjilati cone ice cream sedangkan Taeyong menahan napasnya.
Shit, kenapa Hani terlihat begitu menggoda dimatanya. Hani hendak menjilat telapak tangannya saat Taeyong kembali mencium bibir Hani dengan rakus. Hani memejamkan matanya. Ia sudah tak peduli lagi dengan ice creamnya yang terjatuh. Menurutnya bibir Taeyong lebih manis daripada ice cream itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔
FanfictionGanteng kok brengsek? Highest rank #8 in Taeyong Highest rank #88 in Fanfic