"Kau lapar?" Tanya Taeyong. Ditangannya ada beberapa paper bag. Hani mengangguk pelan. "Sedikit."
"Kalau begitu kita makan dulu." Taeyong lalu membawa Hani kesebuah restoran namun Hani menghentikan langkahnya saat mereka hendak masuk. Taeyong menatap Hani heran.
"Jangan kesini. Kita makan ditempat lain saja."
Dan disinilah mereka. Kedai ramyeon dipinggir jalan.
"Khamsahamnida." Ucap Hani pada ahjumma penjual ramyeon.
"Apa kalian sepasang kekasih?" Tanya ahjumma itu. Hani tersenyum kikuk.
"Ne." Jawab Taeyong. Ahjumma itu tersenyum lebar. "Woah.. kalian terlihat sangat serasi. Semoga hubungan kalian akan awet sampai kalian menikah nanti." Ujar ahjumma itu sebelum pergi meninggalkan Hani dan Taeyong dengan suasana canggung menyelimuti mereka.
Taeyong menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia lalu memakan ramyeon yang diikuti oleh Hani. Mereka makan dalam diam. Tak ada yang berbicara sampai mereka menghabiskan ramyeon mereka.
***
Hani memasuki rumahnya dengan senyum sumringah membuat Hana yang sedang menyirami tanaman memandangnya aneh.
"Kau kenapa?" Tanya Hana heran. Ia lalu melihat Hani membawa sekitar tiga buah paper bag ditangannya. Hana mengerutkan keningnya bingung. "Kau habis shopping?"
Hani tersenyum kemudian mengangguk. Hana menghembuskan napasnya. "Hani, kau kan tahu keuangan kita sedang krisis."
"Arra. Aku dibelikan Taeyong sunbae kok." Jelas Hani.
"Namchingmu?" Hani mengangguk. "Baik juga dia." Hani kembali mengangguk.
"Eonnie, aku kedalam dulu. Aku capek." Kata Hani. Ia mencium pipi Hana kemudian melesat kedalam rumah sebelum mendapat amukan dari Hana.
"Yak!! Anak itu kenapa sih.." gumam Hana sambil memegangi pipinya.
***
Hani menatap langit-langit kamarnya masih dengan senyum yang tak luput dari bibirnya. Hari ini ia senang sekali. Kencan pertamanya dengan seorang kekasih. Hani memegang kedua pipinya kemudian berteriak keras.
"AAHH... AKU BISA GILA!!"
Saat Hani sedang senyam-senyum tak jelas tiba-tiba ponselnya berbunyi. Hani mencebik. Ia lalu mengambil ponselnya yang ia letakkan diatas meja belajarnya. Tertera nama Seunghee.
"Yeoboseyo~"
"Hani-ya, apa yang kau lakukan dengan Taeyong sunbae?"
"Ne?"
"Aish.. kau habis kencan kan dengan Taeyong sunbae? Apa saja yang kalian lakukan hari ini?"
"Eoh? Ne, kami berkencan." Jawab Hani sambil tersenyum malu-malu.
"AAHHHH.... KAU BERKENCAN!!"
Hani spontan menjauhkan ponsel dari telinganya. Shit, bocah ini tubuhnya mungil tapi suaranya seperti petir.
"Yak! Bisakah kau tidak berteriak! Aku tidak tuli." Seru Hani uang dibalas kekehan Seunghee.
"Eottae?"
"Apanya?"
Seunghee mendengus. "Kencanmu pabbo."
"Owh.. sangat mengesankan. Ini pertama kalinya aku kencan."
"Jinjjayo?? Woah... Hani kau beruntung. Kau bisa berkencan dengan Taeyong sunbae, yeoja-yeoja lain pasti iri denganmu."
"Hehe.. aku juga merasa seperti itu. Dan kau tahu, Taeyong sunbae menciumku."
"KYAAAA!!! Eodi? Bibir?"
"Ani, dipipi."
"Aish.. kukira dibibir."
"Hehe.. tapi setidaknya dia menciumku."
"Dasar. Eoh? Kututup dulu ya. Mark terus mengirimiku pesan."
"Woah... Seunghee, diam-diam kau berkencan dengan Mark."
"Mwo? Aniyo."
"Mengaku sajalah."
"Ani! Dwaesseo. Kututup ya. Annyeong.."
"Annyeong.."
Hani tersenyum sambil memandang ponselnya. Ia lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Beberapa saat kemudian ia keluar dengan mengenakan piyama dan rambut yang masih basah. Ia duduk diatas kasurnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Hani mengambil ponselnya. Pesan dari Seunghee. Hani membuka locksreen ponselnya kemudian membaca pesan itu.
"Periksa akun SNS-mu."
Hani mengerutkan keningnya. Ia lalu membuka akun SNS-nya. Matanya melotot saat melihat fotonya dan Taeyong saat mencoba bando di Myeondong tadi siang. Hani semakin melotot saat ia melihat foto kedua. Foto saat Taeyong mencium pipinya. 3.028 likers dan 596 komentar.
Hani memejamkan matanya. Bersiaplah Hani, besok kau akan dihujani tatapan laser dari para fans Taeyong.
***
Hana menatar datar namja didepannya. Entah darimana Johnny tahu tempat kerja Hana yang baru, saat Hana sedang melayani pelanggan tiba-tiba Johnny menghampirinya dan menyeretnya keluar.
"Kau menghindariku?" Tanya Johnny. Hana diam. Matanya memandang kearah lain. Johnny memegang bahu Hana. "Wae? Kenapa kau menjauhiku?"
Hana menepis tangan Johnny. "Kenapa kau berbohong?". Kedua alis Johnny bertaut. "Apa maksudmu?" Hana berdecih. "Kenapa kau tidak mengatakan perusahaan itu milik orang tuamu."
Johnny mematung. Jadi Hana sudah tahu?
"Mianhae, aku hanya ingin membantumu."
"Tapi tidak seperti ini caranya. Kau membuatku merasa seperti memanfaatkanmu."
"Kau tidak memanfaatkanku Hana... Aku ingin membantumu."
"Apa kau tahu jika kemarin karyawan ayahnya membicarakanku. Mereka menganggap aku hanya memanfaatkan kedekatanku denganmu! Kau tidak tahu jika mereka menatapku seakan aku ini sampah!" Teriak Hana. Tanpa ia sadari air mata sudah menggenangi kedua pipinya.
Saat ia melamar pekerjaan kemarin, para karyawan diperusahaan itu terus menatap Hana dan membicarakannya dan menggunjingnya. Karena itu ia tidak jadi melamar pekerjaan disana.
Johnny menatap Hana kaget. Ini pertama kalinya ia melihat Hana menangis dan dadanya sesak. Sesak melihat Hana menangis apalagi itu karenanya. Johnny mendekap Hana. Mengusap rambut Hana lembut dan membiarkannya menangis dibahunya.
"Mianhae. Aku tidak tahu semua akan seperti ini. Mianhae." Ucao Johnny. Hana masih terus menangis dan Johnny dengan sabar memeluk Hana. Menenangkan gadis itu dengan mengusap rambut dan punggungnya halus.
***
Hyuna menatap ponselnya geram. Wajahnya sudah memerah karena menahan amarah.
"AAKKHHH!!!" Ia lalu melempar ponselnya hingga membentur lantai dan rusak. Napas Hyuna memburu. Ia mengacak rambutnya frustasi.
"Dasar yeoja sialan. Lihat saja besok, kau akan kubuat menderita." Senyum mengerikan muncul dibibir manis Hyuna.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔
FanfictionGanteng kok brengsek? Highest rank #8 in Taeyong Highest rank #88 in Fanfic