Chap. 36

9.5K 993 38
                                    

"Uhuk uhuk.. Apa?! Mark menyatakan perasaannya padamu?" seru Hani kaget. Ia sedang makan saat tiba-tiba Seunghee menelponnya dan mengatakan bahwa Mark baru saja menyatakan perasaannya pada Seunghee yang sukses membuatnya tersedak.

Hani kaget, tentu saja. Mark yang selama ini suka mengganggu dan menjahili Seunghee ternyata menaruh rasa pada Seunghee. Hani mengambil segelas air putih didepannya lalu meminumnya.

"Dia bahkan menciumku." ucap Seunghee diseberang.

"Uhuk uhuk.." Hani kembali tersedak, ia menganga tak percaya. Hani berdehem sebentar lalu hendak meminum.

"Dan dia juga cemburu karena aku dekat dengan Jaemin."

"uhuk.. uhuk.."

"Kau minum lagi?!"

"Mian. Lanjutkan ceritamu."

"Jangan minum lagi."

Hani mendesis, tahu saja jika ia ingin minum lagi. Hani meletakkan air minumnya lalu kembali memakan makanannya. "Lanjutkan."

"Ehem.. Yah, seperti itu. Bagaimana menurutmu?"

Hani mengetuk meja makan dengan sendok. "Itu terserah padamu saja, ikuti kata hatimu. Tapi jangan gegabah dulu, kau memastikan perasaanmu terlebih dulu."

"Begitu, arraseo. Gomawo chinguya, woah.. kau sudah lebih dewasa sejak menjadi pacarnya Taeyong sunbae."

Hani menunduk menyembunyikan semburat merah yang muncul dipipinya. Senyum mengembang dibibirnya.

"Jangan bilang kau sedang tersenyum."

Seunghee sialan, darimana dia tahu.

"Aniya."

"Mengakulah, aku tahu dirimu Hani-ya."

Hani mendengus, ia lalu melanjutkan makannya.

***

Lagi. Hani menerima kotak berisi dress cantik dan high heels dari Taeyong lagi. Kali ini dress yang Taeyong berikan padanya berwarna biru pastel lengan pendek yang simple namun elegan, jangan lupa high heels yang berwarna senada dengan dressnya.

Hani mematut dirinya didepan cermin, memperhatikan lekuk tubuhnya yang tercetak sempurna. Hani tersenyum, sambil merapikan rambutnya yang ia buat curly dibagian ujungnya, bibirnya menyenandungkan lagu kesukaannya, BTS - Spring Day.

Tring..

Hani mengambil ponselnya yang tergeletak diatas ranjangnya. Senyumnya terukir, pesan dari Taeyong.

"Aku didepan rumahmu."

Disambarnya tas berwarna biru pastelnya yang berada diatas meja riasnya. Kaki kecilnya melangkah menuruni tangga, saat sampai dibawah ia melihat ibunya sedang berbicara dengan Taeyong.

"Eoh, kau sudah siap." ucap ibu Hani. Hani mengangguk malu, sebab ibunya memandang Hani dari atas sampai bawah dengan pandangan menyelidik.

"Kau benar anakku kan?" Hani mengernyit. Ibunya ini kenapa sih? Masa dengan anak sendiri lupa.

"Kenapa kau cantik sekali malam ini." puji ibu Hani yang sukses membuat Hani tertunduk malu. Ibu Hani terkekeh melihat Hani yang sedang malu.

"Eommonim, kami harus segera berangkat." kata Taeyong. Ibu Hani tersenyum lalu mengibaskan tangannya menyuruh Hani dan Taeyong pergi.

"Jaga dia baik-baik." pinta Ibu Hani. Taeyong mengangguk. Setelah membungkuk kepada ibu Hani, ia langsung menarik tangan Hani dan membawanya menuju mobilnya.

Didalam mobil hanya keheningan yang mendominasi. Baik Taeyong maupun Hani tak ada yang mengeluarkan suara, hanya suara mesin mobil yang terdengar. Tak taha dengan suasana yang canggung, Hani berdehem pelan.

Ma Bad Boy <Lee Taeyong> ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang